Curug Cigentis, Puncak Sempur dan Green Canyon Karawang


Curug Cigentis, Puncak Sempur dan Green Canyon Karawang. Betul. Ini adalah sedikit cerita mini roadtrip ke Karawang Selatan.

Curug Cigentis

Saya memang tinggal di Karawang semenjak akhir 2016 silam. Tidak perlu saya tuliskan alasannya. Kebetulan tempat tinggal saya di sisi utara atau timur laut dari salah satu kabupaten di Jawa Barat yang identik dengan ‘goyangnya’ ini. Goyang Karawang, tidak perlu dibahas di sini apa dan mengapa.

Sisi utara mendekati pesisir laut Karawang didominasi persawahan dan pantai. Jadi tempat rekreasi yang sejuk dan memanjakan mata, cukup sulit didapat (bagi saya). Loh, emang Karawang ada tempat yang seperti itu? Sejuk, adem memanjakan mata yang jelas hanya bisa didapat di pegunungan (abaikan mall dengan AC yang semilir).

Cikampek itu bagian dari Karawang

Sebelum saya sedikit mengenal Karawang, saya pikir Karawang hanyalah dataran rendah dengan sawah dan kawasan industri. Bahkan sampai sekarang mungkin lebih terkenal Cikampek daripada Karawang, karena Cikampek menjadi persinggahan jalur arus mudik dan balik serta kerap jadi perbincangan. Bahkan nama toll yang cukup tua di Jawa adalah Tol Jakarta – Cikampek. Padahal, Cikampek adalah salah satu kecamatan paling timur di Kabupaten Karawang ini.

Berita kemunculan macan Tutul di hutan Sanggabuana Karawang

Tahukah pembaca? Ada gunung bernama Sanggabuana di sisi selatan Kabupaten Karawang. Ada hutan belantara dengan aneka hayati dan hewan liar, bahkan termasuk harimau atau macan jenis Tutul – Kumbang.

Green Canyon

Green Canyon mini (koordinat map -6.542478,107.177756). Mari kita mulai saja perjalanan kecil atau mini roadtrip ini. Mulai dari Green Canyon. Green Canyon mini lebih tepatnya. Karena View yang mirip Green Canyon di luar negeri sana.

Pemandangan Jalur lintas menuju Green Canyon

Kalo dari pusat kota ataupun dari Bogor, kita akan diarahkan menuju pasar Loji, sebelum pasar sudah ada papan petunjuk arah (kanan) menuju Green Canyon. Uniknya, tempat wisata ini berada di 2 Kabupaten, Karawang dan Bogor. Akses mudah karena dilewatin jalan lintas kecamatan Cariu Kabupaten Bogor tepatnya desa Cikutamahi menuju Desa Medalsari, kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang. Kedua wilayah hanya terpisah jembatan Ciomas. Jadi, Curug Ciomas di Green Canyon ini diapit dua tebing dari 2 Kabupaten.

Green Canyon Karawang (kiri) & Bogor (kanan)

Kalo dari tol Karawang Barat, putar balik di jembatan Badami, masuk ke kolong jalan karaba ini, ke kanan menyusuri jalan pinggir Kalimalang sampai menyeberang jembatan, lanjut jalan Raya Loji, terus saja ikut petunjuk arah sebelum pasar Loji. Bisa bermobil juga. Jangan kaget, ada beberapa titik di siai jalan, pabrik pengolahan batu kapur milik warga, asap hitam kerap mengepul menutup jalan.

Celah atau ceruk kali Green Canyon sepanjang hampir 40meter dengan kedalaman sekira 7meter

Setelah belok kanan sebelum pasar Loji, pemandangan sisi selatan cukup memanjakan mata, deretan perbukitan menghampar hijau. Saat saya mengunjungi destinasi ini kondisi air sungai kecil karena musim kemarau jadi kurang menarik, tapi celah atau ceruk tetap asik bagi yang suka berenang di alam terbuka. Disarankan memakai pelampung karena cukup dalam, ada yang sampai 7 meter. Anak-anak kampung terdekat sepertinya sudah terbiasa lompat dari bukit batu ke bawah Curug Ciomas. Pengunjung umum lebih suka berenang menyusuri kali dengan air jernih yang menyegarkan.

