Jawal dan Remaja Masa Kini


Anak-anak remaja dari dulu suka berbuat sekehendaknya. Hanya saja dulu mungkin tidak separah sekarang. Badung, bandel dan membantah, melawan orang tua.
Meski tahu bahwa dia salah dan nasihat orang tua itu baik dan benar, tetapi ego anak muda kerap lebih menguasai, sehingga mengedepankan emosi daripada akal sehat.
Di Banyumas, anak yang suka membantah orang tua disebut jawal. Lanjutkan membaca Jawal dan Remaja Masa Kini

Suluh dan Kisah Klasik bersamanya


Masa kecil, masa yang tidak mungkin terulang. Tinggal kenangan yang terkadang membuat tertawa kala merenunginya. Konyol menggemaskan.
Ada yang pernah main mobil-mobilan pakai kulit jeruk Bali? Kalo masa kecil saya tidak kenal jeruk bali, maka menggunakan kulit/sabut kelapa yang disebut tepes.
Roda pakai sendal bekas yang dipotong bundar. Sendal Daimatu atau swallow. Lanjutkan membaca Suluh dan Kisah Klasik bersamanya

Enyong bukan Inyong


Saya atau aku dalam bahasa #banyumasan adalah enyong. Walaupun kata aku juga berlaku dalam pergaulan sehari-hari tapi jarang dipakai karena kurang membumi, atau dipakai oleh mereka yang mulai bergeser dialeknya akibat pergaulan perantauan.
Enyong bukan inyong. Kadang orang di luar Banyumas akan meledek orang Banyumas dengan kata inyong, Lanjutkan membaca Enyong bukan Inyong

Mejujag dan Penjorangan


Ampun saru kalih tiang sepah nggih!

Ungkapan berupa nasehat dengan bahasa Jawa Krama (kromo), agar sopan terhadap orang tua, termasuk di dalamnya orang yang lebih tua. Siapapun mereka.
Berlaku tidak sopan terhadap orang yang selayaknya dihormati, dalam bahasa #banyumasan disebut mejujag.
Contoh kentut di depan orang tua atau lewat tanpa permisi. Orang yang melihat hal tersebut akan mengatakan “mejujag kowe cah!” Lanjutkan membaca Mejujag dan Penjorangan

Keséd, Mblejud akhirnya Nunggak


Rajin belajar bagi siswa sekolah itu wajib. Jika malas belajar bisa jadi tidak naik kelas alias tinggal kelas. Atau tidak lulus sekolah, karena malu biasanya ya pindah sekolah.
Malas belajar dalam bahasa Banyumas disebut mblejud alias keséd sinau. Keséd memiliki arti sama dengan mblejud cuma berbeda pada tingkatan bahasa. Lanjutkan membaca Keséd, Mblejud akhirnya Nunggak

Gembéléng dan Ngaksi, Peténténgan


Gembeleng (‘e’ kedua dan ketiga dieja é seperti menyebut unggas bebek) sebenarnya memiliki arti yang mirip dengan kementhus, hanya saja penggunaan kata gembeleng lebih spesifik.
Ungkapan gembeleng terjadi pada kejadian/kelakuan saat terjadi saja.
Gembeleng merupakan kata sifat, berubah menjadi kata kerja dengan akhiran -an menjadi gembelengan. Lanjutkan membaca Gembéléng dan Ngaksi, Peténténgan

Kementhus tidak sekedar Gemagus


Sikap nakal, tindakan yang tidak disukai banyak orang. Suka bikin onar, kerap menang sendiri tidak mau kalah apalagi mengalah meskipun salah.
Kata-kata #banyumasan yang semisal dengan kalimat di atas cukup banyak, ada kemlithak, kemaki, kementhus dan gemagus, Lanjutkan membaca Kementhus tidak sekedar Gemagus

Purik


Purik? Apa pula tuh?
Purik adalah istilah yang semisal dengan mengadu atau mengeluh, tetapi purik dikhususkan pada pengaduan ke orang tua yang tidak serumah.
Jadi purik adalah mengadu dan mengeluh atas perlakuan orang satu rumah, kepada orang tua/keluarga yang tidak tinggal satu rumah.

Lanjutkan membaca Purik

Lobak dan Kobak


Pembaca tentu tahu lobak. Jenis sayuran (pala pendem) yang berupa umbi-umbian mirip wortel berwarna putih, hampir bening (lobak juga ada yang merah) yang memilik banyak khasiat.

Di kutip dari rumahsegar.comLobak kaya akan antioksidan seperti vitamin C, E, beta-carotene, dan mineral mangan yang baik untuk detoksifikasi tubuh. Detoksifikasi penting untuk membuang racun
Lanjutkan membaca Lobak dan Kobak

Hindari Gething


Satu lagi kata #banyumasan yang ketinggalan. Semestinya kata gething ini disejajarkan dengan kata wadeh.
Gething memang satu arti dengan wadeh, yaitu benci yang berlebihan. Karena sesnsitif atau orang yang dibenci kelewatan keterlaluan.
Gething sebisa mungkin dihindari, agar suatu saat berubah sikap dari orang yang kita gething, kita masih mampu memaafkan.
Bahaya gething adalah menimbulkan buruk sangka. Karena gething ini sulit memaafkan, Lanjutkan membaca Hindari Gething