Bulan ini, Bengkulu cukup menjadi sorotan karena ‘kuis shalat’ yang diadakan oleh Walikotanya. Kuis, begitulah saya menangkap dengan pikiran awam atas hadiah yang ditawarkan sang Walikota bagi warga yang rajin shalat ke masjid.
Ada yang menggelitik membaca tulisan Ndorokakung dalam artikel masjid pecas ndahe, tulisan berkaitan shalat berhadiah dari walikota Bengkulu. Ada opini teman Ndoro dengan nickname Paklik Isnogud, berikut saya capture
Sekedar repost gambar yang diunggah kawan saya di Facebook. Nampak 2 petugas polisi (seolah) ngumpet. Apa mungkin berseragam dan memakai rompi tugas, bapak-bapak polisi main petak umpet? Mustahil. Dari gambar tersebut, banyak yang menjudge negatif. Misal anggapan bahwa kedua polisi tersebut sedang menunggu mangsa pelanggar lalu lintas untuk ditilang, Lanjutkan membaca Penampakan di Semak Belukar
Pada artikel sebelumnya terjadi doubel posting (dopost), saya menyadari saat ada beberapa notifikasi komentar di artikel tersebut, ternyata tidak nampak semua saat artikel di buka melalui web. Setelah cek daftar posting di wordpress for android ternyata terjadi 2 kali publish. Hal tersebut terjadi karena sinyal data yang fluktuatif. Lanjutkan membaca Ngakalin Dopost
Macet, panas dan banjir. Jika panas dan banjir bisa musiman, tidak dengan macet. Jika penyebab banjir sering karena kiriman air dari selatan Jakarta, tapi macet Jakarta karena penghuninya yang ndableg. Lanjutkan membaca Saya Dan Jakarta @TMCPoldaMetro
Macet, panas dan banjir. Jika panas dan banjir bisa musiman, tidak dengan macet. Jika penyebab banjir sering karena kiriman air dari selatan Jakarta, tapi macet Jakarta karena penghuninya yang ndableg. Lanjutkan membaca Saya Dan Jakarta @NTMCLantasPolri
“Berapa gaji anda?”
Mungkin pembaca pernah ditanya seperti itu. Pertanyaan yang kadang sungkan untuk dijawab. Antara malu karena jumlahnya yang kecil atau takut dianggap sombong karena jumlah yang besar. Meski ada juga yang menjawab dengan bangga berapapun jumlahnya. Atau jawaban datar padahal jumlahnya besar, mungkin menjaga gengsi. Alias jumowo yang ditutupi.
Harta dan penghasilan memang identik dengan jumlah. Orang disebut kaya karena jumlah harta yang dimiliki. Sampai beberapa majalah ternama melansir urutan orang-orang terkaya berdasar jumlah harta yang dimilikinya. Bahkan ada orang yang protes karena namanya berada pada urutan yang dianggap salah. Seolah mengumpulkan kekayaan adalah lomba yang harus dimenangkan. Lanjutkan membaca Lomba Jumlah Tanpa Nilai
Jauh, ungkapan yang identik dengan jarak tempuh. Misal Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya, jika dilihat jarak pandang pasti jauh. Ditempuh dengan kendaraan darat dan laut juga jauh, bisa seharian atau sekira 12 jam, bahkan lebih, tapi lebih dekat dibanding sekedar dipikir. Dan semakin dekat saat ditempuh menggunakan pesawat terbang, sekira 2 jam.
Jauh juga kerap digunakan untuk menyebut tujuan yang sama sekali belum ada tanda-tanda akan tercapai. Misal seorang jejaka single saat ditanya kapan menikah akan menjawab, “masih jauh, pacar aja tidak punya” (maksudnya masih lama). Relatif, jauh atau lamanya tidak pasti. Lanjutkan membaca Jauh
Jumat bersih merupakan tradisi yang umunya digunakan untuk menyebut kegiatan kerja pada hari Jumat pagi berupa kerja bakti membersihkan lingkungan kerja di instansi pemerintah.
Berbeda dengan makna di atas Jumat bersih pada judul menyangkut postingan seorang rekan saya di jejaring facebook. Dari postingan atau status yang dia buat, dia bermaksud memutuskan pertemanan dari daftar teman yang ada, jika si teman memposting status yang tidak senonoh. Seperti melanggar norma agama, susila dan adat-istiadat atau budaya yang berlaku.
Memang seiring harga smartphone yang makin terjangkau, penggunapun makin bejibun, dari kalangan bawah sampai high end, dari anak bau kencur sampai manula keriput bau tanah. Pemakaian tentu tak sekedar telpon dan SMS (Short message service), tapi juga bersosial melalui berbagai jejaring yang terinstal di dalamnya. Dan facebook adalah salah satu jejaring sosial yang cukup diminati pengguna ponsel pintar. Lanjutkan membaca Jumat Bersih
Selalu ada yang unik dilakukan manusia dan diunggah ke youtube lalu menjadi trend dan trending topic. Setelah era gangnam style dari psy, kini muncul video pendek berdurasi sekira 35 detik, menampilkan joged unik sesuai kreasi sendiri tanpa aturan jelas, tetapi kesemuanya diiringi awal lagu dari Baauer, musik elektronik yang aselinya berdurasi 3 menit 16 detik.
Hal yang unik dan tidak repot, menarik mudah diikuti. Bagaimana dengan gaya bahasa daerah ? Kenapa saya menyebut bahasa daerah ? Karena disinyalir, banyak generasi bangsa yang mulai meninggalkan bahasa kampung halamannya, meskipun tinggal di kampung halaman tersebut. Perbendaharaan kata daerah mulai tergeser oleh perbendaharaan kata metropolitan, bahkan lebih menyimpang yaitu bahasa alay. Sebelum lanjut menggunjing, silahkan tonton video berikut :
Ora mungkin
Enyong balik maning
Pacaran karo rika
Sumpah busung mlendhung.., yakinlah
Gaya Kang Ian
Video clip dari Kang Ian Faster yang menyanyikan lagu bernada Jazz (cmiiw) berlirik ngapak banyumasan alias Panginyongan. Sekilas lagu ini terdengar seperti lagu masa kini pada umumnya. Namun jika diperhatikan, ternyata lirik lagu memakai bahasa daerah.
Kenal cuma lewat twitter, kapan-kapan mau saya interogasi lebih kalo ada kesempatan. 😀
Bagi yang ingin kenal lebih jauh dengan kang Ian, juga motofasi dia menyanyi logat ngapak bisa follow twitternya di gak begitu penting @ian_saja84 bisa juga add pin BBnya, ada di profile Twitter Kang Ian Faster. Wassalamu’alaikum
Iseng buka Youtube video x factor RCTI, Salah satu peserta acara tersebut adalah Fatin. Berikut Video lagu-lagu yang dibawakan Fatin Sidqia Lubis dalam X Factor Indonesia. Bagi yang demen cekidot saja videonya
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.