Trust


PROLOG

“Hai, Cina. Njaluk duite!”

5 anak berseragam SMA menghadang seorang anak lain yang bermata agak sipit dengan seragam serupa hanya lebih bersih dan nampak masih baru, sepert siswa baru yang masuk jenjang lanjutan atas. Suatu siang lewat tengah hari di terminal Purwokerto. Di salah satu sudutnya yang kurang rapi dan sepi. Karena diabaikan, salah satu dari lima anak itu menghampiri si sipit dan memegang kerah bajunya lalu menghentaknya, “Kowe budek apa su?”

“Kowe njaluk apa malak?”, si sipit nampak tak gentar.

“Cina kemlithak ya” si pemalak naik pitam dan menyerang dengan tinjunya, tapi si sipit berhasil berkelit, membuat 4 anak lainnya berang dan berbarengan mereka mengurung si sipit, membuat sipit terpojok dan “Bugh!” sebuah pukulan telak mengenai perut membuatnya sedikit terhuyung.

Lanjutkan membaca Trust

Nokia 3330 Parau Pasca KRL Tertutup


Pintu stasiun Kampun Bandan sudah di depan mata. Pengumuman kedatangan Commuter Line tujuan Jatinegara bergema dari Horn Speaker yang terpasang di tulang-tulang atap stasiun.

image

Bergegas kakiku merespon, tergesa ku tap Kartu Multy Trip (KMT) di palang pintu putar (turnstile). KRL telah tiba dan menunggu naik turun penumpang, kuberlari menapaki tangga jembatan menyeberang ke rel 2. Nafas memburu pertanda asupan oksigen tidak stabil.
Apa daya 2 langkah menjelang, pintu KRL tertutup. Aku duduk lesu di bangku pipa besi. Aku hanya kurang beruntung. Lanjutkan membaca Nokia 3330 Parau Pasca KRL Tertutup

Tips, Tas Hilang di Masjid


Anda pernah numpang shalat di perjalanan? Mampir shalat di masjid di persinggahan, seperti rumah makan, SPBU, terminal bus, stasiun kereta dan sebagainya. Jika anda mampir shalat di persinggahan dalam perjalanan, lebih baik cari penitipan barang andai bawaan anda tidak memungkinkan dibawa serta saat ambil wudu dan shalat.
Kadang kita sebagai muslim menggampangkan menaruh barang di dalam masjid atau mushola. Beranggapan bahwa orang yang ke masjid itu bertaqwa dan tidak mungkin berbuat curang, seperti mencuri. Lanjutkan membaca Tips, Tas Hilang di Masjid

Ngajog, Ngungun dan Getun


3 kata dalam judul di atas, ngajog, ngungun dan  getun memiliki arti yang sama, yaitu menyesal. Hanya berbeda pada penggabungan dalam satu kalimat, meski tidak bersifat paten/mengikat.
Ngajog berarti menyesali apa yang telah dilakukan, tapi tingkat penyesalan rendah. Misal dalam kalimat, “Nyong mau tes nyolong krékél Lanjutkan membaca Ngajog, Ngungun dan Getun

Sensasi ‘Ngangkot’ Samping Supir


image

Ngangkot alias naik angkot, adalah rutinitas pagi dan malam semenjak saya tinggal di Kota Patriot, Bekasi. Angkot menuju dan dari Stasiun Bekasi (Bulan-Bulan).
Sebenarnya saya jarang sekali naik angkot di depan alias samping supir, lebih memilih di belakang atau dalam. Sekali di depan dan saya tidak akan mengulangi. Jika di depan kerap deg-degan karena si supir serampangan dalam mengendarai armadanya. Memang tidak semua, tapi kebanyakan sama, kejar setoran, alasannya.
Lanjutkan membaca Sensasi ‘Ngangkot’ Samping Supir

Suluh dan Kisah Klasik bersamanya


Masa kecil, masa yang tidak mungkin terulang. Tinggal kenangan yang terkadang membuat tertawa kala merenunginya. Konyol menggemaskan.
Ada yang pernah main mobil-mobilan pakai kulit jeruk Bali? Kalo masa kecil saya tidak kenal jeruk bali, maka menggunakan kulit/sabut kelapa yang disebut tepes.
Roda pakai sendal bekas yang dipotong bundar. Sendal Daimatu atau swallow. Lanjutkan membaca Suluh dan Kisah Klasik bersamanya

Tidur di Kereta


image
Lelah di KRL

Lelah. Tidak bisa ditolak. Obatnya cuma satu. Istirahat. Jika dipaksa bisa berakibat fatal. Sakit, kinerja menurun, hasilpun kurang maksimal. Dan yang parah tertidur di kendaraan bahkan di tempat kerja. Lanjutkan membaca Tidur di Kereta

Blog Otomotif Membludak


image
Sebagian blog sudah lumutan 😀

Berita otomotif di blogsphere nampaknya seimbang dengan berita politik di layar kaca sekarang ini. Setiap menit selalu ada bahan berita yang bisa di posting. Jumlah pewarta wargapun semakin banyak, bisa dibilang membludak. Sulit menghitung.
Lanjutkan membaca Blog Otomotif Membludak

Kereta Malam


image

Angkutan umum. Semenjak memilik sepeda motor, saya hampir tidak mengenal angkutan umum kecuali taxi dan kereta api jarak jauh. Semenjak tahun 2003, menapaki aspal Jakarta lebih akrab dengan kuda besi.

