Semir ban Sebelum Riding, Awas Kepleset…!!


Mengapa aku ganti ban belakang si Jalitheng Pulsar 220 yang MRF dengan IRC eks N250 ? Karena pakai ban MRF sempet kepleset, dan beranggapan MRF licin, karena penasaran saya coba ganti IRC.. ga tahunya sama aja, alias sempet kepleset dan di tempat/jalan yang sama. Memang si saat basah MRF cenderung licin, tapi permasalahan ban Jalitheng bukan itu sebenarnya, sampai di ganti.

ban pulsar220 MRF dan IRC

kejadiannya begini, Sebelum berangkat gawe aku semir ban MRF Lanjutkan membaca Semir ban Sebelum Riding, Awas Kepleset…!!

Solusi Bokhlam Putus Pada Pulsar 220


Melanjutkan Solusi dari tulisan yang lalu tentang Projektor Lamp P220 Putus (meskipun sudah banyak yang tahu barangkali), setelah berdiskusi dengan mekanik dan penjaga part di Fontana, saya disarankan untuk membeli lampu penggantinya atawa persamaannya karena di beres stok kosong, (sebenarnya beres Fontana ini sudah order ratusan tapi cuma dikirim lima, kata mekaniknya disinyalir ada yang oknum nakal sehingga beberapa dealer kebagian jatah sedikit, nakalnya gimana? pokoknya nakal gitcu 😀 rahasialah). Apa part persamaannya ? Ternyata adalah bokhlam lampu mobil Suzuki Grand Vitara. Patoannya adalah type lampu yaitu “H7”

philips H7 12 v 55w PX26d

Saya ditunjukin toko gak jauh di kanan dan kiri beres, saya memilih yang di kanan beres selisih beberapa toko, Lanjutkan membaca Solusi Bokhlam Putus Pada Pulsar 220

5000 km, Projektor Lamp P220 Putus, Haruskah melanggar Peraturan ..


Lampu bokhlam motor putus atawa mati mungkin hal biasa dan Mungkin sudah banyak owner Bajaj Pulsar 220 DTSi-F yang mengalami, tapi yang menjadi keheranan saya adalah, tuh lampu pendek amat life timenya, jika dilihat sekilas kayaknya sama dengan lampu hologen pada umumnya yang diaplikasi motor, bedanya pada ujung lampu ada ciri khususnya, yaitu tidak transparan. Apakah memang segitu life time bokhlam si Pzzo?

type bokhlam h7uxb 12 v 55w

Hampir seminggu saya hanya memakai lampu jauh, baik siang maupun malam. Pertama-tama saya curiga socket kena air atau Lanjutkan membaca 5000 km, Projektor Lamp P220 Putus, Haruskah melanggar Peraturan ..

Servis Jalitheng (PUlsar 220) @Fontana… SIIPPPP


Fontana Gn Sahari

Waktu yang makin padet dengan kewajiban gawe ga ada habisnya, mau servis motor sampai telat dech, dah lewat 5000 km, alhasil ane kena tegor lagi sama juragan spare part di Fontana (trims Om dah diingetin). Servis berkala tidak boleh telat, kalo telat lagi (servis pertama telat Gan) bisa hilang jatah garansinya. (hmmmm… gitu ya… perasaan pengalaman dengan motor sebelumnya… ups jangan dibahas, takut ada yang merasa dipojokan). Ya karena keenakan nyemplak si Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F ku jadi terlena, meski kilometer menunjuk angka waktunya serpis, memang kendala Pulsar bagiku hanya bobotnya yang ga ketulungan, juga tinggi yang cocok buat si Jangkung. Selebihnya nyaman (subyektif)  Lanjutkan membaca Servis Jalitheng (PUlsar 220) @Fontana… SIIPPPP

Model Motor Bajaj Tarlalu Kaku… Pulsar 135 LS paling Oks imho


Pulsar 220 dan 180 UG 4

Meminang si “Jalitheng” Pulsar 220Dtsi-F merupakan keinginan karena kebutuhan. Secara model dibanding motorku yang sebelumnya si Tirev masih bagusan Tirev. Tapi teknologi dan harga yang kompetitif membuatku jatuh cinta melupakan tampang, ibarat orang tampang sedang tapi hati bagai malaikat…#lebay… Dan kenyataannya pembeli Pulsar memang karena pengetahuannya, kalo saya karena kepengaruh yang katanya mesin bandel (lebih bandel dari Tiger), perawatan gak merongrong, Fitur lebih cnggih (led indikator, digital speedo, lampu utama projektor dansebagainya) .. dan sebab yang pasti adalah karena si Tirev mulai rewel…  Lanjutkan membaca Model Motor Bajaj Tarlalu Kaku… Pulsar 135 LS paling Oks imho

Mengapa Motor Batangan ? IMHO


Pemilihan motor harian buatku tentu yang enak diajak ridding kemanapun, kenapa pilih motor batangan ? Jawabanya simple, saya lebih prever dengan motor yang berat. Lho kok gitu ?

