Model Motor Bajaj Tarlalu Kaku… Pulsar 135 LS paling Oks imho


Pulsar 220 dan 180 UG 4

Meminang si “Jalitheng” Pulsar 220Dtsi-F merupakan keinginan karena kebutuhan. Secara model dibanding motorku yang sebelumnya si Tirev masih bagusan Tirev. Tapi teknologi dan harga yang kompetitif membuatku jatuh cinta melupakan tampang, ibarat orang tampang sedang tapi hati bagai malaikat…#lebay… Dan kenyataannya pembeli Pulsar memang karena pengetahuannya, kalo saya karena kepengaruh yang katanya mesin bandel (lebih bandel dari Tiger), perawatan gak merongrong, Fitur lebih cnggih (led indikator, digital speedo, lampu utama projektor dansebagainya) .. dan sebab yang pasti adalah karena si Tirev mulai rewel…  Lanjutkan membaca Model Motor Bajaj Tarlalu Kaku… Pulsar 135 LS paling Oks imho

Warna Lampu Speedometer Pulsar Membosankan… imho


Ini keluhanku saja kali ya, tapi beneran Masbro, warna LED pada Speedometer si Jalitheng Pulsar 220 F memang kurang sreg di mata, membosankan karena warnanya yang ga ada diferensiasinya, orange buram, nah mungkin ga seh warna lampu ini di ganti…

Dari beberapa motor dengan Digital Speedo, itu warnanya atraktif, bahkan saya dulu mengganti lampu speedometer Tiger dengan LED 7 warna, sehingga pandangan pada Dashboard tidak membosankan, nah masalahnya nih speedo Pulsar Digital, pengen coba bongkar, takut runyam ntar ilang garansinya…

Nah dari berbagai Speedometer yang pernah kulihat, dari warna led (imho) speedometer Megelli 250 RV oks look banget.. Lanjutkan membaca Warna Lampu Speedometer Pulsar Membosankan… imho

Mengapa Motor Batangan ? IMHO


Pemilihan motor harian buatku tentu yang enak diajak ridding kemanapun, kenapa pilih motor batangan ? Jawabanya simple, saya lebih prever dengan motor yang berat. Lho kok gitu ?

in memoriam

Entah kenapa saya tidak pandai mengendalikan semua jenis motor, selama berkendara memakai roda 2, saya jatuh atau mengalami kecelakaan adalah saat menggunakan motor dengan berat yang relatif ringan. Pertama dulu saat sekolah pakai Astrea grand, kecelakaan dahsyat berulang kali, sampai ambyar, selanjutnya FIZR (pinjem lagi) kebanting tanpa ampun…. (ga mampu beli, mesti ngeganti), Bahkan RX-King yang agak berat aja saya kurang gapai mengendalikan, karena tenaganya yang edyan itu sempet jatuh tapi ga sampai ambyar (sekarang terus terang takut pakai RX-King) , maka si RX dijual dan ganti Mega Pro, ternyata lebih mudah dikendalikan, gak pernah jatuh saat laju cepat (Alhamdulillah), selanjutnya jual ganti Tirev, inipun aman meski sering jatuh tapi bukan karena pethakilan, lebih sering karena di parkir atau kaki jinjit masuk lobang, saat pakai Skydrivepun nggeblagh, nghloshorrr…

keliatan bekas ndhloshornya

mak nyozzz (kapok dah motor enteng), sekarang pakai Pulsar 220 DTSi-F, bobot ga tanggung-tanggung, dan makin hati-hati karenanya, mudah-mudahan ga ndhloshor dan ga pethakilan. Amin

Wassalam

Jalitheng (Pulsar 220) 3 Laps @ Sirkuit Monasco…. Mangtabb..!!


Setelah mendapatkan STNK, maka Pulsar 220 DTS-Fi ku si Jalitheng kucoba rasakan performa dan handling dengan pemakaian sehari-hari, secara bobot motor yang cukup berat dibanding motor Jepang sekelas macam Tiger maupun Scorpio, bahkan dibanding Ninja 250 saja sepertinya beratan si Jalitheng, karena tingginya yang bikin jinjit, sedang Ninja 250 Biar Bongsor tapi posisi duduk ga jinjit jadi enteng dalam keadaan mati untuk digeser sambil duduk di atasnya.

Biarpun demikian, jika sudah jalan si Jalitheng terasa mantab, buat lurus maupun manufer, meski aku belum berani full throtle di straight, tapi untuk cornering handling anteng… shock depan yang macho mumpuni menahan goncangan, double shock belakang yang memakai nitro serasa monoshock… empuk dan bisa disesuakan kekearasannya. SelanjutnyaUntuk membuktikan kehandalan handling ini, maka setiap hari ..ya emang buat harian, dan pada kesempatan pulang nguli mendekati tengah malem, kucoba melintas jalan seputaran Monas yang terkenal dengan Sirkuit Monasco… 😀

Monas malam Minggu ga pernah sepi

Setelah selesai dinner (boso ngendi kiye ? 😀 ) sambil briefing sama juragan di Lanjutkan membaca Jalitheng (Pulsar 220) 3 Laps @ Sirkuit Monasco…. Mangtabb..!!

