Rangka Tralis CB150 patah ? Rangka t russ Frame, yang lebih dikenal sebagai rangka tralis dari Honda CB-150R, pada awal jelang kemunculannya, cukup bikin heboh. Menimbulkan berbagai gonjang-ganjing di dunia maya, khususnya blogsphere roda dua tanah air. Saya sempat ‘nyicip’ di awal kemunculannya, bukan pinjaman ATPM, tapi kawan saya yang meminangnya. Oh iya, kisah lucu dari si CB ini, karena lebih sering mobilitas di Ibukota, sehingga, gigi percepatan 6 dari si CB150R jarang dipakai, pengin jual gigi 6 nih, kelakarnya.
Pebalap asuhan Astra Honda Racing Team (AHRT), Dimas Ekky Pratama, Pebalap Indonesia ini resmi ditunjuk Gresini Racing sebagai pengganti Jorge Navarro, yang harus absen karena ligamen robek pada jari keempat tangan kirinya.
Dimas Ekky Federal oil Gresini Moto2 tim (source: motorsport.com)
Kendati hanya berstatus pebalap pengganti, tampilnya Dimas tetap merupakan momen bersejarah bagi Indonesia.
Hasil Moto2 Motegi 2017 cukup menggembirakan, karena pebalap Asia Tenggara berhasil naik podium. Yaitu Hafizh Syahrin dari tim Petronas Raceline Malaysia. Wet Rider, mungkin julukan yang cukup tepat bagi Hafizh Syahrin HS|55, pebalap moto2 asal negeri Jiran, Malaysia.
HS|55 di Moto2 Motegi 2017 (photo: FB official Hafizh Syahrin)
Ini adalah kali kedua, Syahrin podium sepanjang karirnya di Moto2 WorldGP. Dan keduanya dalam race dengan cuaca hujan. Keduanya juga meraih hasil Podium 3. Podium 3 pertama diraih di Misano, Spanyol, dalam balapan yang diguyur hujan, hampir selama race. Demikian juga pada balap hari ini (siang, 15 Oktober 2017) di Twin Ring, Motegi, Japan. Hujan mengguyur setelah race dimulai dalam cuaca mendung.
Xavi Varge #97, Alex Marquez #73 dan Hafizh Syahrin#55 (ki-ka podium moto2 motegi 2017)
Hasil Moto2 seri Motegi Jepang 2017 dimenangi oleh Alex Marques #73 di podium 1, diikuti Xavi Verge #97 dan Hafizh Syahrin #55.
Syahrin memulai balap dari starting grid 6 ternyata terbukti cukup konsisten di lintasan basah, berhasil bertahan dan memperbaiki posisi hingga finis. Sedangkan sang Untouchable Boy, Franco Morbidelli #21 yang memulai dari starting grid 15, harus puas di posisi 8. Sementaranya sang pole position Motegi, pebalap tuan rumah, Takaaki Nakagami #30 harus puas finis urutan 6. Pebalap negeri Jiran lainnya yang satu tim dengan Takaaki Nakagami di Idemitsu Honda Asia, yaitu Khairul Idam Pawi #89 yang start dari juru kunci 33 berhasil finis pada urutan 23. Lumayan, karena Idam Pawi jarang finis.
Moto2 Misano 2017 sudah berlalu, sudah terlewat 2 seri, yaitu seri Aragon dan Motegi (siang tadi).
Podium Moto2 Misano 2017, (kika) Dominique Aergerter, Thomas Luthi dan Hafizh Syahrin (pict : Motorsport.com)Race moto2 Misano, dimenangi oleh Dominique Aegerter di podium pertama, disusul Thomas Luthi di posisi 2 dan Hafizh Syahrin di posisi 3. Podium Dominiq ini merupakan kemenangan pertama tim Kiefer Racing, tapi sayang, dia harus menelan pil pahit, setelah hasil tersebut dibatalkan oleh FIM, kerana FIM mendakwa Dominic Aegerter dan timnya telah menggunakan bahan bakar diluar spesifikasi yang ditetapkan FIM. Keputusan rasmi telah dikeluarkan ini berarti satu-satunya kemenangan yang dimenangi oleh pasukan tersebut sepanjang musim ini hilang.
