Beberapa waktu yang lalu saya menulis konsumsi BBM Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F menggunakan Shell Super extra. Ada dua cara penghitungan yang saya lakukan yaitu sistem RES ( baca Shell Super Extra Res to Res) dan TOP Up (baca Shell Super Extra Top Up) . Setelah sekian lama memakai BBM Shell Super Extra, saya beralih kembali ke produk dalam negeri (bisa jadi Pertamina impor jadi sama saja) dari Pertamina yaitu Pertamax Plus. Sudah hampir 3 bulan Pulsar ku mengkonsumsi Pertamax Plus.
Week End alias akhir minggu ini seperti biasa kerja dan pulang malam, menapaki jalanan Ibukota yang ramai oleh kendaraan bermotor. Saat melintasi perempatan saya dikagetkan oleh sepeda motor jenis matik atau skutik, kecil kalo boleh dibilang imut. Tapi suara dari knalpot yang dibobok cukup nyaring dan menarik pengguna jalan lain, salah satunya saya yang mengendarai Jalitheng Pulsar 220. Si pengendara skutik tampaknya masih belia, remaja umuran sekolah menengah barangkali, terlihat dari mukanya yang tidak tertutup helm, ya, pengendara skutik ini tidak mengenakan helm sebagai piranti wajib berkendara sepeda motor, sekaligus pelindung keamanan bersepedamotor. Yah begitulah remaja kita saat ini, mungkin masa mencari jati diri, ingin menunjukkan “kediriannya” kepada lingkungan sekitar/orang lain. Hal tersebut tak lepas dari kondisi keluarga dan lingkungannya.
Yang mengagetkan saya adalah cara berkendara si skutiker, meliuk di antara kendaraan lain, memotong dengan lincah tapi serampangan, bisa dibilang ugal-ugalan, Lanjutkan membaca Ilustrasi Malam Minggu
Menarik membaca postingan Eyang Edo tentang Motor Sport Kebal Krisis (klik saja) yang membahas kenaikan jumlah penjualan sepeda motor di segment sport, padahal tipe bebek dan matik mengalami penurunan. Disebutkan dalam tulisan tersebut bahwa pada bulan Oktober 2012 kemarin segment sport (anggota AISI) terjual 646 ribuan unit, padahal pada Oktober 2011 hanya sekitar 599 ribuan unit. Okay saya tidak akan membahas ulang apa yang sudah dibahas oleh Eyang Edo, penyebab kenaikan jumlah motor sport, dan penurunan jumlah tipe lainnya. Yang menarik adalah semakin sulitnya produk Astra Honda Motor (AHM) mengalahkan produk pesaing terdekatnya yaitu Yamaha Indonesia Motorcycle Manufacturing (YIMM).. berikut kutipannya Lanjutkan membaca Sport AHM Kalah Penjualan, Jelek atau Over Price ?
Tak sengaja melihat acara Televisi, ternyata sedang berada di canal Metro TV, acara yang sedang ditayangkan adalah sebuah Obrolan interaktif yang bertajuk Just Alfin, menghadirkan beberapa rider motor gede Harley Davidson. Ada Indro Warkop, Joe P. Project, Haryo Pramoe dan Adi Nugroho (cmiiw) , yah beberapa artis yang demen moge ini sering ngumpul bareng dan membentuk komunitas brotherhood Boys Toys (cmiiw), beberapa aksi touring sudah dilakoni oleh klub moge ini. Lanjutkan membaca Indro Warkop, Tentang Arogansi Rider HD
Iklan TVC Honda CB150R Streetfire yang bagus sebenarnya, tapi jadi inget Iklan Pulsar yang lalu, selap selipnya asik nih, kayak di sirkuit … selebihnya no coment dah, namanya juga iklan, begitu katanya… cekibrot saja
Setelah beberapa bulan keracunan Pertamax Plus yang beroktan 95, dimana performa mesin Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F menjadi lebih baik dibanding memakai pertamax 92 maupun Shell Super. Bagaimana dengan jarak tempuh dalam kota DKI untuk per liternya ? Ini yang tidak pernah aku hitung secara serius dari ketiga jenis bahan bakar motor tersebut. Hanya berdasrkan hitungan hari dan rata-rata 27 sampai 30 kilometer perliter. Jalitheng isi shell
Akhirnya saya penasaran dengan tantangan Bro Henry “Bodats” Parasian yang lebih prever dengan dengan si Kulit Kerang dari VOC. Setelah pwngisian pertama dengan nilai 100ribu dan dipakai sampai res (mesin tersendat pertanda kekurangan asupan bbm) yang kebetulan di dekat SPBU Shell (pengisian pertama ini untuk membersihkan tangki dari sisa pertamax plus).