Bas Tambun, Menjemput STNK dan Nyamannya Skydrive


Tepatnya hari Rabu siang sekitar jam 10.00 saya riding ke Bekasi, tepatnya BAS Tambun, alamat lengkap dari BAS ini ga punya cuma ada Jalan Diponegoro Tambun saja, ridind kali ini dalam rangka penjemputan STNK Jalitheng Pulsar 220 DTS-iF yang sekaligus perjalanan terjauh menggunakan Suzuki Skydrive, meski udara panas, terik tapi riding pakai Skydrive ini terasa nyaman. Diawali lewat Daan Mogot, Tomang, Cawang, lanjut Kalimalang dan berbelok arah ke Terminal Bekasi dan menyusuri Jalur AKAP hingga keluar Kotamadya Bekasi
narziez abiez.1729.jpg
dan masuk Kabupaten Bekasi yang juga berarti masuk daerah Tambun, dan BAS Tambun tidak jauh lagi dari perbatasan kota dan Kabupaten ini. Patokannya lebih mudah PT.Suzuki Indomobil Sales, setelah melewatinya sesaat di tanjakan sebelah kiri tak jauh dari situ, jadi jangan ngebut.
narziez abiez.1727.jpg
Nah jika dari depan Dealer BAS dan kita menghadap ke arah barat maka akan tampak Baliho Logo “S” dari Suzuki Indomobil Sales
narziez abiez.1728.jpg

Karena kurang teliti, saya kebablasan sampai lewat Pasar Cibitung, begitu balik lagi lewat lagi …hiks… Ga keliatan, akhirnya balik lagi dengan pelan baru deh ketemu.

Nah dari perjalanan ini dapat disimpulkan kalo riding pakai Skydrive untuk jarak jauh ternyata nyaman, baik untuk midle speed, bahkan ngebut jika jalanan memungkinkan, serta selap selip (bukan sruntulan lho) diantara kemacetan juga oks, tak terasa pegal tangan maupun pinggang (jadi penasaran jika Skydrive ini dipakai mudik) nyaman aja….
Asal jangan over penumpang seperti ilustrasi berikut…
rame.jpg
jangan dicontoh atau ditiru… Kecuali terpaksa :mrgreen:

Wassalamu’alaikum

Dikirim menggunakan Wordmobi

Menyesal Beli Pulsar 220 Karena Spare Part Lampu Tidak Ada


Dikutip dari suara pembaca di Otomotifnet.com, adalah Bro Achmad Lutfi yang menyampaikan uneg-unegnya :
“Lampu depan Pulsar 220 saya pecah karena kecelakaan. Saya butuh dan cari di seluruh dealer surabaya dan sidoarjo tidak ada. Bagaimana ini aftersalesnya???? Yang mau beli Bajaj Pulsar 220 mohon dipikir kembali, saya aja nyesel..” Begitulah kurang lebih keluh kesah salah satu konsumen Bajaj Auto Indonesia.

Padahal STNK Jalithengku si Pulsar 220 DTS-iF baru keluar dan belum sempat menikmatinya..eee… Ternyata warning kelangkaan spare part makin menggaung, wah repot neh…alamat ga berani memperlakukan si Jalitheng semena-mena, karena takut terjadi hal sama yang menimpa Bro Achmad Lutfi tersebut… Jika ambisi BAI untuk mampu bersaing dengan AtPM motor lain yang sudah lama bercokol cuma ngandelin yang penting laku dan menorehkan luka bagi konsumen, bisa jadi BAI dikeroyok rame-rame neh… Oleh karenanya sebaiknya BAI segera memperbaiki kinerjanya, jangan samakan jualan motor sama warteg pinggir jalan yang jika ga ada tahu bisa ganti tempe atau krupuk atau cukup goreng terigu doang, yang penting bisa jadi pelengkap lauk, toh sama sama masuk perut..

Mending beli produk cina yang klonengan honda atau Yamah dan spare partpun bisa pakai merk yang dikloneng tersebut…betul..!!

Jadi saya pun menyarankan sama seperti Bro Achmad Lutfi, pikir ulang jika anda mau beli motor Bajaj, sebelu BAI memperbaiki jaringan Sales, service dan Spare Partnya… Ayolah BAI. Segera perbaiki jangan nunggu ta kamplengi..