Dengan pembatalan kemenangan tersebut, otomatis Thomas Luthi naik sebagai pemenang podium pertam di Misano, diikuti rider Jiran, Hafizh Syahrin di posisi ke-2, dan Francesco Bagnaia podium ke-3. Dengan ini semakin menambah point’ bagi Hafizh HS|55.
Thomas Luthi juga semakin naik pointnya, selisih 19 point di belakang Franco Morbidelli. Ternyata pembatalan hasil race semacam ini juga pernah menimpa rider Itali, Mattia Pasini atas penggunaan minyak diluar spesifikasi sesuai regulasi FIM.
Saya juga belum paham, apakah oil di sini berarti bahan bakar atau oli mesin. Atau bensin oplosan, campur oktan boster? Coba cek berita dari Motorsport.com berikut
However, a statement issued on Sunday evening in Motegi stated that Aegerter has been disqualified from the race as “he was found to be using an “oil” outside the FIM Moto2 specifications” in a post-qualifying technical check.
Aegerter attended a stewards’ hearing at Aragon after two “fuel” samples were found to be illegal, and did likewise in Motegi, where his sanction was handed to him.
Dominique Aergerter #77 dan Thomas Luthi #12
Pertama disebut “oil” tapi di paragraf berikutnya disebut “fuel”. Kalo diterjemahkan, kurang lebih sebagai berikut :
Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu malam di Motegi, menyatakan bahwa Aegerter telah didiskualifikasi dari balapan karena “dia ditemukan menggunakan “minyak” di luar spesifikasi Moto2 FIM” dalam pemeriksaan teknis pasca kualifikasi. Aegerter menghadiri sidang pramugara di Aragon setelah dua sampel “bahan bakar” ilegal ditemukan, dan melakukan hal yang sama di Motegi, di mana dikenakan sanksi kepadanya.
Saya pernah berkisah, eh menceritakan maksudnya. Tentang reflektor lampu utama Honda Vario 125 yang meleleh dan membuat arah sorot sinar lampu tidak sama dengan sebelahnya, terlalu ‘ndangak’ (klik Bohlam Vario tidak Awet dan Reflektor Meleleh). Sehingga, bohlam saya copot dan hanya memakai penerangan sebelah saja.
Bagaimana memperbaiki rem Vario 125? Sebenarnya bukan memperbaiki, tapi Service di sini berarti pemeliharaan atau perawatan berkala, yaitu tiap ganti kampas rem atau pad, baik tromol maupun cakram atau disk.
Sebenarnya saya juga baru pertama mempraktekan perawatan total saat ganti kampas rem depan dan belakang si Pasir Putih, Honda Vario 125Fi keluaran 20013 ini.
Apa saja yang dilakukan dalam perawatan rem?
Jadi, dari dulu, kalo saya ganti kampas rem, khususnya rem cakram atau disk pad, saya hanya mengganti kampas rem saja, bahkan tanpa melepas kaliper rem. Salah satu cara praktis ganti kampas rem depan Hayate, pernah saya rekam dan upload di YouTube.
Seperti video di atas, rem Pulsar 220 yang mengaplikasi rem cakram depan dan belakang juga saya perlakukan kurang lebih sama seperti itu. Yaitu hanya ganti kampas saja dan cleaning sekenanya. Ternyata, cara ini, disinyalir menjadi musabab rusaknya rem Jalitheng Pulsar 220 Dtsi dan membuatnya hibernate, alias mangkrak karena kedua pengereman tidak berfungsi dengan baik, bisa dikatakan, tidak memiliki rem. Rem depan 1 piston ngunci, rem belakang yang cuma 1 piston juga ngunci, keras, enggan balik, sehingga membuat laju kendaraan ‘ngeden’ dan piringan cepat aus, tipis.
Dari share kerusakan rem tersebut, dapat nasehat dari Kang Yudi Permana kalo tidak salah, agar, tiap penggantian kampas rem, juga dilakukan penggantian oli rem. Jadi cara yang saya lakukan ini tidak hanya berlaku bagi Honda Vario seperti judul di atas, tapi berlaku bagi semua sepeda motor bahkan mungkin semua kendaraan bermotor, yang mengaplikasi rem cakram khususnya.
Baik, langsung saja saya coba tulis cara dan tips merawat atau menservis rem cakram (khususnya), agar tetap nyaman dan aman digunakan. Maaf, dokumentasi minim, karena tangan saya kotor.
