Sore jelang berbuka, sekira jam 17.30 waktu Karawang. Ya, saya sedang berada di Karawang, sekitar 4 km utara jalan utama Telaga Sari, jalan yang merupakan jalur mudik alternatif (khususnya pemotor) dari Karawang (Pasar Johar, Lamaran, Teluk Jambe) hingga Cikalong (timur Cikampek). Semalam atau tepatnya tadi pagi sekira jam 01.00 saya melewati jalur alternatif ini, naik mobil dijemput kakak saya, nampak pemudik dengan sepeda motor masih melaju, padahal hujan mendera Karawang pagi buta itu. Tak lepas mata saya melihat sepasang suami isteri dengan balita di tengahnya, tanpa jas hujan, mengendarai sepeda motor sport 150cc. Miris, beberapa kali saya berkata lirih, “bro minggir dulu lah, berteduh, kasihan anakmu” meski si pemudik tidak mendengar, beberapa detik kemudian mereka ternyata minggir, berhenti mencari tempat berteduh.
Kembali ke aktifitas saya sore tadi, jelang berbuka, saya teringat makanan pokok anak saya si bontot sudah habis. Pisang. Ya si bontot baru berumur 9 bulan, saya awalnya iseng menyuapi pisang yang sedang saya makan, ternyata dia doyan, akhirnya semenjak Ramadan ini, saya selalu menstok pisang, khususnya buat anak saya. Efek pisang pada si bontot amat nampak, badan makin berisi, berat badan naik signifikan dalam kurun setengah bulan. Pisang yang saya pilih adalah yang memiliki daging buah lembut dan mudah dikunyah meski anaku belum punya gigi. Sebut saja merk SOMPRETD 😀 Lanjutkan membaca Pisang & Keselamatan di Jalan
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.