Wassalamu’alaikum

BAI : Perakitan di Indonesia, Komponen Tetap Dari India, Lebih Murah


Rencana Bajaj Auto Indonesia untuk membuka pabrik di Indonesia mulai terungkap, tinggal menunggu prinsipal dari India yang sedang diyakinkan oleh Tomotaka Ishikawa, Presiden BAI yang merupakan jebolan Yamaha India ini.

narziez abiez.1623.jpg

Tom San sapaan akrabnya, seperti dikutip otomotif.net menyatakan, “targetnya akhir tahun ini sudah bisa meyakinkan prinsipal untuk merakit secara lokal, jika disetujui, tahun 2013 sudah bisa dimulai”. Ujarnya

narziez abiez.1356.jpg

Untuk meyakinkan prinsipal India ini, BAI harus mampu menjual minimal 3000 unit tiap bulannya, apakah mampu dengan segala dilema yang menerpa Bajaj Auto Sales selaku perpanjangan tangan BAI di Indonesia, mulai dari spare part sulit, indent tak berujung, kwalitas beberapa part juga masih diragukan terutama berkenaan dengan karet seal.

pzzo.jpg

Padahal jika menggunakan karet Indonesia yang kualitasnya merupakan nomor satu di dunia, dijamin tidak adalagi jalanan bleweran oli dari motor bajaj yang lewat :mrgreen: (nglirik Mas Hadiyanta) tapi lagi-lagi demi harga yang kompetitif, BAI tetap memakai komponen dari India secara menyeluruh..hiks..
“Untuk penggunaan komponen lokal tergantung perhitungan bisbnisnya”, ungkap Tom Shan yang menjelaskan kalo komponen dari India harganya lebih bersahabat.

Jadi jangan heran jika Bajaj rakitan Indonesia tetap sama dengan yang di India alias : las lasan pating tletek kaya **** ayam 😀 (aku bandingka motorku yang pulsar 220 dengan produk AHM, YMKI, SIS,KMI, ga tahu TVS belum lihat detilnya keturunan India satu ini, las lasan beda jauh Bro)….. Lanjut…satu lagi, ongkos produksi di India jauh lebih murah…

Mudah-mudahan dalam pemesanan part yang akan dirakit di Indonesia ini tidak lagi ada kesalahan anatara titik (.) dan koma (.) :mrgreen: ngisin-ngisini ae…

Wassalamu’alaikum

Dikirim menggunakan Wordmobi

Sedikit Review Pulsar 220 Bodong


Kang Sapto Anggono

Setelah lama nunggu STNK, motorku si Jalitheng Pusar 220 DTSi-F memang saya titipkan di tempat kerja, lebih aman ada scurity yang ngejagain, hampir tiap hari motor ini saya pakai, sekedar buat keliling keliling Ancol. Dari sedikit info yanb dapat saya gali dari jalan santai juga sedikit ngebut (paling setengah menit ngebutnya 😀 ) maka sedikit laporan review yang sangat minim, yaitu :

  1. Motor ini lebih tinggi daripada Tiger, padahal memakai pelk ring 17, kalo tiger ring 18, sehingga saya lumayan jinjit
  2. Berat motor yang katanya mencapai 153 kg (saya belum pernah nimbang soale 😀 ) memang berasa sekali beratnya, serta rear grip yang kurang bersahabat untuk ngegeser diparkiran (dibanding Tiger) kalo tiger tinggal tempel body motor ke pinggang, pegang rear grip, mak nyet.. motorpun pindah, kalo Jalitheng Mak eeeeegggggggghhh… gerak dikit. :mrgreen: Lanjutkan membaca Sedikit Review Pulsar 220 Bodong

Bajaj Pulsar Itu Bagus…!! (Blogger juga Konsumen bro.. !!)


Beberapa komentar yang mengkritisi artikelu tentang “Pulsar..!!!, Masih Perlu STNK kemarin membuatku ingin sedikit mluruskan pemahaman :

YANG GK SUKA BAJAJ PULSAR, YANG MERASA TERSAINGI OLEH PULSAR PADA BERMUNCULAN. huu….. disinyalir orang2 tiger pio vixion bebek yg kesalip PULSAR 220.

Pendapat yang salah jika mengatakan hal di atas, silahkan baca postinganku mengapa saya pilih Pulsar 220 dimana saya adalah mantan owner Mega Pro serta Tiger Revo, juga banyak kawan komentator yang lain, jadi ga ada hubungannya dengan salip salipan..

Sebenarnya mas Tri ini mo beli motor Pulsar apa ngarepin jaket ma helmnya sich???
Koq jd heboh ma hadiahnya..!? Trus Pulsarnya sendiri bagemana, bermasalah ga??
Pastinya Mas Tri lebih tau kalo STNKnya pulsar itu lama turunnya.. Pastinya udh jd perhitungan seorang Blogger hebat seperti mas tri.. Makanya memutuskan meminang Pulsar
Tp koq skr kenapä disesali?? Lanjutkan membaca Bajaj Pulsar Itu Bagus…!! (Blogger juga Konsumen bro.. !!)

pulsar 220 DTSi F Full Fairing


beberapa penampakan Bajaj Pulsar 220 DTSi F dengan fairing penuh..

gambar dari tokobagus.com

Silfer atau abu-abu adalah warna yang langka dan termasul Limited edition, indentnya pasti lama .. 😀 Lanjutkan membaca pulsar 220 DTSi F Full Fairing