Jalitheng Pakai Sein Led biar ga “Ngampleh”


Beberapa part Bajaj Pulsar memang di desain agar tidak mudah pecah atau patah, seperti spakboard belakang yang lentur sehingga jika tertabrak kendaraan lain dari belakang tidak mudah pecah.

image
lampu ori pzzo ngamplegh

Part lain adalah lampu Sein dengan batangan plastik karet yang “lemes” sehingga kalo jalan, getaran motor membuat lampu sein Pulsar 220 ku ngibing 🙂 alias ngamplegh :D. Tampilan sein yang menjulang juga terasa mengganggu tampilan, meski tak ada niatan ganti model lampu sein, tapi saat ke bengkel sper part untuk hunting oli, penampakan sein led yang biasa du adopsi pengguna Ninja 250 old menggodaku dan berpikir bisa plek n plung ga di Pulsar 220. Akhirnya kupinang sepasang sein led ini seharga 80 ribu. Harga untuk led bening tapi jika menyala berwarna kuning layaknya lampu sein pada umumnya. Ada beberapa macam warna nyala led, ada merah, biru dan warna putih atau terang tanpa warna harga 70 ribu.

image
sein led terpasang di Jalitheng

Penggantian akhirnya kulakukan juga karena fungsi sein tetap dan tampilan lebih baik juga sein led ini tak mudah nyangkut di parkiran, dan yang pasti gak ngamplegh lagi :mrgreen: selanjutnya sein belakang juga ingin aku ganti dengan model yang lebih baik, seperti milik Pulsar 135 ls atau produk Yamaha. Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum

Keracunan Pertamax Plus


image
Jalitheng di SPBU (foto diambil dari jauh)

Beberapa minggu ini, mungkin sudah sebulan Jalitheng memakai bahan bakar produk pertamina, yaitu Pertamax plus,  sebelumnya memakai Shell Super yang setara Pertamax dengan oktan 92.
Memang awalnya dulu saat pakai Tiger saya pakai pertamax dan beralih ke Shell hanya karena masalah pelayanan, dimana pelayanan SPBU Pertamina pada umumnya kurang baik, misal saat mengisi bbm terlalu penuh dan luber ke tangki motor, atau tetesan bbm dari nozle pengisi saat diangkat dari lobang tangki mengenai tangki ternyata dicuekin bahkan pernah temenku reflek nanya lap atau serbet ternyata tidak tersedia.

Lanjutkan membaca Keracunan Pertamax Plus

Tank Bag Kadaluwarsa bikin Tangki Baret


Tank Bag atau tas tangki yqng diaplikasi pada sepeda motor batangan memang ditempatkan nempel di tangki motor menggunakan magnet uang ditanam di kupingan tas bagian bawah. (tidak berlaku bagi sepeda motor dengan tangki kondom macam Yamaha Byson)
Pada even Sunday Riding bareng OBI minggu yang lalu (belum sempet nulis even ini) saya juga menggunakan Tank Bag 7Gear pada tangki Jalitheng Bajaj Pulsar DTSi-F, tas yang sudah lama tidak terpakai karena lumayan rusak (jebol pinggir jahitan di beberapa tempat) mungkin karena sering dipakai membawa barang secara over atau juga umur.
Setelah perbaikan mandiri ala kadarnya akhirnya tank bag layak untuk dipakai dan siap menemani perjalanan.

image

Lanjutkan membaca Tank Bag Kadaluwarsa bikin Tangki Baret

Ban Cacing dan Lingkup Duniawi


Pengaplikasian ban kecil bin cungkring akrab disapa “BAN CACING” pada sepeda motor masih marak bahkan ngetren di kalangan abg umuran SMP – SMA bahkan orang dewasa juga ada yang demen, seyogyanya ban kecil ini dipakai khusus motor drag pada lintasan balap, bukan untuk harian atau gaya semata.
image

Tapi pada kenyataannya di lingkup masyarakat kita masih banyak yang mengabaikan unsur keamanan dan keselamatan dalam berkendara sehingga membiarkan anak atau saudaranya memodifikasi motornya melewati batas aman dan nyaman. Yah kenyamanan. Pemakaian ban cacing jelas tidak nyaman apalagi saat melintasi jalan yang banyak polisi tidur, velg mini itu rawan pengok juga saat melintasi lobang di jalan secara tidak sengaja.
Rata rata para remaja ini terpengaruh lingkup pergaulan, kedewasaan yang masih labil membuat remaja mudah terprovokasi tanpa pikir panjang

Lanjutkan membaca Ban Cacing dan Lingkup Duniawi

Ban cacing Rekomendasi Tabloid Otomotif


Provokasi oleh media mainstream terhadap pembacanya kadang tidak memperhatikan efek yang mungkin timbul dari berita yang dimuat.
Sebagai wartawan selayaknya untuk lebih jeli dalam memuat berita.
Sudah menjadi mafhum bahwa generasi muda bangsa ini, khususnya para remaja begitu mudah terpengaruh pergaulan. Contoh sederhana pada kelakuan berkendara dan modifikasi kendaraannya. Suka ikut ikutan tren yang sebenarnya sesat dan menyesatkan…
Salah satunya pengaplikasian ban kecil yang akrab disebut ban cacing.. Dari gambar Eyang Ali di tulisan tersebut nampak jelas efek yang mungkin terjadi menimpa si rider.. Ambruk di jalan karena kepleset. Baik akibat jalan licin maupun jalan berkerikil..
Mendingan ban motor di gedein kaya gambar berikut.
image

image
Ban besar dan kekar.. Lebih safety dan gagah. Tidak cungkring kurang gisi..
Wassalamu’alaikum

Gas Spontan Pulsar220


Inisiatif di jalan sangat diperlukan bagi siapa saja, termasuk jika tertimpa musibah. Salah satunya jika kendaraan yang kita kendarai mengalami kerusakan, seperti yang menimpa motorku si Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F.

image

Saat sedang asyik menarik throtle gas tiba-tiba motor kehilangan tenaganya meski grip gas diputar lebih…eits..kok grip gas muter terus…hayyahh sepertinya tali gas putus..

