Yah, kecelakaan dalam bersepedamotor bisa menimpa siapa saja, tak pandang umur tak pandang jenis kelamin, yang berhati-hati maupun yang ugal-ugalan, yang terbiasa maupun yang baru belajar. Bahkan pemabalap hebat smacam MotoGP maupun Superbikepun tak lepas dari kecelakaan. Masih ingat Supersic58 alias Marco Simonceli, yang meregang nyawa di sirkuit setelah nabrak beruntun di sirkuit motoGP, padahal full safety gear, tapi nyawa ada yang punya, maka Dia berkehendak maka kembalilah, tanpa bisa diduga dan ditentang.
Seperti obrolan malam tadi bareng kawan-kawan, seorang anak menceritakan kecelakaan yang terjadi di jalur kemayoran, seorang remaja tanggung berboncengan tanpa helm menyalip dan ndhloshor, kepala rider menghantam trotoar dan “KRAK..!!” dikisahkan bahwa Lanjutkan membaca Helm Bukan Jaminan
Sepertinya sudah lama tidak update blog wordpress nih… sedikit spirit datang dari Mas Purwoko Noto Negoro untuk nulis lagi, tidak berhenti kok Bro, cuma ngadem aja…
Lagi buntu juga otak buat nelorin tulisan yang agak panjang, barangkali menulis di microblog macam facebook dan twitter lebih mudah, karena gak perlu panjang dan lebih bersifat spontanitas. Menyampaikan apa yang dimaksud langsung to the point. Microblog yang bersifat linimasa/timeline sering disingkat TL, juga cukup berpengaruh bagi para pembacanya, toh bisa bersambung di menit berikutnya, karena keterbatasan jumlah digit yang mampu ditampung.
Oks..sekian pembukaan dari sesuatu yang tak pernah ditutup, semoga bisa menulis lagi tanpa beban yang menggelayuti otak. Wassalamu’alaikum
Sikap dan etika berkendara memang berbeda-beda, bagi yang memahami akan kondisi pengendara lain akan berusaha berjalan pada posisi yang sesuai, misal menyalip kendaraan lain baiknya nyalakan sein (kanan) dan lewat kanan kendaraan tersebut, berhenti di kiri jalan dengan terlebih dahulu menyalakan sein kiri, berbelok nyalin sein sesuai arah yang akan di tuju, jalan pelan sebaiknya di jalur kiri dan sebagainya.
Beberapa kali melihat berbagai perilaku menyimpang di jalanan, maklum hampir tiap hari “numpak montor”. Salah satunya yaitu pengendara di depanku berjalan pelan dengan posisi kendaraan di tengah atau kanan jalan, sehingga bikin keder saat mau menyalip, suatu malam sepulang gawe, hal ini aku alami untuk kesekian kalinya, satu motor berboncengan jalan pelan dan di tengah jalan, sementara kanan kiri ada mobil, di belakangnya nampak bapak-bapak Lanjutkan membaca Berkendara Pelan, Ngalangin Jalan, Tendang Sisan
yang dilakukan Jmaes Bons hanyalaah nulis apa yang ada di benak, dan mengeluarkannya bak orang buang hajat, mak dledek dan setelah itu terserah mau dibaca, dikomentari dicaci, dipuji, monggo saja.
Tanjakan Ciregol : dulu mudik pakai Tiger sedang diperbaiki
Duduk di bangku barisan depan, dibelakang jok kondektur, begitu jelas mengawasi jalanan antar Purwokerto-Brebes, di beberapa ruas jalan harus saling gantian, alias saat busku melaju maka kendaraan dari lawan berhenti minggir, karena kerusakan jalan tidak memungkinkan dilalui oleh kendaraan 2 arah. Jalanan yang kecil juga jadi penyebab makin tersendatnya perjalanan malam itu. Kecil dan gelap.
TANJAKAN CIREGOL: Lapisan aspal jalur Tegal-Purwokerto tepat diatas gorong-gorong tanjakan Ciregol Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong, Brebes, rusak dan bergelombang. (suaramerdeka.com/Teguh Inpras)
Pertama tersendat di daerah Notog jalan berlobang cukup parah, meski antri dan sabar bergantian lewat, bahkan roda 2 alias sepeda motorpun tidak bisa lewat, pinggiran jalan curam dan licin karena air hujan membuat lumpur jebakan yang berbahaya memlesetkan ban kendaraan. Juga di tanjakan Ciregol, lihat foto di atas, itu kondisi siang, sedang kemaren aku balik memakai bus malam, di sini harus gantian dengan kendaraan lawan arah, nampak juga truk terjerembab dan gak bisa bangun, berhubung sambil momong anak, (anaku tidur di pangkuan) jadi gak saya potret. Serem dan ngeri.