Bongkar kaliper (kadang disebut kepala babi), copot kampas rem lama
Pompa atau aktifkan handle rem, guna mengeluarkan sebagian piston kaliper, tidak perlu sampai piston lepas dari boringnya atau rumahnya.
Bersihkan, cuci dengan air sabun semua bagian dari kaliper, termasuk piston yang terdorong.
Amplas bagian pinggir bibir piston, secukupnya saja, gunakan amplas yang halus, lingkar luarnya, amplas pelan, sekedar menghilangkan kerak debu yang membandel. Ini dilakukan jika dirasa air sabun tidak mampu mengusir kotoran yang menempel.
Jika sudah bersih, buka tutup master rem atau rumah oli, jika rem depan, umumnya ada di setang kanan.
Buka atau putar baut (naple) pembuangan oli rem yang berada di kaliper
Pompa handle rem pelan, buang oli lama sampai habis
Bersihkan master rem dari kerak kotoran, biasanya berlendir seperti lumut, itu yang saya temui di master rem Vario, perhatikan katup, atau Valve di lubang master rem, Janan sampai copot dan hilang. Baiknya dilepas, biar pembersihan lebih maksimal, tapi pemasangan kembali perlu ketelatenan. Saya juga melepas Valve tersebut dan memasangnya kembali
Setelah master rem cukup bersih, masukan oli baru, pompa handle rem, sambil buka dan tutup, baut pembuangan oli, sampai oli mengalir (ini proses membuang endapan angin di dalam selang rem). Lakukan berulang sampai oli mampu mendorong piston kaliper
Dorong masuk piston (saya menggunakan kunci sock segitiga) agar mendorong oli kembali ke master rem. Jika oli masih keruh, sedot oli dengan pipa kecil yang dihubungkan ke botol. Seperti menambahkan air accu, tapi kebalikannya. Botol kosong dipencet lebih dulu, masukan ujung pipa/selang kecil ke oli di master rem, lepas penceramah pada botol, maka botol akan menghisap oli.
Isi kembali master rem dengan oli, pompa handle pelan sambil buka dan tutup baut naple pembuangan oli, sampai mampu mendorong piston keluar, tanda rem sudah berfungsi. Kencangkan naple pembuangan oli. Dorong kembali piston dan cek, apakah oli di master rem sudah jernih. Kalo belum ulangi langkah tadi. Kalo sudah bersih, tinggal pasang kembali kaliper, kampas baru dan selesai.
Jangan lupa beri Grease pada tiap bagian yang memerlukannya, seperti as kampas rem, as penggerak buka tutup kaliper (ada dua).
Rem belakang
Selanjutnya merawat rem belakang. Agak repot, karena harus
Bongkar knalpot.
Buka kawat penarik rem
Copot kampas rem
Bersihkan, cleaning semua bagian rem, tromol biasanya penuh debu. Debu ini yang kerap menimbulkan suara berderit dan penyebab rem kurang pakem, karena gesekan antara kampas dan tromol terhalang debu.
Lumasi dengan grease bagian yang memerlukan, seperti per kampas dan as kampas
Pasang kampas baru dan semua dikembalikan seperti semula. Selesai
Demikian DIY (Do Its Your Self) pada perbaikan, perawatan beserta penggantian kampas rem.
Ganti roler dan Vanbelt Vario 125 Fi lansiran 2013, si Pasir Putih, ini untuk kedua kalinya selama saya pelihara. Pertama pada 17 Maret 2017 (klik cara pasang roller dan vanbelt vario125)
Vanbelt Beat merk Bando dan roller 12 gram Vario merk MSM
Penggantian ini karena berdasarkan pengecekan sebulan sebelumnya (seperti tanggal foto di atas pada 14 Agustus 2017), bahwa Vanbelt yang saya pasang 7 bulan lalu, sudah mulai retak. Kekhawatiran putus saat berkendara kerap menghantui pikiran saya. Akhirnya saya membeli Vanbelt merk Bando yang diperuntukkan buat Honda Beat fi dengan kode 23100-KZL-U200 dan roller Vario 12gram (ukuran 18×14) merk MSM. Oh iya, Vanbelt Honda memang memakai merk Bando.
