Kelindes Edward ? Helm Simon Lepas, Reka gambar


tururt berduka atas meninggalnya Marco Simoncelli.

Judul merupakan rasa penasaran yang menghantui pikiranku (lebay) kok bisa helm mahhhal lepas dari kepala, berbagai spekulasi bertabur di otakku, apakah Supersic lupa meng”KLIK” helmnya, atau putus talinya karena kelindes Edward ?

loss control dan miring ke kanan
Bruaks..!!!
Helm Supersic mental
helm mental, dan terlihat tali helm memanjang seperti putus dari pangkal
tali helm copot atau putus ?

Apakah tali helm ini putus karena helm terinjak keras dan menarik paksa helm dari kepala Supersic ? entahlah, sungguh ngeri menyaksikan videonya berulang..

kelindes Edward dan motornya sendiri

Ini semoga jadi pelajaran berharga, kehati hatian dalam berkendara, safety gears ga menjamin keamanan, tapi berusaha menjadi aman adalah suatu ikhtiar, salah satunya pakai helm dan “KLIK” tentunya.

Wassalamu’alaikum

Kabar Tiger Terus diburu


kabar yang selalu diburu tiap hari

Tiap buka dashboard blog, selalu pencarian terbanyak adalah tentang Honda Tiger, kabar baru Honda Tiger ini masih diminati, tentu karena komunitasnya juga yang menjamur, bahkan saat aku coba “search pakai google tentang kabar Honda Tiger, tulisanku tentang   dipakai oleh sebuah klub Tiger di Majalengka bernama MATRIC (Majalengka Tiger Rider Club) silahkan baca di http://majalengka-matric.blogspot.com/2011/04/perbedaan-jeroan-kopling-honda-tiger.html ini bukti tulisan tentang Honda Tiger memang diburu owner, calon dan bahkan komunitas.. Lanjutkan membaca Kabar Tiger Terus diburu

Mengapa Motor Batangan ? IMHO


Pemilihan motor harian buatku tentu yang enak diajak ridding kemanapun, kenapa pilih motor batangan ? Jawabanya simple, saya lebih prever dengan motor yang berat. Lho kok gitu ?

in memoriam

Entah kenapa saya tidak pandai mengendalikan semua jenis motor, selama berkendara memakai roda 2, saya jatuh atau mengalami kecelakaan adalah saat menggunakan motor dengan berat yang relatif ringan. Pertama dulu saat sekolah pakai Astrea grand, kecelakaan dahsyat berulang kali, sampai ambyar, selanjutnya FIZR (pinjem lagi) kebanting tanpa ampun…. (ga mampu beli, mesti ngeganti), Bahkan RX-King yang agak berat aja saya kurang gapai mengendalikan, karena tenaganya yang edyan itu sempet jatuh tapi ga sampai ambyar (sekarang terus terang takut pakai RX-King) , maka si RX dijual dan ganti Mega Pro, ternyata lebih mudah dikendalikan, gak pernah jatuh saat laju cepat (Alhamdulillah), selanjutnya jual ganti Tirev, inipun aman meski sering jatuh tapi bukan karena pethakilan, lebih sering karena di parkir atau kaki jinjit masuk lobang, saat pakai Skydrivepun nggeblagh, nghloshorrr…

keliatan bekas ndhloshornya

mak nyozzz (kapok dah motor enteng), sekarang pakai Pulsar 220 DTSi-F, bobot ga tanggung-tanggung, dan makin hati-hati karenanya, mudah-mudahan ga ndhloshor dan ga pethakilan. Amin

Wassalam

Berkat Motor modif Pulsar 220 F ala GSX


Seperti di lansir motor plus, bagi owner silahkan sambangi bengkelnya di Jl. Ciledug Raya, No. 1, Kreo, Ciledug, Tangerang.

motorplus
jangan ketipu Gan, ini modifan Berkat Motor

silahkan kunjungi sumbernya http://motorplus.otomotifnet.com/read/2011/06/29/320877/101/10/Bajaj-Pulsar-220-Fairing-GSX-Bikin-Gagah

Auto Off Sein si Jalitheng, Malah Ngrepotin IMHO


Salah satu kelebihan Bajaj Pulsar adalah lampu sein yang mati secara otomatis jika berbelok, nah kendala yang saya hadapi pada si Jalitheng Pulsar 220 F adalah switch magnet auto yang ga efektif, dimana kadang berfungsi, kadang tidak, kadang lam kadang kecepetan, misal ngidupi sein saat belok dengan sedikit miring (cornering) ternyata setelah motor lurus kembali si sein tidak mati juga, sehingga harus manual geser sakelar sein. Hal lain adalah saat saya “ON” kan si sakelar sein untuk isyarat saya akan masuk kanan, ternyata sein hidup sesaat dan mati sebelum saya masuk kanan.