http://www.youtube.com/watch?v=Qb9tBoAOsus&feature=youtube_gdata_player
Baca sambil dengarkan alunan vokal SLANK
Club/klub atau komunitas sepeda motor begitu banyak, dari satu merk dan tipe saja bisa puluhan atau bahkan ratusan kelompok anak motor. Yang jadi unik adalah saat muncul perselisihan antar kelompok pemilik motor, padahal merek dan tipe motor sama. Entah apa awal masalahnya, hanya saja menjadi aneh jika seorang yang hanya karena kelompok motor saling bermusuhan/tidak akur.
Foto di atas adalah foto anaku si kembar, mereka kembar tapi beda jenis kelamin, kalo mereka tidak akur saat berada di atas motor tersebut bisa jadi satu atau keduanya celaka. Misal saling berebut ingin di depan dan sama-sama tidak mau mengalah, Lanjutkan membaca Perselisihan Antar Kelompok Pemotor, Apa Untungnya ?
Sudah setahun lebih si “Jalitheng” Pulsar 220 DTSi-F menemani hari-hariku, belum pernah riding jauh memang dan jarak tempuh tertera di odometer baru 13 ribu km lebih. Pada pekan lebaran kemarin saya kerja pulang pergi dari Karawang (mondok di rumah mertua). Di pagi di hari yang ke 2 mau berangkat gawe baru sadar bahwa kanvas depan habis, tersisa besinya saja. Saat motor di maju mundurkan keluar rumah terdengar bunyi sring, gesekan antara besi kanvas rem dengan disk brake.
dikit lagi jadi pisau cukur 😀
Padahal biasanya mata saya awas dan teliti dengan perangkat wajib ini. Yah kecolongan, mungkin karena pemakaian kendaraan yang tidak biasa, speed dan jarak tempuh yang melebihi dari biasanya (170 km, biasanya cuma 30 km berangkat dan pulang) juga pemakaian rem depan yang lebih dominan sehingga habis lebih dulu.
Yang bikin keki adalah baru 3 hari lebaran yang berarti sebagian Lanjutkan membaca Kanvas Rear Disk Brake Pulsar 220 tidak PNP
Yah kejadian pada motorku Jalitheng Bajaj Pulsar220 DTSi-F saat ganti oli mesin. Sebenarnya oli mesin yang terpasang masih layak dan enak buat riding meski sudah berumur 3000 kilometer lebih. Oli masih bawaa dealer yaitu valvoline.
Meski bagi kebanyakan owner sepeda motor khususnya Bajaj Pulsar, oli valvoline ini kurang recomended karena mudah membuat mesin panas dan berhagai keluhan lain. Tapi bagi motorku terasa nyaman aja.
Karena penasaran dengan performa oli merk lain maka saat itu aku mengganti oli mesin dengan produk Shell Ax7 volume 1liter, padahal volume oli mesin Pulsar 220 adalah 1,2 liter, berharap 1 liter cukup seperti cerita Kang Sabdho Guparman memperlakukan si Gambhot Pulsar 200 nya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.