Puncak Sempur

Gambar dr google map belum update, jalan ini sekarang sudah diaspal mulus dan terasa lebih lebar

Puncak Sempur (koordinat map -6.541712,107.254368). Masih di seputar Karawang Selatan juga masih satu kecamatan dengan lokasi Green Canyon yaitu Pangkalan, masuk desa Cintalaksana. Jika ke Green Canyon belok kanan sebelum pasar Loji (dari jalan Loji-Pangkalan), sedang Puncak Sempur masuk perempatan pasar Loji baru belok kanan.

View Karawang Selatan dari Puncak Sempur

Menyusuri Loji Raya kurang lebih 1,5km ketemu plang Puncak Sempur di sisi kiri, silahkan lanjutkan membaca menanjak.

Koffie Hideung Puncak Sempur

Pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima. Meski jalan saat ini bagus, tapi tanjakan curam dengan sudut kemiringan yang tajam akan merepotkan bagi yang jarang menghadapi medan jalan tanjakan. Banyak kafe atau tempat singgah di kanan kiri jalan. Kalo saya terus sampai puncak dan ketemu Saung Koffie Hideung Puncak Sempur dengan ketinggian 620mdpl. Viewnya keren, mirip Dieng di Jawa Tengah. Sayang udara kemarau saat saya berkunjung cenderung hangat di sini. Saya sudah tiga kali ke sini, dua kali pakai sepeda motor dan sekali mengendarai roda empat, dan belum bosan, menikmati tanjakan jalan yang aduhai.

Curug Cigentis (Cigeuntis)

Kita lanjutkan perjalanan menuju destinasi wisata alam, andalan Karawang. Curug Cigentis (koordinat map -6.579650,107.230098). Wisata alam yang dikelola Perhutani ini masih satu jalur dari Pasar Loji. Melewati plang puncak Sempur lanjut ke arah selatan sekira 2 kilometer, ketemu pertigaan jembatan belok kanan, teruskan menanjak. Meski tanjakan tidak seekstrim puncak Sempur, pengguna harus waspada karena ada beberapa blind spot karena jalan terhalang tebing dan pepohonan. Dari jembatan ini menanjak sekira 4 kilometer. Untuk roda 2 bisa langsung ke parkiran Curug yang dikelola warga, sedangkan mobil ada pemberhentian 1 kilometer sebelum parkiran Curug. Pengguna mobil bisa melanjutkan menggunakan ojek atau jalan kaki.

Curug Cigentis

Di lokasi wisata bayar HTM 25ribu, lanjut jalan kaki menapaki tangga undak berbatu dengan warung makan di kanan kirinya khas wisata lokal di Jawa. Tidak terlalu jauh tapi cukup ampuh membakar kalori dan lemak tubuh.

Meski sedang kemarau, curah air terjun dengan ketinggian 25meter ini cukup bagus ditambah hutan liar di sekelilingnya, menambah panorama alam yang makin sempurna. Tersedia toilet dan ruang ganti, juga kolam renang dengan sumber air dari air sungai yang jernih. Curug Cigentis masuk wilayah desa Mekarbuana kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang.

Baik, untuk mini roadtrip wilayah Karawang Selatan yang saya kunjungi baru 3 destinasi itu. Masih banyak yang lain. Oh iya, kalo dari perempatan pasar Loji belok berlawanan arah dari Cigentis, maka pembaca akan menemukan Paranggombong, sebagai bagian dari waduk Jatiluhur, Purwakarta. Sudah beda Kabupaten tentunya. Kapan-kapan ditulis. Atau mungkin tempat lain yang lebih jauh, ada Baturaden di Purwokerto, Guci di Tegal, Puncak Telomoyo di Magelang dan masih banyak lagi yang bisa diceritakan bagi penikmat abjad. (tri)

Tinggalkan komentar