Sepertinya semua owner Pulsar ngerasain hal sama seperti juga Mas Hadiyanta yang kecewa karena , Sein otomatis Pulsar kadang emang menjengkelkan , nah mungkin sebaiknya magnet switcnya di “BUNUH SAJA” kali ya, dan pakai swich manual kaya motor pada umumnya ? Giman Mas Bro ada saran, monggo di share yang paham, mungkin perlu ke MKT neh gaul sama PRIDES ya, (nglirik kang Faiz )

Wassalam…

FYI : Bajaj Sekarang Sudah Pakai Ban IRC… (Mesti Pesan Gan)


(mudah-mudahan bukan info basi neh) …Yups Masbro… ini bukan info tentang Jalithengku si Pulsar 220 F yang sekarang mengaplikasi Ban IRC type RX-01R ukuran 130/70-17 eks Ninja 250, tapi ini adalah berita yang kudapat langsung dari Pull atau tempat penampungan unit motor Bajaj Fontana di Chefrolet ( kamsude Pullnya jadi satu sama Chefrollet dan Opel ) Gunung Sahari. Semula aku pikir ini hanya gantian atau apalah,…

terlihat seragam kan ?

Nah ternyata dari keseragaman penampakan tersebut ada perbedaannya, kita tengok buritan si Pulsar

tidak begitu kentara.. coba lebih teliti
mulai kelihatan bedanya kan, coba pelotoin lebih dekat
bukan yang ini, basi... aku aja ganti Ban belakang eks N250
ini dia kejutannya... imho

Yups Masbro, bagi anda yang akan meminang motor Bajaj Pulsar, mintalah kepada salesnya agar dikasih unit yang mengadopsi Ban belakang IRC type NR-57, ukuran sama dengan yang merk MRF yaitu 120/80-17. Compound IRC ini saya raba dan bandingkan dengan MRF memang lebih soft, jadi akan lebih nggigit di jalan dibanding ban bawaan bajaj yang MRF dan terkenal suka slip (aku dah ngrasain dan langsung ganti IRC RX-01R. Ingat Masbro, kata bapak yang jagap ull tersebut harus pesan sama salesnya, kalo tidak ya untung-untungan…

Semoga bermanfaat … Wassalamu’alaikum

Skydrive Ganti Ban Corsa… Watos Rek..


Pasca Skydrive Ndhloshorrr….. dan juga beberapa kali kepleset meski ga sampai jatoh, memang sudah curiga grip ban si Pengendara langit biru alias Blue Skydrive sudah ga nggigit  atau mungkin sudah mati karetnya, ban aseli bawaan Suzuki ini sebenarnya motifnya masih lumayan, mungkin karena sudah lama jadi ban tidak ada kelenturan dan gampang mleset.

bongkar sekalian bersihin tromol rem belakang

Maka saat ada kesempatan waktu dan dana si Skydrive diseret ke bengkel buat ganti ban, sekalian diempanin yang tube less, sebenarnya saya nyari merk FDR, tapi agak susah dan lagi males pergi jauh, maka dipinanglah ban merk Corsa di bengkel deket rumah…. Yups Corsa dengan type S33 dan ukuran diperbesar dari standardnya, buat belakang 110/80-14 dan depan 90/80-14.. satu set ban ini dihargai 420 ribu rupiah termasuk ongkos pasang dan juga pentilnya.. Lanjutkan membaca Skydrive Ganti Ban Corsa… Watos Rek..

Beberapa Kekurangan Pulsar 220 Full Fairing Yang Perlu Dibenahi


Setelah pemasangan Fairing Pulsar 220 F dengan Fairing tambahan dari dealer, Meski secara pemasangan terlihat sempurna menyatu dari atas sampai bawah dan tidak getar tapi tetep dari penampakan terlihat wagu dan juga beberapa kekurangan yaitu :

Silahkan perhatikan gambar di atas dan..

Pada gambar ada tanda dan nomor :

  1. Fairing tengah tambahan jadi Full ternyata ujungnya menumpang pada tutup samping berisi acu dan akses untuk buka jok, jadi kekurangan pertama adalah kerepotan buka jok, dan ada kemungkinan (meski kecil) tutup atau body samping lecet karena gesekan.
  2. Motor yang masih menganut dual shock kurang cocok memakai Full Fairing, tidak eye catcing opo piye boso sing mbener, kalo basa banymase “ora enak di deleng” 😀 . Jadi akan pas jika di modif jadi mono shock … “WANI PIRO? “”  ..
  3. Behel pijakan boncengers yang mbapalang di bawah bukan nggantung juga kurang pas, apalagi warnanya yang kontras, mungkin kalo dikasih clear hitam lebih enak dilihat Lanjutkan membaca Beberapa Kekurangan Pulsar 220 Full Fairing Yang Perlu Dibenahi