Saat bongkar dan batal pasang, cuma dibersihkan saja
Saat pembelian tersebut, tidak langsung pasang. Karena setelah rumah CVT dibongkar, permasalahan bukan hanya pada Vanbelt yang sudah retak, tapi juga kampas ganda juga sudah tipis. Mungkin ini faktor utama Vario saya tidak bisa meraih top speed maksimal, cuma mentok di 100kpj. Karena saya belum menyiapkan kampas pengganti, sehingga rumah CVT dan isinya hanya dibersihkan saja, menghilangkan debu hitam yang menumpuk, lalu semua dipasang kembali. Menunggu alokasi dana buat menebus kampas ganda.
Selang sebulan kemudian, dengan kondisi vanbelt retak yang belum diganti, saya masih berani menggeber si Pasir Putih hingga kecepatan maksimal. Karena 100kpj jarang diraih, mengingat lalu lintas yang tidak memungkinkan untuk kecepatan tinggi, juga bagi saya, kecepatan maksimal 100kpj sudah cukup untuk lalu lintas Karawang – Jakarta. Akhirnya saya memutuskan untuk memasang Vanbelt dan roler baru, tanpa mengganti kampas ganda.
Gagal pasang yang kedua kalinya, karena grease tidak cukup
Sempat gagal pasang lagi, karena stok grease cvt tidak cukup, baru pada tanggal 20 September 2017 barulah dieksekusi, saya memakai grease Setelah Suzuki yang model syachet, 5ribuan. Setelah rumah CVT dibongkar, ternyata roler 12 gram yang akan menggantikan roler lama, (kombinasi 10 dan 8 gram) berbeda ukuran. Roler 12 gram yang tertua untuk Vario ini, dimensinya lebih kecil dibanding roller lama. Meski secara berat lebih tali dimensi lebih kecil. Sepertinya Vario yang tertera di bungkus roller, bukan Vario 125, mungkin Vario 110. Proses penggantian tidak difoto, cara bongkar dan pasang bisa klik link di paragraf awal artikel ini.
Karena sudah terlanjur dibongkar dan penasaran dengan performa kombinasi Vanbelt Beat dan roller 12 gram tersebut, akhirnya tetap dipasang. Setelah terpasang, mesin dihidupkan, terdengar suara kasar dari area CVT, khususnya di titik roller. Sepertinya dimensi roller yang kekecilan membuatnya oblak.
Suara kasar tersebut sangat jelas bila mesin masih kondisi langsam dan baru dihidupkan. Jika sudah hidup lama, suara akan berkurang.
Narsis di stasiun Bekasi Timur yang belum beroperasi
Impresi dari pengaplikasian Vanbelt Beat dan roller 12 gram dimensi kecil di Vario 125, tidak jauh beda dengan sebelumnya, hanya tenaga terasa lebih rata, dari bawah sampai atas (kecepatan awal sampai maksimal). Tidak tersendat, dan cukup nyaman. Kecepatan maksimal yang mampu diraih juga sama saja, yaitu 100kpj. Tapi bunyi nyaring di area CVT saat mesin langsam dan dingin, tetap terdengar. Saya tetap bertahan, niatnya nanti sekalian mau ganti kampas ganda. Entah kapan. Mudah-mudahan tetap aman. Amin
Honda Tiger 2000, sepeda motor cruizer pada masanya. Tagline produk terakhir adalah, Revolution Cruizer. Yang mengiringi launching Honda Tiger Revo.
Tinggal kenanganSaya dulu pernah memelihara si Cruizer tersebut. Gambar di atas adalah sepeda motor saya dulu. Sepeda motor yang saya sunting pada awal 2007 dan akhirnya saya jual pada 2011 silam.
Nah, di grup Facebook Honda Tiger, Bro Anan Setiawan, owner yang mau jual sepeda motor Honda Tiger 2000 tahun 1997 dengan harga 30juta. Harga yang fantastis untuk sepeda motor tua, berumur 20 tahun. Meski kondisinya mulus, sangat terawat. Bisa dibilang ini barang simpanan, dan bisa jadi barang koleksi. Fantastis, karena Honda Tiger Revo saya, yang merupakan keluaran 2007, saya jual di tahun 2011 dengan harga 13,5juta saja. Bahkan oleh makelar sepeda motor, saat itu ditawar cuma 9,5juta.
