Kecelakaan maut yang melibatkan seekor mobil Daihatsu Xenia bernopol B 2479 XI yang dikendarai Afriani Susanti bersama 3 rekannya, membuat gempar media, pemberitaan tak henti-hentinya bergaung, segenap masyarakat menyampaikan bela sungkawa tanda berduka dan mengecam tingkah polah neng Afriani.
Seperti gambar Mas Mitra di atas, tampak bahwa penutup lobang aliran air berongga dibuat 10 cm lebih rendah dari jalan raya, padahal posisi rongga tersebut masih di badan jalan, sama seperti gundukan di jalan Gunung Sahari yang kutulis, dari info yang didapat Mas Mitra, sepertinya sudah banya biker yang ndhlosor karena kejebak “NGARAI” jalanan tersebut.
data dari Eyang Edo
Dari data Eyang Edo di atas dapat kita lihat bahwa kecelakaan kendaraan akibat jalan rusak termasuk kecil dibanding faktor lain, apakah “BUKIT dan NGARAI” di jalanan Jakarta termasuk jalan rusak? Hmmm… sepertinya bukan, tapi dikategorikan Lubang dan Gelombang, sebab jalan rusak biasanya mudah dikenalin, karena tidak muncul sekonyong-konyong, tapi Lubang dan Gundukan di jalanan akan sulit diantisipasi, apalagi jika kecepatan kendaraan di atas 40 kpj.
Dari info berita yang kudapat, pemda DKI akan mulai memperbaiki lobang dan jalan rusak di bulan Maret, yang jadi pertanyaan “BUKIT dan NGARAI” ini kan bukan jalan rusak, tapi sengaja di “rusak”, artinya pengaplikasian system drainase jalan raya kurang pas atau kurang pinter ? Hmm… barangkali perlu pemikir yang bisa membantu.. #lempar konblok ke Bennythebear
Dominasi sepeda motor bebek di tanah air sepertinya memang membuat Bajaj gerah dan berusaha mengubah demand masyarakat pengguna motor untuk berpindah ke motor batangan melalui iklan yang sering melibatkan motor bebek. Maklum Bajaj Auto Indonesia tidak memproduksi motor bebek.
masih perlu bebek ?
Jika seperti gambar di atas aku pikir masih masuk akal, karena bebek disandingkan dengan Pulsar bercc dan seharga bebek, yaitu Pulsar 135 LS yang dibanderol 14,5 juta. Jika dengan harga bebek tapi dapet motor sport/batangan kenapa mesti beli bebek. Masuk akal kan. Tapi mengapa mesti bebek yang diincar lagi dalam TVC yang baru? (baca Iklan Pulsar 4l@y Banget, Malu-maluin aja…) mengapa juga pakai Honda SUpra X125 ?, mengapa bukan Suzuki Satria F150 ? Lanjutkan membaca Pulsar dan Bebek, Mengalahkan Dominasi atau Merendahkan Diri ?
Membaca 2 postingan Kang Bennythegreat dan dari hasil rapat sebagian perwakilan kleb biker dapat disimpulkan (imho) ada yang mencoba membuat kerusuhan dan keresahan mencari sensasi kali ya di kota Depok. berikut sedikit petikannya
Keterangan dari BNC (Bikers Night Community) hampir seluruh anggotanya kena pukul pihak penyerang dan 2 motor nya dirusak. bahkan warga sekitar yg berniat melerai ikut jadi korban. Kejadian begitu cepat penyerang datang berteriak membubarkan kopdaran dan memukuli para bikers yg sedang kopdar. Lanjutkan membaca Kerusuhan Depok, Jangan Terpancing
Kabar Jokowi memakai mobil dinas Esemka yang katanya “Jokowi Cari Muka ” masih hangat, tiba-tiba saya dikejutkan dengan arikel Pak Irawan dan Kang Gora Danan tentang kemiripan mobil Esemka dengan produk mobil dari negeri Tirai Bambu, Cina, tepatnya di Guangdong, mobil dengan merek Foday.. mirip produk dari sekolah Trucuk ini… Cekibrot
Plagiat atau cuma perakitan ?
Apakah…oh… tidak….. !!!!
bikin Galau
Siapa yang plagiat ? Atau siapa yang cuma ngrakit doang ? Apakah Import part dan tinggal rakit lalu dinasionalkan ? Benarkah Mobil KiatEsemka 80% memakai komponen lokal ? Sungguh Galau…
tulisan ini sekaligus minta penjelasan bagi pihak yang berkaitan dengan proyek mobil Kiatesemka tersebut, mungkin Pak SUkiyat, pemilik bengkel perakitan mobil Kiatesemka yang berada di Jalan Raya Solo-Jogja Km 4, Ngaran, Klaten, Jawa Tengah, atau anak-anak yang PKL SMK di sana. Atau tetangganya yang tahu aktifitas, mungkin sekali waktu perlu disambangi sekalian biar yakin. weh Sing bener endi ki ?
Kopdar dengan rekan Koboys (Azizy, Giyono Bledug, Heroe Pedroza, Tri Susanto Blue City Rider) bersama Cak Poer di depan Hotel Maharaja, Mampang, setelah ngobrol “gegojekan” hingga lewat tengah malam, kamipun pamit mulih. Saat di jalanan, sempet agak ragu untuk mencari jalur putar balik, maklum banyaknya jalan layang bikin keder.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.