Lampu Projektor Pada Sepeda Motor


Aplikasi part modif pada sepeda motor semakin berkembang, salah satunya perangkat penerangan. Belakangan saya sering menemui lampu projektor diaplikasi di sepeda motor. Selain menambah penerangan makin jelas, juga mendongkrak tampilan makin keren.

Yamaha Byson mengadopsi lampu Projektor
Yamaha Byson mengadopsi lampu Projektor

Lanjutkan membaca Lampu Projektor Pada Sepeda Motor

Pertamax Plus Top Up


Beberapa waktu yang lalu saya menulis konsumsi BBM Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F menggunakan Shell Super extra. Ada dua cara penghitungan yang saya lakukan yaitu sistem RES ( baca Shell Super Extra Res to Res) dan TOP Up (baca Shell Super Extra Top Up) . Setelah sekian lama memakai BBM Shell Super Extra, saya beralih kembali ke produk dalam negeri (bisa jadi Pertamina impor jadi sama saja) dari Pertamina yaitu Pertamax Plus. Sudah hampir 3 bulan Pulsar ku mengkonsumsi Pertamax Plus.

isi Full tank Pertamax Plus
isi Full tank Pertamax Plus

Lanjutkan membaca Pertamax Plus Top Up

Waspada Rider Preman


Membaca postingan Mbah Bonsai tentang Riding Ngawur Masih Menjadi Trend! mengingatkan kejadian yang kualami. Siang tadi saya berkendara di Jalan Yos Sudarso, dari arah Rawa mangun menuju Priuk. Saat baru turun Fly over Cempaka Putih (sekitar ITC Cempaka Putih sebelum AHM), tiba-tiba dari samping kanan nyelonong rider mio hijau ban cacing (sepertinya tanpa plat nopol belakang) berboncengan. Boncenger tanpa helm, seorang perempuan dengan rambut jagung jadi-jadian, karena jelas bukan bule.

TKP dekat dengan tempat kodar bareng Eyang Ali
TKP dekat dengan tempat kodar bareng Eyang Ali

Yang unik adalah si rider memotong jalanku sambil mengangkat kaki kiri tinggi-tinggi. Kaget dan gregeten, Klakson Jalitheng Pulsar 220 ku menjerit dan mio cacing saya pepet, Lanjutkan membaca Waspada Rider Preman

Saat Sepeda Motor Lewat TOL


Banjir yang melanda Ibukota seminggu yang lalu berdampak luas, karena sebagian besar ruas jalan umum terendam air. Sehingga pada beberapa hari tersebut sepeda motor diperbolehkan melintas jalan tol, meski hanya di beberapa ruas. Bahkan hingga hari rabu malam tanggal 23 Januari saya masih berkesempatan melintas ruas TOL pelabuhan dan ruas TOL Prof.Dr.Sedyatmo (Gedong Panjang – Pantai Indah Kapuk) mengendarai Sepeda motorku “Jalitheng” Pulsar 220 DTSi-F. Hari sebelumnya saya naik dari pitu tol Ancol barat, Karena malam itu pintu tol Ancol Barat sangat ramai antrian kendaran, maka saya mencoba lewat Pasar Ikan, selayaknya saya melintas Pluit – Muara karang – Pantai Indah Kapuk, tapi air belum surut, maka saya berbelok kiri masuk Pintu Tol Gedong Panjang 1.

Sensasi apa yang bisa dirasakan saat bersepeda motor melintasi ruas jalan TOL ? Bagi saya NGERI, kenapa ? Karena TOL di Indonesia memang bukan diperuntukan buat sepeda motor, berbeda dengan di beberapa negara yang memperbolehkan sepeda motor masuk tol, sehingga tersedia jalur khusus sepeda motor di ruas jalan TOL tersebut. Baik jalan TOL sepi maupun ramai bagi saya sama ngerinya. Oleh karenanya ada beberapa catatan yang saya ingat dari pengalaman naik sepeda motor melintas TOL tersebut : Lanjutkan membaca Saat Sepeda Motor Lewat TOL

Ilustrasi Malam Minggu


Week End alias akhir minggu ini seperti biasa kerja dan pulang malam, menapaki jalanan Ibukota yang ramai oleh kendaraan bermotor. Saat melintasi perempatan saya dikagetkan oleh sepeda motor jenis matik atau skutik, kecil kalo boleh dibilang imut. Tapi suara dari knalpot yang dibobok cukup nyaring dan menarik pengguna jalan lain, salah satunya saya yang mengendarai Jalitheng Pulsar 220. Si pengendara skutik tampaknya masih belia, remaja umuran sekolah menengah barangkali, terlihat dari mukanya yang tidak tertutup helm, ya, pengendara skutik ini tidak mengenakan helm sebagai piranti wajib berkendara sepeda motor, sekaligus pelindung keamanan bersepedamotor. Yah begitulah remaja kita saat ini, mungkin masa mencari jati diri, ingin menunjukkan “kediriannya” kepada lingkungan sekitar/orang lain. Hal tersebut tak lepas dari kondisi keluarga dan lingkungannya.

