Menara Teratai, Dlongop dan Purwaceng


Menara Teratai?

Menara kenangan

Baik, mari mulai menulis (lagi) dari sini.

Menara Teratai merupakan sebuah  bangunan menara pantau di kota Purwokerto, kota administratif, ibukota kabupaten Banyumas. Icon baru katanya.

Saya sudah 2 kali berkunjung ke area menara ini. Pertama pada pertengahan Juni bersama keluarga, termasuk ibuku (simbok almarhum), yang kedua pada awal Agustus bulan kemarin sekaligus mengenang 40hari meninggalnya simbok.

Simbok dan patung Sukarno

Menara pantau ini akan menjadi kenangan terakhir saya bepergian bareng ibuku. Terakhir, karena 2 pekan setelahnya, saya kembali mengunjungi simbok yang sudah masuk tempat peristirahatan terakhirnya.

Pemandangan dari atas menara Teratai

Untuk masuk ke bangunan menara, bayar tiket 25ribu, naik lift ke atas menara. Melihat pemandangan kota Purwokerto, meski ya sekedar seperti itu deh. Oh iya ada teropong juga, untuk melihat obyek jauh biar makin jelas. Juga ada lantai kaca meski cuma 2 meteran, yah sekedar buat seru-seruan.

Menara Teratai malam hari

Saat berkunjung bersama keluarga dilakukan siang hari serta masuk dan naik ke dalam menara, pada kunjungan kedua saya lakukan malam hari, hanya numpang lewat dan foto-foto saja.

Area sekitar menara malam hari, kebetulan week end, cukup meriah. Sepanjang jalan banyak sepeda motor yang parkir.

Pada kunjungan kedua ini saya menggunakan sepeda motor si komprang 1/4liter (rencana akan saya kisahkan di tegeanblog.com)

Dlongop. Ada yang tau?

Dlongop

Dlongop adalah sebutan bagi kembang duren atau bunga Durian di wilayah Banyumas, khususnya sisi selatan.

Pohon durian musangking (?) okulasi

Gambar di atas adalah salah satu pohon durian hasil okulasi. Nampak bunga hampir nempel ke tanah. Andai bunga ini tidak rontok dan berkembang menjadi buah, maka tanah harus digali, agar mencukupi untuk ruang tumbuh kembang si buah Durian. Agak mengkhawatirkan, karena nampak dahan tempat bunga menggantung, daun menguning seperti akan kering. Saya akan kabarkan kelak, Insyaa Allah Desember nanti, pegunungan sisi selatan Banyumas panen raya Durian. Bahkan mungkin seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta.

Purwaceng

Purwaceng di kedai Mi Ongklok Dieng

Purwaceng atau Purwoceng adalah tanaman khas dataran tinggi Dieng. Tentu sudah banyak yang tahu minuman yang identik laki-laki ini. Serbuk dari akar tanaman khas Dieng ini biasa dicampur dengan ginseng, kopi maupun susu. Dan, seperti yang dikenal khalayak luas, katanya bisa menambah stamina pria.

Mi Ongklok dan kopi purwaceng

Ini adalah pertama kali saya menikmati Purwaceng. Rasanya? Karena dicampur susu dengan pemanis sekedarnya, rasanya ya biasa saja. Kalo tanpa campuran, mungkin rasa purwaceng hambar.

Oh iya, Purwaceng ini saya nikmati dengan semangkok mi Ongklok plus 3 tusuk sate di kedai Mi Ongklok area Candi Arjuna, Dieng Plateau. Sekali lagi, kisah perjalanan si komprang 1/4liter termasuk menikmati turunan/tanjakan Krakalan Bawang – Batang, akan saya tulis di tegeanblog.com. Tunggu saja. (tri)

Satu respons untuk “Menara Teratai, Dlongop dan Purwaceng

Tinggalkan komentar