Brand Image #tawon


Yah itulah yang aku cemaskan, seandainya si Mobil nasional Tawon yang pada hari minggu lalu aku tes bareng Obiwan. Branded. Hal yang cukup berat untuk dielakkan. Bahkan saat aku mikir sambil ngetest city carnya, yang dihargai hampir 50 juta, dalam hati “Tawon 650 cc tanpa fiture terkini atau mobil second brand Jepang?” 50 juta bukan jumlah yang sedikit bagiku, dan otak ini terus terang masih susah menerima merk baru dalam negeri untuk otomotif.

produk tawon, lengkap untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia

Yah, otaku terlanjur dicekoki dengan produk-produk bangsa lain, dari pakaian, elektronik dan otomotif. inilah PR yang berat bagiku, menanamkan kepercayaan diri memakai produk lokal Lanjutkan membaca Brand Image #tawon

Iklan

Outsourcing, Peninggalan Kolonial Demi Investasi


Membaca beberapa sumber tulisan mengenai Outsourcing, ternyata sistem kerja kontrak atau contracting out sudah ada sejak zaman dulu, termasuk masa penjajahan Belanda. Dalam masa tersebut sistem outsourcing disebut dengan istilah “KOELI ORDONANTIE”  hal tersebut dilakukan oleh pemerintah Hidia belanda untuk menarik investasi dalam bidang perkebunan di Deli Serdang, ditetapkan sekitar tahun 1879 ketetapan Gubernur nomor 138. dan mengalami revisi demi semakin menarik investor serta mengurangi angka pengangguran miskin. Yah dua hal yang menarik “INVESTOR DAN LAPANGAN PEKERJAAN” 

Dua hal tersebut sangat berkaitan erat, makin banyak investor masuk, maka akan tercipta lapangan pekerjaan, minimal menjaga lapangan pekerjaan yang sudah ada untuk tetap ada, tidak hilang karena usaha gulung tikar ditinggal investor. Hal menarik saat kita memposisikan diri sebagai pengusaha, sistem outsourcing menjadi penting sekarang ini, perusahaan tidak perlu memberi pensiun, bahkan hak karyawanpun bisa dikurangi dari semestinya, Lanjutkan membaca Outsourcing, Peninggalan Kolonial Demi Investasi

Teriak Demi kemajuan .. Salahkah ?


Segala sesuatu perlu kritikan. Kritik untuk menguji, kritik sebagai sumbangsih saran, kritik sebagai penguat ide. Tanpa kritikan maka tidak perlu ada Quantity Surveyor dalam sebuah pabrik produksi ataupun manajemen semisal. Kritikan adlah sumbangan wajib dalam hal apapun, agar obyek makin berpikir lebih dan semakin sempurna.

Kesempurnaan memang sebuah keniscayaan di dunia yang fana ini, kesempurnaan hanya milik Allah Azzawajalla. Apapun bentuk usaha, pribadi, produk, tidak ada yang sempurna, meski dilihat secara obyektif, apalagi jika dari segi subyektifitas. Tapi menuju kesempurnaan tidak ada salahnya diusahakan, asal bukan kesempurnaan hamba untuk menuju Khaliqnya, itu menyalahi kodrat dan mustahil terwujud. Tapi kesempurnaan yang mungkin diusahakan adalah kesempurnaan produk manusia, pemerintahan dan korporasi. Lanjutkan membaca Teriak Demi kemajuan .. Salahkah ?