Lanjutkan membaca Gas Spontan Pulsar220

Knalpot di Bantul Wajib Standar Pabrik


Sebuah tulisan dari Bro Kentas tentang tilang polisi akibat knalpot free flow yang diaplikasi motornya. Peraturan yang belum jelas bisa jadi blunder bagi petugas. Saat mereka hanya bisa menjawab protes masyarakat dengan dalih “kami hanya menjalankan tugas” bukanlah jawaban yang memuasakan. Seorang petugas harus bisa menjelaskan kenapa dan apa dasar hukum dari suatu peraturan yang diberlakukan.

image

Peraturan tentang kebisingan knalpot yang belum ditetapkan batas kebisingannya menjadi aneh jika diterapkan dan dipaksakan, bagi warga masyarakat yang tidak paham mungkin akan manut aja jika kena tilang dengan pasal kebisingan knalpot tersebut.
Saat ini rujukan aturan tentang kebisingan knalpot adalah Undang Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang mengancam sanksi bagi pengguna knalpot bising yakni pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

image

Sementara ini batas ambang kebisingan memang belum jelas diberlakukan, tapi sudah ada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 07/2009 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru yang diteken Menneg LH Rachmat Witoelar pada 6 April 2009 yang lahir dua bulan sebelum UU No 22/2009 tentang LLAJ yang diteken presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 22 Juni 2009. Dalam Permen LH tersebut disebutkan bahwa batas ambang kebisingan sepeda motor terdiri atas, untuk tipe 80 cc ke bawah maksimal 85 desibel (db). Lalu, tipe 80-175cc maksimal 90 db dan 175cc ke atas maksimal 90 db.
Nah jika polisi mengacu pada UU no 22 tahun 2009 yang belum ada aturan pelaksanaannya kan jadi rancu tuh.
Nah untuk nambah ilmu dan menjelaskan kebingungan silahkan baca tulisan Eyang Edo yang nemplok di kompasiana. Disitu disebutkan peraturan berlaku mulau 1Juli 2013. Masih lama ya… *tepokjidat. Wassalamu’alaikum.

Alay Bernyawa Satu Naik HD


Rangka Tiger Dan Megapro Patah


rangka Pulsar 200 Ns

Itulah info dari 2 pengunjung blog pada tulisanku sebelumnya (baca : Pulsar 200 NS Monoshock, Apakah sasis cukup Kuat ?) yang menyatakan bahwa motor Jepangpun belum tentu memiliki rangka yang kuat, mengcounter minded bahwa Bajaj Pulsar ranngkanya getas, alias gampang patah jika overload bukan melengkung.

kata siapa produk jepang lebih baik??? megapro saya patah rangka 2 kali di bawah jok…Tiger juga banyak yang mengalami kasus serupa…jadi jangan sampe merasa Japan Minded lah apa apa yang produk jepang pasti bagus, nggak juga.. Lanjutkan membaca Rangka Tiger Dan Megapro Patah

Pulsar 200 NS Monoshock, Apakah sasis cukup Kuat ?


Mengorek luka lama istilahnya kali ya, kasus yang sudah lama terabaikan berkaitan pathnya rangka Pulsar karena keberatan muatan sehingga perlu tambahan rangka plus lasan

Rangka Patah karena Beban Berlebih
gbr Benny

Pikiranku saja barangkali ya, sehingga Bajaj sebelum Pulsar baru ini (P200NS) gak pernah produksi motor mono shock karena kualitas rangka yang getas, dan menurut beberapa rekan, rangka Pulsar lebih getas daripada motor Jepang produk Indonesia (Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki etc) bisa dikatakan, jika motor Jepang keberatan beban rangka akan melngkung, sedang pada Bajaj Pulsar keberatan Beban patah.

Kasus terakhir yang saya baca adalah Bro Chandra, dalam tulisannya Frame Bajaj Pulsar Patah . Bajaj Pulsar 180 UG4 mengalami patah tulang alias frame di bawah jok patah dengan kemungkinan penyebab adalah overload, beban biker dan rear box sepertinya tak mampu ditanggung oleh frame ini, mengalami sterssing dan “ceklek” PATAH bukan BENGKOK …

frame PIBO Bro Chandra

Biar jelas klik gambar dan zoom

bener-bener "CEKLEK"

Nah dari kasus-kasus Frame Pulsar patah, Mungkinkah Pulsar 200 NS memakai material baru untuk Framenya? dan Bajaj Auto India sudah memperbaiki kualitas lasan sehingga tidak blepetan lagi 😀 Dan monoshock tentu titik jenuh karena beban berada pada tempat yang rawan patah seperti dialami Bro Chandra tersebut, terutama jika owner mengaplikasi rear box

sekedar ilustrasi

Ini hanya berandai-andai  Bajaj Auto masih mengaplikasi material frame si Pulsar 200 NS  kwalitasnya sama dengan produk pendahulunya. Yah mudah-mudahan ada perbaikan kualitas, sehingga gak ada lagi kasus frame ataupun rangka patah, lah yang Coak rangkanya aja kuat, mosok ini yang utuh dan tebal lansung “CEKLEK” patah, gak lucu kan. IMHO. Wassalamu’alaikum