Pulsar 220 Full Fairing, Gak Sesuatu Banget ..imho


Wah telat posting nih, malas nulis dan sibuk nguli soale (alasan basi 😀 ), … Yups Masbro seperti tertulis di artikelku yang lalu bahwa saya pesen Ful Fairing Pulsar 220  dari Plastik ABS di Fontana Daan Mogot dan bisa diambil di Fontana Gunung Sahari, hari berikutnya saya langsung meluncur ke Beres Fontana GN.Sahari, langsung nyodorin kwitansi tanda bukti DP Fairing Pulsar 220 ke penjaga gudang Spare Part dan langsung dilihat lalu nyletuk “INI BUKAN SAMA GUWA, COBA KE DALEM” 😯 ini kali kedua ketemu sama si penjaga spare part tersebut dan bahasa yang digunakan bener-bener “NGGATELLI” bukan bahasa “CUstomer Service” sama sekali, imho. (lain kali dibahas terpisah mengenai perilaku ini. Lanjut…. Sayapun masuk ke kasir dan ditunjukan ke tempat pull Fairingnya, ternyata ngambilnya bukan di beres Fontana pinggir Jalan Gunung Sahari tersebut, tapi di pull Bajaj yang bertempat di jalan atau gang sebelah kanan Beres Fontana Gunung Sahari, masuk sekitar 200 meter disebelah kiri, di sini Pull unit motor Bajaj untuk Fontana Jabodetabek, dan dari sinilah motor konsumen di kirim. (yang unik Pull tersebut jadi satu dengan bengkel Mobil Chefrolet dan Opel.. ada apa ya ? ) ntar diubek-ubek.

Seluruh jenis Unit motor Bajaj tersedia di sini

Langsung ke dalam kantor bayar sisa kekurangan dan pemasangan pun langsung di laksanakan Lanjutkan membaca Pulsar 220 Full Fairing, Gak Sesuatu Banget ..imho

Nyicip Old CBR 150 Lawas With Digital Speedo NMP


Meski info dan kejadiannya sudah kadaluwarso, lha wong males banget rep nulis, sibuk nguli soale… Oks Masbro beberapa waktu yang silam (suwe men ketoke 😀 ) Saya dan Kang Sapto Anggono nyusul Juragan Warung DOHC, Kang Azizy-horee Majiid Jauhari ke Tangerang, njujug dalem Kang Heroe Pedrosa Dalam rangka njemput part buat Paijo. Menyusuri Jalan Daan Mogot yang menggoda untuk pencinta speed freak macam Bapake Anis sing ra nduwe udel :mrgreen: ….. sempet nyasar keblandang hampir Mauk, karena berpatokan pada info Paijo jalan arah Kutabumi, hallah jebule deket sebelum Saniang… wasyem… Balik kanan dan ketemu langsung disuguh Old Cbr 150 Kang Heroe yang dipakai Azizy..

Juragan Part DOHC n others, please contack Him

Langsung saja saya tuker motor Jalitheng sama DOHC klangenan ini (sayang isteri gak setuju dulu 😦 hiks ) … terasa kecil sekali ni motor ..maklum biasa nyemplak Jalitheng Pulsar 220 F yang genden dan tinggi .. dan terkejut 😯 ternyata.. lihat dashboard Old CBR ini sudah berubah, yaitu speedometer analog telah dilengserkan dan diganti digital Speedonya New Mega Pro… cekibrot

photo malam tanpa blits..

Pemasangan rapi dan Plek n Plung dengan sentuhan kreatif tangan Kang Heroe bener-bener bikin pangling, seolah memang ini aseli..ck..ck.. saya makin klepek-klepek.. coba jepret pakai blits…

enak di lihat dan mudah mantau baik speed maupun rpm, dan gigital disinyalir lebih akurat

lanjut digeber sepanjang jalan depan Pabrik atau PT Panarub.. mak whizzzzzzzzzz…. DOHCnya terasa pada setiap nafas tarikannya, tapi ga berani explor terlalu jauh, takut nggeblakg.. dudu nduwekku, lha ketemu wongw ae urung pas ngetes iki.. :D.. terasa enteng dan mungil, jyan pas banget ambe sikilku sing cekak 😆 dilanjut kopdar mini hingga dini hari..

ngupi tekan esuk
nganti mripate pedes eh.. sepet..

Dilanjut ngobrol seputar mesin, berguru sama ahlinya, kang sapto dan saya cuma mirengaken. Jelang dini hari lanjut ke “sarangku di Cengkareng yang emang kaya sarang semut” .. sepurone lur, morak-marik banget, selonjor saja susah 😀  sampai jam 1/2 4 pagi, Kang Sapto dan Kang azizy pamit balik ke timur, Cilincing dan Karawang… ampun kapok mampir omahku nggeh…

Wassalamu’alaikum..