Berharap pada The Neks Pulsar eeehh KRL..


Sebagai mantan pengguna KRL bekasi – Kota, saya masih berharap dengan hadirnya KRL yang lebih manusiawi, sejalan dengan harapan banyak pengguna KRL saat ini yang tergabung dalam KRL Mania, prihatin atas kinerja penyelenggara angkutan rakyat tersebut, maka dengan ini saya ikut mengamplify The neks Pulsar 200 NS Surat dari krl mania kepada menteri BUMN dan Menteri PERHUBUNGAN selaku pihak yang ikut bertanggung jawab atas ketidak nyamanan pengguna dan penumpang Kereta Listrik Jabodetabek, Menurut saya Menjustifikasi  motor sebagai alternatif cerdas angkutan rakyat merupakan ironi akan jeleknya pelayanan transportasi publik. Mungkin benar secara sepihak, tapi tidak bagi sebagian besar masyarakat yang lebih memilih naik angkutan umum. Silahkan coba sendiri pejabat naik motor bukan ngojek sama supir pribadi, lalu cobalah naik angkutan umum. Inilah surat tersebut..

No : 01/01/12

Jakarta, 30 Januari 2011

Hal       : Evaluasi atas pelaksanaan jalur lingkar KRL Jabodetabek

Lamp    :

Presentasi Evaluasi 26-1-12;

Rekomendasi 1-6-11

 

Kepada Yth

Menteri BUMN Lanjutkan membaca Berharap pada The Neks Pulsar eeehh KRL..

Kisah Arogansi Aparat


Mendapat link artikel dari Bro Joe di blognya Absolutrevo, ternyata penampakan video arogansi aparat di sebuah SPBU, ntah aparat apa, sepertinya si Hijau lumut. Sepertinya si aparat kecewa karena mau beli premium pakai jerigen tapi ditolak sama petugas SPBU, padahal kelihatan sekali petugas SPBU sudah memakai bahasa yang sopan, terlihat dari gerakan tubuhnya. Cek Videonya

bagi yang males buka Youtube, ini cuplikan yang saya edit dari video tersebut

pertama memukul kepala berulang kali dengan jerigen
sebelum pergipun masih sempet nyabetin jerigen, untung petugas SPBU menghindar sehingga cuma kena pundak
ga puas cuma kena pundak, mundurin motor dan nampol pakai tangan kenam ulut si Petugas SPBU

Dan kisahpun keluar dari para OBIWAN :

ALONRIDER : Jadi inget kemarin malam di perempatan fly over Pancoran. Lampu merah arah Pasar Minggu masih menyala, sementara lampu ijo ke arah Cawang sudah menyala. Tentu saja, kendaraan arah Pasar Minggu stop dibelakang garis putih. Lagi enak enak menikmati suasana jalan, tiba tiba dari belakang ada biker bunyikan klakson. Tit tit tit. Karena saya cuek, dia ngomong keras “Ayo maju woi”. Sontak saya menoleh ke belakang. . . Guest what? Oknum pakai jaket loreng tentara. Entah beneran atau jaket pinjaman. Saya tunjuk lampu merah dan kostum yang dia kenakan sambil berkata “Lampu merah pak, kamu itu aparat ngajarin gak bener ya?!” Terus terang saya kesel ama perilakunya. Entah keberanian darimana saya bisa seperti itu. Tampang si oknum itu pun kaget dan diam. Sementara orang orang disekitar saya hanya saling melirik.

BODATS : Pernah kasus kayak gini nih…. Pas lagi lamer, bubaran kopdar KHCC.. Kalo gak salah di pangkalan jati… Tiba-tiba aje ada pulisi berhenti di samping gue. Eh ndilalah, pas dia maju, lampui remnya pake mika bening yg bikin silau itu… Sontak gue iseng, gue samperin, dan bilang, “pak, lampu remnya bikin silau. Kok petugas ngasih contoh yg salah?” Doi nengok ke belakang, kiri dan kanan. Tampak beberapa bebek berbox, dengan peralatan riding lengkap… Ini jawaban dia, “ini motor adik saya.” Cuma bisa geleng kepala dah. Gue bingung, kok org bego kayak begitu bisa jadi polisi…..

ENYONG : kejadian di pom bensin, AD preman kayaknya, boncengan pakai satria RU, nyerobot antrian depan ane,  si boncenger langsung nyamperin ane yg sewot dan bilang, sorry mas dia anggota… parahnya lagi begitu buka tutup tengki ternyata bensinnya penuh dan doi batal isi bensin… #wasyuuuuuuem

Ada yang mau nambahin ? Nah dari bebrapa kisah di atas, ternyata banyak oknum aparat yang merasa gagah karena seragam dan status sosial pekerjaannya, padahal kalo dipikir jernih, mereka itu juga kuli, dan gaji mereka emang dari mana. kampreto Uno tenan… semoga jadi perhatian. Wassalamu’alaikum

 

 

Teriak Demi kemajuan .. Salahkah ?


Segala sesuatu perlu kritikan. Kritik untuk menguji, kritik sebagai sumbangsih saran, kritik sebagai penguat ide. Tanpa kritikan maka tidak perlu ada Quantity Surveyor dalam sebuah pabrik produksi ataupun manajemen semisal. Kritikan adlah sumbangan wajib dalam hal apapun, agar obyek makin berpikir lebih dan semakin sempurna.

Kesempurnaan memang sebuah keniscayaan di dunia yang fana ini, kesempurnaan hanya milik Allah Azzawajalla. Apapun bentuk usaha, pribadi, produk, tidak ada yang sempurna, meski dilihat secara obyektif, apalagi jika dari segi subyektifitas. Tapi menuju kesempurnaan tidak ada salahnya diusahakan, asal bukan kesempurnaan hamba untuk menuju Khaliqnya, itu menyalahi kodrat dan mustahil terwujud. Tapi kesempurnaan yang mungkin diusahakan adalah kesempurnaan produk manusia, pemerintahan dan korporasi. Lanjutkan membaca Teriak Demi kemajuan .. Salahkah ?