in memoriam

Entah kenapa saya tidak pandai mengendalikan semua jenis motor, selama berkendara memakai roda 2, saya jatuh atau mengalami kecelakaan adalah saat menggunakan motor dengan berat yang relatif ringan. Pertama dulu saat sekolah pakai Astrea grand, kecelakaan dahsyat berulang kali, sampai ambyar, selanjutnya FIZR (pinjem lagi) kebanting tanpa ampun…. (ga mampu beli, mesti ngeganti), Bahkan RX-King yang agak berat aja saya kurang gapai mengendalikan, karena tenaganya yang edyan itu sempet jatuh tapi ga sampai ambyar (sekarang terus terang takut pakai RX-King) , maka si RX dijual dan ganti Mega Pro, ternyata lebih mudah dikendalikan, gak pernah jatuh saat laju cepat (Alhamdulillah), selanjutnya jual ganti Tirev, inipun aman meski sering jatuh tapi bukan karena pethakilan, lebih sering karena di parkir atau kaki jinjit masuk lobang, saat pakai Skydrivepun nggeblagh, nghloshorrr…

keliatan bekas ndhloshornya

mak nyozzz (kapok dah motor enteng), sekarang pakai Pulsar 220 DTSi-F, bobot ga tanggung-tanggung, dan makin hati-hati karenanya, mudah-mudahan ga ndhloshor dan ga pethakilan. Amin

Wassalam

Auto Off Sein si Jalitheng, Malah Ngrepotin IMHO


Salah satu kelebihan Bajaj Pulsar adalah lampu sein yang mati secara otomatis jika berbelok, nah kendala yang saya hadapi pada si Jalitheng Pulsar 220 F adalah switch magnet auto yang ga efektif, dimana kadang berfungsi, kadang tidak, kadang lam kadang kecepetan, misal ngidupi sein saat belok dengan sedikit miring (cornering) ternyata setelah motor lurus kembali si sein tidak mati juga, sehingga harus manual geser sakelar sein. Hal lain adalah saat saya “ON” kan si sakelar sein untuk isyarat saya akan masuk kanan, ternyata sein hidup sesaat dan mati sebelum saya masuk kanan.

Sepertinya semua owner Pulsar ngerasain hal sama seperti juga Mas Hadiyanta yang kecewa karena , Sein otomatis Pulsar kadang emang menjengkelkan , nah mungkin sebaiknya magnet switcnya di “BUNUH SAJA” kali ya, dan pakai swich manual kaya motor pada umumnya ? Giman Mas Bro ada saran, monggo di share yang paham, mungkin perlu ke MKT neh gaul sama PRIDES ya, (nglirik kang Faiz )

Wassalam…

Skydrive Ganti Ban Corsa… Watos Rek..


Pasca Skydrive Ndhloshorrr….. dan juga beberapa kali kepleset meski ga sampai jatoh, memang sudah curiga grip ban si Pengendara langit biru alias Blue Skydrive sudah ga nggigit  atau mungkin sudah mati karetnya, ban aseli bawaan Suzuki ini sebenarnya motifnya masih lumayan, mungkin karena sudah lama jadi ban tidak ada kelenturan dan gampang mleset.

bongkar sekalian bersihin tromol rem belakang

Maka saat ada kesempatan waktu dan dana si Skydrive diseret ke bengkel buat ganti ban, sekalian diempanin yang tube less, sebenarnya saya nyari merk FDR, tapi agak susah dan lagi males pergi jauh, maka dipinanglah ban merk Corsa di bengkel deket rumah…. Yups Corsa dengan type S33 dan ukuran diperbesar dari standardnya, buat belakang 110/80-14 dan depan 90/80-14.. satu set ban ini dihargai 420 ribu rupiah termasuk ongkos pasang dan juga pentilnya.. Lanjutkan membaca Skydrive Ganti Ban Corsa… Watos Rek..

Jalitheng (Pulsar 220) 3 Laps @ Sirkuit Monasco…. Mangtabb..!!


Setelah mendapatkan STNK, maka Pulsar 220 DTS-Fi ku si Jalitheng kucoba rasakan performa dan handling dengan pemakaian sehari-hari, secara bobot motor yang cukup berat dibanding motor Jepang sekelas macam Tiger maupun Scorpio, bahkan dibanding Ninja 250 saja sepertinya beratan si Jalitheng, karena tingginya yang bikin jinjit, sedang Ninja 250 Biar Bongsor tapi posisi duduk ga jinjit jadi enteng dalam keadaan mati untuk digeser sambil duduk di atasnya.

Biarpun demikian, jika sudah jalan si Jalitheng terasa mantab, buat lurus maupun manufer, meski aku belum berani full throtle di straight, tapi untuk cornering handling anteng… shock depan yang macho mumpuni menahan goncangan, double shock belakang yang memakai nitro serasa monoshock… empuk dan bisa disesuakan kekearasannya. SelanjutnyaUntuk membuktikan kehandalan handling ini, maka setiap hari ..ya emang buat harian, dan pada kesempatan pulang nguli mendekati tengah malem, kucoba melintas jalan seputaran Monas yang terkenal dengan Sirkuit Monasco… 😀

Monas malam Minggu ga pernah sepi

Setelah selesai dinner (boso ngendi kiye ? 😀 ) sambil briefing sama juragan di Lanjutkan membaca Jalitheng (Pulsar 220) 3 Laps @ Sirkuit Monasco…. Mangtabb..!!

Selamat Tinggal Tagor,,]]]],


Yups  Masbro, tertanggal 25 Juni 2011, teman harianku, teman ndhloshorku juga teman mudikku bahkan sering jadi teman lewat tengah malam, dialah si tagor alias Honda Tiger 2000 yang telah hampir 4 tahun tahun mengantar dan menjemputku kemanapun pergi , pada akhirnya harus berpisah. Lanjutkan membaca Selamat Tinggal Tagor,,]]]],