Berikut iklan Bro Anan Setiawan
Belum nemu pangnya , mau lepas Tiger simpanan original dr pabrik Th 1997 bukan restorasi , Plat AA Kebumen Nopol Cantik ,barang kali ada yg mau lanjutin ngrawat barang istimewa.
Surat” Bpkb & Stnk kumplit ada semua pajak jalan
kunci ada 2, buku panduan pabrik masih ada.
Km 11rb asli bukan rekayasa
Body Full original mulus dari beli belum pernah repaint/di cat ulang (mulus)
tangki Utuh semua no bocor ,tidak karatan dalemnya (Mulus)
Mesin istimewa joss standar pabrik belum pernah bongkar apalagi turun mesin,belum pernah ganti spare part, (masih ori pabrik mulus)
gear set masih bawaan dari pabrik masih bagus
rantai masih bagus tidak bunyi brisik
velg ruji masih bawaan pabrik (ada kode ketok 97)
Semua masih original bawan pabrik dr 97 kecuali ban sudah pecah” dan aki asli sudah tewas sy ganti .
30jt nego ,angkut. Langsung pantau cek barang biar puass monggoh japri .
Wa – 081915004646
Telp – 082111111510
TT tiger lawas buat oprekan siap monggoh, (Yg bantu up sampe laku saya kasih 3 voucer pulsa 100.000 buat 3 orang 😀)
Berikut foto lain dari Honda Tiger Bro Anan yang kinclong dan kempling itu.
Hasil Moto2 seri San Marino cukup mencengangkan. Pebalap asal negeri Jiran, Malaysia, Hafizh Syahrin #55 berhasil meraih podium 3. Ini adalah podium pertama Syahrin setelah 5 tahun turun di kelas Moto2 WorldGP.
Membalap dalam kondisi track basah tidak membuat jagoan Melayu ini menurunkan performa, tetap konsisten melaju. Memulai dari starting grid 14, tentu hal yang cukup berat untuk mampu bersaing meraih podium.
Beberapa pebalap yang sering menguasai podium justeru crash dan gagal finis. Mulai dari Morbidelli si Untouchable Boy, yang crash di tikungan 8 pada lap awal. Diikuti Oliviera dan banyak pebalap lain termasuk rekan senegara Syahrin, Khairul Idam Pawi dari Honda Asia. Pawi adalah rekan satu tim Takaaki Nakagami, pebalap Jepang yang sudah beberapa kali podium, tapi pada race kali ini, Nakagami berhasil diovertake oleh Syahrin, yang saat itu berada di posisi 4. Dan pada jelang lap terakhir, Nakagami mengalami crash, menyusul rekan satu timnya.
Yang juga tidak kalah menyenangkan adalah, kedua pebalap dari tim Honda Asia tersebut berhasil melanjutkan race, dan berhasil meraih poin. Idam Pawi finis pada posisi 9 , sedangkan Nakagami posisi 11.
Berikut hasil lengkap race Moto2 seri San Marino dari MotoGP.com
Hasil race Moto2 San marino
Dari peroleh point’ tersebut, Hafizh Syahrin naik ke posisi 10 klasemen sementara kelas Moto2 dengan 66poin. Berikut daftar klasemen sementara Moto2 WorldGP 2017
Klasemen sementara, HS55 posisi 10
Sementara dari tim Honda Asia, Takaaki Nakagami berada di posisi 6 dengan perolehan 109point dan Khairul Idam Pawi diposisi 25 dengan 9 point. 9 point Idam Pawi, merupakan perolehan di seri terakhir ini, San Marino dan sepengetahuan saya, ini adalah pertama kalinya Idam Pawi berhasil finis selama race Moto2 2017. Sebelumnya selalu DNF. Cmiiw.
Bagaimana menebus SIM atau STNK jika kena tilang? Bagaimana membayar denda tilang tanpa sidang? Bagaimana membayar denda tilang di Bank BRI?
Bahkan tangkapan kamera google map membuktikan bahwa lampu lalu lintas ini tidak dipatuhi pengguna kendaraan
Tilang tanpa sidang? Ya, saya baru sekali mengalaminya. Berawal dari melamun berakibat kendaraan, sepeda motor saya auto pilot, hingga tidak sadar menerobos lampu merah. Dan prittt! Saya dihadang pak polantas seperti yang saya kisahkan pada tulisan sebelumnya di ditilang karena melamun. Nah silahkan baca kisah ditilang karena melamun tersebut sebagai mukadimah tulisan ini. Biar nyambung.
