Gembéléng dan Ngaksi, Peténténgan


Gembeleng (‘e’ kedua dan ketiga dieja é seperti menyebut unggas bebek) sebenarnya memiliki arti yang mirip dengan kementhus, hanya saja penggunaan kata gembeleng lebih spesifik.
Ungkapan gembeleng terjadi pada kejadian/kelakuan saat terjadi saja.
Gembeleng merupakan kata sifat, berubah menjadi kata kerja dengan akhiran -an menjadi gembelengan. Lanjutkan membaca Gembéléng dan Ngaksi, Peténténgan

Iklan

Purik


Purik? Apa pula tuh?
Purik adalah istilah yang semisal dengan mengadu atau mengeluh, tetapi purik dikhususkan pada pengaduan ke orang tua yang tidak serumah.
Jadi purik adalah mengadu dan mengeluh atas perlakuan orang satu rumah, kepada orang tua/keluarga yang tidak tinggal satu rumah.

Lanjutkan membaca Purik

Antara Bujur Jawa, Sunda dan Banjar


image
Aselinya handuk yang bisa buat nutupin bujur, sudah tidak layak, disobek jadi bujur buat serbet, daripada dibuang. Ink tindakan yang bujur

Kata bujur dipakai di berbagai wilayah Indonesia, dan memiliki arti yang sangat berbeda di masing-masing wilayah.
Dalam bahasa Banjar (Banjarmasin, Kalimantan Selatan), bujur berarti benar. Dalam bahasa Sunda bujur berarti bokong/pantat. Sedangkan dalam bahasa Banyumas (Jawa), bujur berarti kain. Berbeda banget kan.
Bujur di Banyumas tidak semata berarti kain, tapi lebih Lanjutkan membaca Antara Bujur Jawa, Sunda dan Banjar

Runtah


Saya kadang senyum sendiri ketika menyadari kata khusus #banyumasan tanpa sengaja. Saat mencoba mengingat-ingat justeru tidak menemukan kata-kata yang akrab di masa kecil, sekarang asing .

image
Pinggir Waduk pluit, 2013

Nah kemarin saat tulisan lebuh posted (sudah dipublish), saya baru ingat kata yang berkaitan erat dengan lebuh, yaitu sampah alias runtah. Lanjutkan membaca Runtah

Seprih si Ara Pencekik


image
Menempel pada pohon inang

Sebenarnya sudah banyak yang membahas flora satu ini. Ara atau beringin pencekik (basa Sunda kiara koneng, nama latin Ficus annulata) dalam basa jawa (Banyumas) disebut Seprih. Karena jarangsekali  yang menyebut pohon ara dengan sebutan Seprih maka saya ingin mengulas sedikit versi saya, versi Banyumasan.
Pohon Ara dikenal sebagai pencekik, karena kerap menumpang hidup pada pohon lain tapi lebih subur dari pohon inangnya hingga akar sulurnya menjulur ke tanah di sekitar si inang dan meyerap nutr
isi, bahan makanan mengalahkan inangnya.

Lanjutkan membaca Seprih si Ara Pencekik