Yang mengagetkan saya adalah cara berkendara si skutiker, meliuk di antara kendaraan lain, memotong dengan lincah tapi serampangan, bisa dibilang ugal-ugalan, Lanjutkan membaca Ilustrasi Malam Minggu

Hujan Yang Wangi


Kupacu kuda besi dengan hati-hati, apalagi saat melintas genangan air, kupelankan sebisa mungkin agar air tidak nyiprat mengotori Jalitheng motorku. Beberapa mobil mendahului dengan kecepatan sedang menghasilkan percikan air yang sebagian menimpa tungganganku. Abaikan saja, aku berusaha tidak merugikan orang lain dengan cipratan air akibat roda motor yang kukendarai.
Mendung masih menggantung, entah sisa semalam atau malah bertambah pada pagi itu. Kupercepat laju kendaraan agar terhindar dari hujan di jalanan Ibukota. Semua kendaraan seolah berkejaran menghindari hujan. Dengan penuh kewaspadaan aku berusaha memacu lebih cepat si Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F. Tiba-tiba ada titik-titik air menodai kaca helm yang kukenakan. Hmmm… hujan mulai turun, tergesa kucari tempat berteduh di bawah rindang pohon pinggir jalan yang menaungi. Kukenakan jas hujan sesegera mungkin, beberapa pengendara berhenti menyusulku, tapi sepertinya mereka tidak membawa jas hujan sehingga tetap diam berteduh menunggu hujan reda. Beberapa pengendara sepeda motor memaksa menembus hujan tanpa rain coat/jas hujan.
Lanjutkan membaca Hujan Yang Wangi

Sein Tangan


image

Di jalan raya saat berkendara kadang kita melihat (bahkan mungkin melakukan) orang melambaikan tangan (biasanya oleh boncenger) menghalau atau isyarat bagi kendaraan lain sebagai ganti lampu sein atau tambahan menguatkan isyarat sein bahw kendaraan yang dikendarai akan berbelok atau memotong.
Yang aneh adalah saat sepeda motor memberi isyarat tangan pada kendaraan yang lebih besar, apakah yakin sopir kendaraan tersebut melihat isyarat tangan, sedang tinggi rider motor tak sampai terlihat sopir karena jarak yang terlalu dekat alias terhalang dasboard kendaraan sehingga pandangan sopir jatuh pada obyek dengan jarak tertentu (agak jauh di depan/samping kndaraan).
Lanjutkan membaca Sein Tangan

Kanvas Rear Disk Brake Pulsar 220 tidak PNP


Sudah setahun lebih si “Jalitheng” Pulsar 220 DTSi-F menemani hari-hariku, belum pernah riding jauh memang dan jarak tempuh tertera di odometer baru 13 ribu km lebih. Pada pekan lebaran kemarin saya kerja pulang pergi dari Karawang  (mondok di rumah mertua). Di pagi di hari yang ke 2 mau berangkat gawe  baru sadar bahwa kanvas depan habis, tersisa besinya saja. Saat motor di maju mundurkan keluar rumah terdengar bunyi sring, gesekan antara besi kanvas rem dengan disk brake.

dikit lagi jadi pisau cukur 😀

Padahal biasanya mata saya awas dan teliti dengan perangkat wajib ini. Yah kecolongan, mungkin karena pemakaian kendaraan yang tidak biasa, speed dan jarak tempuh yang melebihi dari biasanya (170 km, biasanya cuma 30 km berangkat dan pulang) juga pemakaian rem depan yang lebih dominan sehingga habis lebih dulu.
Yang bikin keki adalah baru 3 hari lebaran yang berarti sebagian
Lanjutkan membaca Kanvas Rear Disk Brake Pulsar 220 tidak PNP

Sunday Riding Mengejar Subuh


sudah seminggu lebih … Ga papa deh..

image

Mendekati 04.00 dini hari aku keluarkan Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F, yah hari itu Minggu 15 Juli ada even Sunday Riding bareng OBI, sebenarnya agak ragu karena malam minggunya gawe sampe larut dan badan agak nggreges. Tapi duo bikertuo dari seputaran Cibubur menyemangati untuk sholat Subuh di Masjid At Ta’awun Puncak Bogor. Maka dengan semangat 45 aku bangun pagi,

Lanjutkan membaca Sunday Riding Mengejar Subuh

Tank Bag Kadaluwarsa bikin Tangki Baret


Tank Bag atau tas tangki yqng diaplikasi pada sepeda motor batangan memang ditempatkan nempel di tangki motor menggunakan magnet uang ditanam di kupingan tas bagian bawah. (tidak berlaku bagi sepeda motor dengan tangki kondom macam Yamaha Byson)
Pada even Sunday Riding bareng OBI minggu yang lalu (belum sempet nulis even ini) saya juga menggunakan Tank Bag 7Gear pada tangki Jalitheng Bajaj Pulsar DTSi-F, tas yang sudah lama tidak terpakai karena lumayan rusak (jebol pinggir jahitan di beberapa tempat) mungkin karena sering dipakai membawa barang secara over atau juga umur.
Setelah perbaikan mandiri ala kadarnya akhirnya tank bag layak untuk dipakai dan siap menemani perjalanan.

image

Lanjutkan membaca Tank Bag Kadaluwarsa bikin Tangki Baret