image

Seperti sebagian besar penduduk Jakarta dan sekitarnya, saya merasa sepeda motor adalah sarana transportasi paling cocok saat ini. Murah, cepat dan siap setiap saat.
image

Anggapan tersebut karena saya sudah tidak akrab dengan angkutan umum. Tapi angkutan umum yang ada saat ini memang belum memadai. Masih banyak kekurangan dari harapan masyarakat akan transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu dan terjangkau.
image

Perbaikan oleh pemerintah mulai dilakukan. Hadirnya Transjakarta yang akrab disebut busway menjadi awal akan perbaikan transportasi umum di ibukota.
Departemen perhubungan, khususnya PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga berbenah. Kereta saat ini merupakan transportasi terbaik yang dimiliki Indonesia. Setiap penumpang kereta api jarak jauh pasti dapat tempat duduk. Berbeda dengan beberapa tahun silam, dimana kereta ekonomi sangat tidak layak.
Dulu jika anda naik kereta ekonomi, anda harus menyiapkan alas duduk, seperti koran dan tikar. Kadang ada yang menjajakan koran kadaluwarsa di dalam gerbong.
image

Dulu saya pernah beberapa kali naik kereta Matarmaja malam, dari Kroya menuju Malang. Kereta ekonomi dari Jakarta ini, biasanya sampai stasiun Kroya, tempat duduk sudah penuh. Saya biasa ngampar beralas koran di lantai gerbong, bahkan kolong kursipun menjadi tempat nyaman buat merebahkan badan. Maklum jarak tempuh yang cukup jauh. Saya bisa duduk di kursi setelah kereta masuk stasiun Madiun.

image
Fasilitas kereta ekonomi Purwakarta malam sekarang

Hiruk pikuk di dalam Matarmaja adalah kenangan yang sulit dilupakan. Asap rokok mengebul dari para ahli hisap. Sepanjang perjalanan pedagang asongan tidak henti menawarkan barang dagangannya. Silih berganti. Makanan, munuman, baju dan termasuk alas duduk koran kadalauwarasa.
Kadang sulit membedakan antara koran dan lantai gerbong. Karena hampir seluruh lantai terhampar koran bekas. Jika anda ingin berjalan dalanm gerbong, dijamin anda akan melompati penumpang yang enjoy rebahan beralas koran. Termasuk di bordes, sambungan antar gerbong. Hal biasa, jadi penumpang tidak akan heran, terpateri pemahaman ‘inilah penumpang kelas ekonomi’.
Sekarang berubah drastis, kereta api ekonomi jarak jauh dan dekat sudah mengaplikasi pendingin ruangan (Air Conditioning). Setiap penumpang dijamin mendapat tempat duduk. Tidak ada lagi pedagang asongan bersliweran dalam gerbong. Tidak ada asap rokok. Stop kontak listrik disediakan bagi yang memerlukan.
Kereta andalan warga Jabodetbek, Kereta listrik juga mengalamai perbaikan, sekarang berubah nama menjadi Commuterline. Jika dulu penumpang bisa nangkring di atas kereta, sekarang jangan harap bisa dilakukan. Sistem tiketing menggunakan smart card dengan jaminan 5000 rupiah per tiket, demi menjaga ketertiban. Saat belum diberlakukannya jaminan, tiket smart card tersebut kerap dibawa pulang oleh penumpang dan tidak dikembalikan.

image
Commuterline longgar hanya bebrapa saat

Hal yang belum bisa diakomodir oleh Commuterline dan masih bawaan KRL ekonomi dulu yaitu daya tampung penumpang. Di jam sibuk, pagi saat keberangkatan kerja dan sore hari di jam pulang kerja, penumpang Commuterline membludak, penuh sesak sampai menggerakan anggota badanpun susah.
Kemarin saya bepergian naik commuterline, baik pagi maupun malam saat pulang, meski hari minggu, masih ada juga penumpang yang tidak kebagian tempat duduk. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan angkutan umum commuterline belum mencukupi.
Harapan kami, meski berdiri, paling tidak semua penumpang kebagian pegangan untuk menjaga keseimbangan badan. Karena sekarang ini, di jam sibuk, jumlah penumpang berdiri lebih banyak dari jumlah pegangan yang disediakan. Apakah pembaca pernah naik kereta berdiri tanpa pegangan?(tri)

**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe

Awas Rem Blong


Jika anda mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang cukup tinggi, perlu rem pakem berfungsi normal untuk mengurangi kecepatan hingga menghentikannya. Nah apa yang terjadi jika rem kendaraan anda ‘BLONG’? Mematikan kendaraan? Bagaimana jika kendaraan anda tidak mau mati.
Mukadimah di atas sekedar analogi buat tulisan saudara Miftahul Hidayah dengan judul ‘Karena Bu Risma‘. Link yang dishare paklik Wandi bin Kartasasmita di FB, menarik untuk disimak.
Jika membaca sekilas, jarang orang tertarik, bahasanya sangat biasa (sekarang sudah diedit, meski masih kurang sempurna, bukan berarti saya mampu menulis dengan bahasa yang lebih baik), seperti baru belajar menulis, tapi isinya luar biasa, pembahasan tidak sekedar panjlentrehan nilai agama, tidak sekedar nasehat, apalagi caci maki, sangat dewasa, dari hampir semua sisi. Lanjutkan membaca Awas Rem Blong