Surat tilang warna biru untuk dilampirkan di setoran BRI
Jadi setelah ditilang karena melanggar lampu merah, saya diminta membayar denda tilang langsung ke BRI, bisa juga transfer, dan bukti setor atau transfer nantinya sebagai bukti buat nebus barang jaminan tilang, baik SIM atau STNK yang ditahan di Polresta Bekasi. Ya, kejadiannya di Bekasi Kota. Tepatnya sebelah timur terminal Bekasi. Jalan Cut Mutia Raya. Seperti gambar di atas.
Selang 2 hari, tepatnya Senin , pulang ronda (tugas malam di tempat kerja), saya mampir Polresta Bekasi. Karena saya yaqin di Polres juga ada loket Bank BRI. Setelah parkir kendaraan di parkir khusus (tentang parkir sepeda motor di Polresta saya kasih tips parkir gratis lain kali), saya langsung masuk gerbang Polresta, saya ditegur untuk membuka jaket saat bertanya posisi penebusan jaminan tilang di pos piket jaga, pintu masuk.
Saat masuk, saya langsung menuju loket BRI, ternyata, loket BRI hanya melayani pembayaran untuk pembuatan SIM. Sedangkan setoran denda tilang harus ke BRI cabang kota Bekasi yang beralamat di Jl. Ir. Juanda No. 93, Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bks, Jawa Barat 17111.
Bank BRI kota Bekasi
Alamat tersebut sebenarnya tidak jauh dari kantor Polresta, tapi bolak-baliknya yang bikin jengah. Tapi apa boleh buat, demi tanggung jawab atas pelanggaran yang saya lakukan.
Langsung saya menuju parkiran, mudah-mudahan nanti masih depat ruang parkir gratis lagi.
Form setor nitip denda tilang
Sampai Kantor BRI, antrian pembayaran cukup panjang, padahal ada beberapa loket. ‘Pesakitan’ macam saya, yang mau bayar denda tilang ternyata cukup banyak, bukti bahwa taat lalu lintas jika ada pengawas yaitu polantas.
Arah panah adalah masuk dan keluar kendaraan, titik merah adalah lokasi parkir sepeda motor
Setelah bayar dapat bukti transfer, langsung saya menuju parkiran, di Bank BRI ini, bayar parkir 2 ribu perak. Yang aneh, penjaga parkirnya tidak memakai seragam layaknya pada BANK yang memiliki parkir resmi. Padahal ruang parkir juga berada dalam satu lingkup gedung dengan pintu pagar yang sama. Penjaga parkir di BRI kota Bekasi ini, lebih mirip penjaga parkir liar, layaknya parkir di pasar tradisional atau pinggir jalan yang dikelola ‘ormas-ormas itu’.
Bahkan pak polisi ikut antri menunggu pintu buka
Keluar parkir Azan Duhur berkumandang, kalo langsung balik ke Polresta, saya yaqin masuk jam istirahat, yang berarti pelayanan juga ditunda. Saya memilih menuju masjid di seberang kantor BRI ini, guna menunaikan panggilan Ilahi. Gedung d baru masjid ini masih tahap pembangunan. Tapi masjid lama masih berdiri dan cukup luas. Setelah selesai shalat, saya lanjut menuju Polresta untuk menebus SIM yang ditahan. Masjid ini tidak terdeteksi di google map, sehingga tidak ada foto dalaemannya, padahal cukup besar
Saya sempat mampir makan siaomai di sekitar parkir yang dikelola ‘ormas’, sembari menunggu jam istirahat usai. Oh iya, saya masih dapat ruang di area parkir gratis.
Setelahnya, kembali masuk ke kantor Polresta dan ternyata pelayanan penebusan jaminan tilang, masih menunggu jam istirahat usai. Setelah buka kami (ada beberapa ‘pesakitan’) mengumpulkan bukti transfer bayar denda tilang dari BRI. Menunggu lagi. Selang beberapa menit, kami dipanggil bergantian dan menerima jaminan kembali. Selesai.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.