Enyong bukan Inyong


Saya atau aku dalam bahasa #banyumasan adalah enyong. Walaupun kata aku juga berlaku dalam pergaulan sehari-hari tapi jarang dipakai karena kurang membumi, atau dipakai oleh mereka yang mulai bergeser dialeknya akibat pergaulan perantauan.
Enyong bukan inyong. Kadang orang di luar Banyumas akan meledek orang Banyumas dengan kata inyong, padahal inyong tidak ada dalam kamus bahasa Banyumas. Saya memakai kata inyong hanya untuk menyebut diri sebagai bangsa Panginyongan, sebutan ini hanya plesetan/gurauan, tidak resmi.
Inyong mungkin dipakai sebagai kata ganti aku dalam bahasa pewayangan babad Banyumas atau Tegal. Dan inyong lebih dekat dengan logat ngapak. Maklum antara Banyumas, Tegal dan Brebes memiliki aksen sama dalam menyebut kata dengan akhiran huruf ‘K’.
Contoh menyebut kata ‘bapak’, maka huruf ‘K’ akan ditonjolkan, sehingga jika mebyebut ‘bapak-e’ terkesan double ‘K’ menjadi ‘bapakke’. Beberapa waktu silam tenar kalimat “Bapakké mulih”. Kurang lebih seperti itu.
Jadi saya bukan inyong tapi saya adalah enyong(tri).

**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe

Iklan

9 respons untuk ‘Enyong bukan Inyong

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s