http://www.youtube.com/watch?v=Qb9tBoAOsus&feature=youtube_gdata_player
Baca sambil dengarkan alunan vokal SLANK
Club/klub atau komunitas sepeda motor begitu banyak, dari satu merk dan tipe saja bisa puluhan atau bahkan ratusan kelompok anak motor. Yang jadi unik adalah saat muncul perselisihan antar kelompok pemilik motor, padahal merek dan tipe motor sama. Entah apa awal masalahnya, hanya saja menjadi aneh jika seorang yang hanya karena kelompok motor saling bermusuhan/tidak akur.
Foto di atas adalah foto anaku si kembar, mereka kembar tapi beda jenis kelamin, kalo mereka tidak akur saat berada di atas motor tersebut bisa jadi satu atau keduanya celaka. Misal saling berebut ingin di depan dan sama-sama tidak mau mengalah, berantem lantas salah satu atau keduanya jatuh dari atas motor dan bagaimana jika karena berantem tersebut motor oleng dan roboh menimpa mereka, na’udzubillah.
Itu sekedar ilustrasi kecil, saya hanya membayangkan bahwa perselisihan antar kleb motor/kelompok pemotor (apalagi 1 merk bahkan 1 tipe ) bagaikan anak balita yang berantem berebut posisi duduk.
Yah…balita saat lagi berantem itu lucu dan malah bikin gemes, tapi jika balita itu badannya gede gede bahkan sudah beranak, jenggotan, apa masih layak disebut balita. Tetap bisa yaitu “Bawah Limapuluh Tahun” 😀 . Saya tidak faham sama sekali tentang perselisihan kelompok pemotor, cuma dengar slentingan dan saya sendiri belum pernah dan tidak tertarik untuk masuk menjadi sebuah anggota kelompok tersebut. Hanya saja saya merasa prihatin, betapa politik belah bambu ala kolonial Belanda masih mengakar kuat kepada anak negeri ini.
Berapa ribu rakyat Indonesia yang masih butuh pendidikan formal yang layak ? Sementara di sisi lain orang orang muda yang berpendidikan cukup, bahkan bisa jadi lebih dari cukup, bersengketa hanya karena perbedaan kelompok sepeda motor. Apa untungnya bagi diri dan keluarga mereka, apa selamanya mereka akan terus muda dan mampu mengendarai roda dua? Tidak bukan ? Apa setiap saat temannya satu kelompok berada di sampingnya menemani ? Apakah setiap saat ada teman satu kelompok yang siap membantu dikala tertimpa musibah ? Saya yakin tidak.
Ini bukan urusanku, hanya mencoba mengingat, betapa nilai persatuan di negeri ini hanya lips servis para penjilat politik, bahwa Bineka Tunggal Ika hanya tulisan di lambang negara yang tidak melambangkan apa-apa. Di sinilah saya sadar, bahwa saya kembali di zaman penjajahan, masa dimana suku terpecah belah, masa sebelum Sumpah Pemuda, masa kegelapan tanpa memiliki Bhineka Tunggal Ika.
Saya hanya berharap, pemuda negeri ini akan kembali berkumpul dari berbagai “Jong” bersatu membangun dan menegakkan Indonesia. Bukan pemuda dengan otak pikir pendek, tidak berakal sempit layaknya satu kelompok. Tapi semua tanpa pandang bulu.
Maaf, saya hanya mencoba berpikir luas seluas Nusantara yang mulai merana. Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum
untungnya ane gak ikut2an 😀
SukaSuka
Oks A, ga perlu emang
SukaSuka
yang namanya berkumpul gak pernah lepas dari politik dan kepentingan… begitu ada kepentingan dan ada saingan maka biasanya ada gesekan…
SukaSuka
Apa elit celup mongtor itu dapet asupan gizi dari anggota or ngatepeemnya?
SukaSuka
mending independen waelah…
SukaSuka
Setuju Pak Bro
SukaSuka
tukar link kang..
SukaSuka
enyong wes pasang link akang cek bae nang kene http://gombongmotorcommunity.com/
SukaSuka
Uwis nang blogrol kuwe, ngko tek pindah nang “teman”
SukaSuka
absen dulu bro http://gombongmotorcommunity.com/
SukaSuka
Jadi independent rider’s aja deh, ngga terikat, nyaman 😀
SukaSuka
Setuju Gan
SukaSuka
Jelas gk ada untungnya… yg ada malah sama2 rugi, secara lebih luas pandangan negatif terhadap pemotor justru makin melekat..
http://boerhunt.wordpress.com/2012/09/14/pengendara-motor-yang-selalu-didiskreditkandikambinghitamkan/
SukaSuka
Betul masbro
SukaSuka
mereka bilang, itu gengsi..
*ah, ngomong sama tangan nih 😈
SukaSuka
SukaSuka
http://gombongmotorcommunity.com/
SukaSuka
beruntuh kita cerai, berteguh kita satu
SukaSuka
Bacanya munmet 😀
SukaSuka