Sunday Riding Mengejar Subuh


sudah seminggu lebih … Ga papa deh..

image

Mendekati 04.00 dini hari aku keluarkan Jalitheng Pulsar 220 DTSi-F, yah hari itu Minggu 15 Juli ada even Sunday Riding bareng OBI, sebenarnya agak ragu karena malam minggunya gawe sampe larut dan badan agak nggreges. Tapi duo bikertuo dari seputaran Cibubur menyemangati untuk sholat Subuh di Masjid At Ta’awun Puncak Bogor. Maka dengan semangat 45 aku bangun pagi,

setelah mandi dan absen 3 rakaat terasa badan semakin mantap untuk menembus dinginya pagi Jakarta.
image

Melintas Daan Mogot suasana lalu lintas sudah hidup meski sepi, alhasil kesepian itu aku ikut melintasi fly over Pesing yang sejatinya tidak diperuntukan bagi roda dua, yah aturan yang kenceng kendho, kadang diberlakukan kadang tidak. Entahlah..
Selanjutnya memutar di fly over Grogol menuju Tomang, S Parman, mendekati turunan perempatan UKI (cmiiw) ada perbaikan jalan yang memakan badan jalan sehingga semua pengendara harus lewat jalur Busway.
Tak ada yang istimewa sampai mendekati Munjul, Cibubur, nampak dua ekor bebek bersiap ngedrag tanpa safety gears, mungkin kalo pakai helm dianggap cemen, yah balap liar masih diminati kalangan ababil, sebutan bagi abg yang masih labil kedewasaannya, keduanya melesat kencang dan memutar ke jalan sebelah (ferboden) pada putaran di depan, aku abaikan saja.
Jalan lengang dan memadai untuk test speed motor, aku yang dikejar waktu subuh langsung ingat Kang Nadi dan Eyang Edorusia yang berdomisili seputaran Cibubur, disinyalir keduanya sudah jauh di depan, langsung tancap gas, barangkali bisa kekejar dan masih dapat subuh di Puncak, alhasil speedo Jalitheng sempat menyentuh angka 128kpj, angka kecepatan yang hanya kuperoleh saat test Launcing si Pulsar 220 di sirkuit Sentul. Tentu cuma sepersekian detik, selanjutnya berjalan wajar karena jalanan mulai ramai.
Mendekati jembatan Cibinong sempat dikejar tarik ulur sama rider New Ninja 150 RR, aku abaikan, aku lebih fokus mendengarkan kalo ada suara adzan Subuh dari masjid terdekat, karena prediksiku masuk Cibinong berbarengan waktu Subuh, tapi kupingku tidak mendengar atau kurang yakin, akupun tidak memakai jam tangan, atau helm NHK baru yang kedap suara… Lain kali saja si NHK dibahas.
Mendekati Tajur di pemberhentian lampu merah, ada tongkrongan Scorpio yang cukup ku kenal, Bro Azdi Dahlan ternyata mengekor, oks ada teman seperjalanan, tapi waktu Subuh terus mengingatkanku untuk memacu motor, sepanjang jalan tadi aku mencari masjid atau POM bensin dengan lambang kubah, sayang mataku kurang awas atau memang belum jodoh, akhirnya Kang Azdi kuberi isyarat untuk memacu motornya, hingga mendekati Ciawi nampaklah Duo Bikertuo ber V-Ixion, Kang Nugroho “alonrider” Adi dan Eyang Edo “edorusi” Rusyanto. Sesaat aku mengekor dibelakang Eyang sampai tanjakan Ciawi.
Waktu semakin pendek, kupikir Kang Nadi sudah Sholat Subuh, maka akupun berisyarat untuk duluan. Menikmati tanjakan dan kelokan Parabolic Puncak sekenanya, maklum jalan gelap dan waktu meped.
image

Masuk Parkir At Ta’awun jam menunjuk angka 05 lewat, segera menuju masjid, dan sepanjang jalan aku memelihara wudu jadi setelah titip sepatu dan knee protektor segera berjamaah subuh.

image

Alhammdulillah selamat, selesai sholat nampak Kang Nadi memasuki masjid, aku turun kembali ke parkiran menikmati skoteng.
Selnjutnya…. Wassalamu’alaikum

Iklan

8 respons untuk ‘Sunday Riding Mengejar Subuh

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s