
Duduk di bangku barisan depan, dibelakang jok kondektur, begitu jelas mengawasi jalanan antar Purwokerto-Brebes, di beberapa ruas jalan harus saling gantian, alias saat busku melaju maka kendaraan dari lawan berhenti minggir, karena kerusakan jalan tidak memungkinkan dilalui oleh kendaraan 2 arah. Jalanan yang kecil juga jadi penyebab makin tersendatnya perjalanan malam itu. Kecil dan gelap.

Pertama tersendat di daerah Notog jalan berlobang cukup parah, meski antri dan sabar bergantian lewat, bahkan roda 2 alias sepeda motorpun tidak bisa lewat, pinggiran jalan curam dan licin karena air hujan membuat lumpur jebakan yang berbahaya memlesetkan ban kendaraan. Juga di tanjakan Ciregol, lihat foto di atas, itu kondisi siang, sedang kemaren aku balik memakai bus malam, di sini harus gantian dengan kendaraan lawan arah, nampak juga truk terjerembab dan gak bisa bangun, berhubung sambil momong anak, (anaku tidur di pangkuan) jadi gak saya potret. Serem dan ngeri.
Sebentar bentar saya mengingatkan sopir dengan suara desis ala rem bus “esssssttttttt” agar sopir senantiasa waspada.

Jalan berlobang juga makin parah di jalur selanjutnya, Bayur, dan dimanfaatkan oleh Pak Ogah yang mengatur lajunya kendaraan tapi malah memperparah kondisi lalu lintas, kurang membantu. Disini sekali lagi kendaraan harus bergantian lewat, nampak di pinggir jalan ada avanza selip, karena separoh rodanya menapaki lumpur pinggir jalan, beberapa Pak Ogah membantu dorong tapi belum berhasil.
apakah jalur ini termasuk tanggung jawab pemerintah pusat atau daerah, saya kurang tahu, teteapi dari berulang kali lewat mudik dan balik, sepertinya jalur ini tidak pernah betul, mungkin cuma seminggu paling lama sebulan setelah tambal syulam benernya. imho. Wassalamu’alaikum
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.