Sebentar bentar saya mengingatkan sopir dengan suara desis ala rem bus “esssssttttttt” agar sopir senantiasa waspada.
gambar : media.brbeskab.go.id
Jalan berlobang juga makin parah di jalur selanjutnya, Bayur, dan dimanfaatkan oleh Pak Ogah yang mengatur lajunya kendaraan tapi malah memperparah kondisi lalu lintas, kurang membantu. Disini sekali lagi kendaraan harus bergantian lewat, nampak di pinggir jalan ada avanza selip, karena separoh rodanya menapaki lumpur pinggir jalan, beberapa Pak Ogah membantu dorong tapi belum berhasil.
apakah jalur ini termasuk tanggung jawab pemerintah pusat atau daerah, saya kurang tahu, teteapi dari berulang kali lewat mudik dan balik, sepertinya jalur ini tidak pernah betul, mungkin cuma seminggu paling lama sebulan setelah tambal syulam benernya. imho. Wassalamu’alaikum
Beberapa waktu lalu aku dapat kabar yang cukup mengejutkan, seorang mekanik yang cukup diandalkan meski masih baru dan berstatus karyawan kontrak. Dimas Gatot namanya, memang dia berbeda generasi denganku, umur muda, ketrampilan mekanikal oke, sama bosnya jadi andalan, dan disiapkan sebagai penerus senior-seniornya nantinya, mewarisi pengetahuan yang memang harus bisa dikuasai agar ada regenerasi.
ilustrasi ban cacing vs kontainer
Kembali ke kabar yang mengagetkan yaitu Gatot sedang koma di salah satu rumah sakit, karena kecelakaan, kabrnya seorang satpam menemukannya tergeletak tak berdaya di jalan Cakung-Cilincing arah ke Priuk pada pagi buta, motornya lumayan ringsek, ya Gatot mengendarai speda motor matic Honda Beat yang dimodif mengaplikasi ban kecil, biasa disebut ban Cacing. Lanjutkan membaca Pagi Buta, Gatot meregang nyawa di Cacing
Oks melanjutkan kisah suka duka sopir truk kontainer, sebut saja K, dia adalah Kaka si A dalam kisah sebelumnya. Sebenarnya kisah inipun sudah lampau. Awalnya si K memarkirkan truknya di pinggir jalan untuk makan di warteg, jalanan cukup sepi sehingga K berani parkir di sini, buntut truk berdekatan dengan jalan atau gang yang merupakan pintu keluar suatu perkampungan. Perkampungan di kota tentu, yang padat dan beraneka macam warganya, ada yang alim ada juga yang begajulan, suka nyabu kaya Afriani supir Xenia maut Tugu Tani 😀
Dia adalah temanku sekampung sebut saja “A”. Awalnya dia menjadi awak truk atau kernet bareng saudara dan juga kawan-kawannya. Seiring berjalannya waktu, dia sudah bisa nyupir sendiri, bermodalkan SIM B2 Umum, mencoba peruntungan yang lebih dari sekedar kernet, akhirnya melamar jadi sopir truk kontainer. Beruntung ada PT yang mau nerima dia.
Bekerja sebagai sopir truk kontainer yang merupakan sudah diidamkan didapat, suka duka dilalui. Pernah suatu ketika saat usai nganter barang, ternyata dompet seisinya ketinggalan. Kebayangkan, jarak tempuh yang tidak pendek, kalo motor mungkin lebih mudah, tinggal putar balik, kalo truk besar dan panjang tentu sulit sekali, apalagi jalanan banyak yang macet, bayangkan Priuk – Merak. Lanjutkan membaca Sopir Truk Container, 2 Kali Melindas Biker
Itulah tulisan yang sering aku baca di trailer pengangkut petik kemas (container) atau tronton bersambung. Container, demikian saya biasa menyebut kendaraan panjang petik kemas tersebut. Selalu ngeri jika berkendara deket dengan kendaraan satu ini. Beberapa korban kecelakaan maut karena kesenggol atau keentup si Container.
Contohnya di jalur Cacing, jalan antara Cakung-Cilincing ini, mungkin ratusan korban pesepeda motor sudah meregang nyawa di jalanan yang selalu dipenuhi container petik kemasa tiap harinya. Lanjutkan membaca Awas Long Vehicle
Wajah Indonesiaku makin kelam, kepercayaan publik kepada driver angkot sampai pilot maskapai penerbangan bisa hilang karena kelakuan para oknum yang mengonsumsi Miras dan Narkoba. Masih terngiang isakan di sekitar Tugu Tani, Supir Xenia pengguna Narkoba, Afriani Susanti sukses menjadikan mobilnya sebagai mesin pembunuh yang paling menghebohkan awal tahun 2012 ini. Yah Narkoba momok yang susah hilang, bahkan bisa jadi subur di Bumi Pertiwi tanpa sepengetahuan kita. Berjalan mengendap dari kolong jembatan, gubuk pinggir kali sampai apartemen mewah berpenghuni gagah perlente. Melewati angkutan umum yang kurang layak, sampai masuk hanggar pesawat Lion air. Ironi, miris, memprihatinkan.
foto : Okezone
Apakah hanya itu, berapa lagi yang belum tersingkap, siapa lagi ? provesi apa ? bagaimana ini ? Pertanyaan yang sulit terjawab jika hanya diam. Contoh kasus, suatu komplek yang terkenal dengan Narkoba, ketahuan bandarnya ada, saat mau digrebek, ternyata berita penggerebekan itu sudah bocor duluan ke para bandar, siapa yang membocorkan ? Lanjutkan membaca Narkoba, Driver sampai Pilot, gubuk sampai apartemen
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.