Imho.
Pengalihan subsidi BBM yang mendongkrak harga premium dari 6500 ke 8500 rupiah memang cukup mempengaruhi konsumsi BBM oleh pengguna kendaraan bermotor. Khususnya sepeda motor.
Selisih harga yang tidak terpaut jauh antara BBM ron 88 dan ron92, membuat pengguna sepeda motor beralih ke Pertamax dan sejenisnya (BBM ron 92). Selisih 1450 rupiah tidak cukup menarik, justeru muncul pernyataan, “nilai subaidi berapa ya tiap liternya”, oks close enough.

Kamis malam sepulang kerja, saya berniat mengisi BBM Jalitheng Pulsar 220 dengan Shell Super. Mengapa Shell? SPBU lebih rapi dan secara umum cenderung lebih terpercaya, baik takaran maupun pelayanan.
SPBU pertama yang saya lewati adalah di daerah Cempaka Putih, sebelum bilangan Cempaka Mas. SPBU luas, sayang antrian shell khusus sepeda motor hanya satu jalur, panjang layaknya antri premium saat harga masih 6500 rupiah. Oh iya Shell Super dengan ron setara Pertamax, yaitu 92, dibanderol dengan harga 9950 rupiah. Sama dengan Pertamax.
Karena antrian yang cukup panjang, saya urung ikut antri dan melanjutkan perjalanan pulang. SPBU Shell tujuan selanjutnya adalah daerah Cakung, sebelah timur jembatan Tol Cakung.
Sesampai di Spbu tersebut, nampak antrian pendek. Saya masuk antrian nomer 5 kalo ga salah.
Satu persatu sepeda motor maju, sampai giliran saya,
“Shell super habis Pa, tersisa V-Power, ga papa?” kata petugas SPBU, sambil mengangkat 2 jari telunjuk dan tengah sebagai lambang ‘V’.
Agak tergagap, saya berpikir sejenak, harga Shell V-Power kalo tidak salah kisaran 11.600 rupiah, terpaut 1650 rupiah dibanding Shell Super.
Akhirnya saya urungkan mengisi BBM Shell. Saya akan isi Pertamax saja pada SPBU Pertamina nanti.
Tidak seberap jauh ke arah timur dari SPBU Shell ini, saya masuk SPBU plat merah. Cukup besar. Antrian sepeda motor ada 3 jalur. 2 jalur untuk Premium, dan 1 jalur untuk Pertamax.
Yang unik, antrian premium cukup pendek dibanding antrian Pertamax. Saat saya masuk, kalo tidak salah ingat, antrian Premiun cuma berderet 3 dan 1 sepeda motor, sedang saya masuk antrian pertamax dapat urutan ke-7. Nampaknya pengguna sepeda motor merasa lebih hemat dengan membayar lebih mahal 1450 rupiah. Sebagian pengguna mempercayai, dapur pacu sepeda motor lebih terawat dan lebih bertenaga dengan konsumsi BBM ron 92 ini.
Lantas apa hubungannya dengan lapangan kerja baru? Seperti yang saya tahu, saat Premium masih dibanderol 6500 rupiah, beberapa SPBU swasta, seperti Petronas dan Shell tutup di beberapa tempat karena kurang laku.
Dengan naiknya harga Premium menjadi 8500 rupiah, pemilik kendaraan mulai beralih ke BBM swasta ron 92. Dan seperti kasus di atas, Shell Super laris manis sampai antri dan ludes. Bisa jadi, ini menjadi daya tarik bagi investor membuka kembali SPBU yang tutup atau menambah SPBU baru. Yang berimbas pada keperluan tenaga kerja sebagai pelaksana lapangan. Alias SPBU baru akan menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran.(tri)
**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe
wah, jalitheng minumannya mewah 😆
SukaSuka
Sesekali Pak 🙂 sakne awake beset beset berlumpur ra kerumat dadi sesekali wetenge dikumbah ben ra ngambekan 😀
SukaSuka
luar biasa
salam kenal
SukaSuka
Motor mewah,mimik e cap kerang
SukaSuka
Ah biasa ajah. Rung weruh montore si 😀 beset baret koyo garukan sawah
SukaSuka
SPBU Total pun mulai menuai rezeki 😀
SukaSuka
Alhamdulillah. Harus disyukuri 😀
SukaSuka
Alhamdulillah 😀
SukaSuka
Hail Premium xixixi… eh, pas kpn hari nang SPBU Shell MT Haryono malah tutup cak,baik Shell Super ama V-Power, dua2nya habis…
SukaSuka
Luar Biasa . Wow banget. Hail pak presiden *kata Shell #eh 😀
SukaSuka
oh ya…. joss nan
http://saputrastoryblog.com/2014/12/23/premium-di-hapus-pemerintah-akan-subsidi-pertamax/
SukaSuka
Wow ki titpane nggamblehan hits oriented ketoke
SukaSuka
ben sugih…. hahahaha :-p
SukaSuka
Iyo sugih, sing penting jo ngomong cicilan umah ngoahahahaha
SukaSuka
suram…. hahahah…
SukaSuka