Kena Tilang Karena Berkendara Sambil Melamun  


Penyebab tilang karena melamun saat berkendara? Kok bisa? Apakah anda pernah melamun saat berkendara? 

Ilustrasi lampu merah di jalan Gajah Mada
Hati-hati jika Anda mulai mengalami halusinasi otak saat pegang kemudi, Anda bisa ditilang polantas lho. 

Melamun saat berkendara, kadang terjadi karena kejenuhan akan perjalanan yang ada. Bisa karena lalu lintas yang padat, bisa juga karena lelah, sehingga otak sulit fokus.

Melamun karena lalu lintas padat atau macet, terjadi karena otak merasa jenuh, sehingga kinerja otak terganggu, tidak fokus. Pikiran melayang. Dan tidak sadar entah kemana. Bisa juga si pengendara sengaja melamun atau memikirkan hal lain guna mengatasi kejenuhan lalu lintas, biar tidak merasa lelah. Memikirkan hal yang menyenangkan, kadang mampu meringankan beban pikiran yang lelah berkendara. 

Nah, mengapa melamun saat berkendara bisa kena tilang, apa ada undang-undangnya? Tidak, tapi, saat berkendara sambil melamun, kita jadi tidak fokus. Ketidakadilan inilah biang tilang. Bahkan bukan hanya tilang, nyawa juga bisa melayang. Kenapa?

Karena tidak fokus, kendaraan kurang terkendali. Istilahnya, autopilot. Karen hal tersebut, kontrol akan kendaraan dan sekitarnya, kurang sensitif. Tidak sadar kalo ada lobang atau hal lain yang bisa menyebabkan kecelakaan, baik tunggal maupun melibatkan pengguna jalan lainnya.

Autopilot karena melamun juga membuat pengendara tidak menyadari adanya rambu lalu lintas yang tidak boleh dilanggar. Nah, inilah yang saya alami. 

Surat tilang buat setor ke BRI
Kejadiannya beberapa hari yang lalu, tepatnya Sabtu, 12 Agustus 2017, pagi saat berangkat kerja. Di sekitar Bukaka Kapalan,, Bekasin sisi timur terminal Bekasi Kota. Mungkin karena lelah dan jenuh akibat lalu lintas  Cikarang – Bekasi, yang ternyata tetap padat di akhir pekan, membuat otak saya gagal fokus, dan ngelantur kabur dari kepala saya. Alias mekamun. Oh iya, saya dari Karawang menuju Jakarta.
Karena melamun, membuat sepada motor saya, sedikit autopilot. Lost control. Tidak sampai kecelakaan si, tapi hampir saja. Karena tanpa sadar, saya melanggar rambu lampu lalu lintas yang menyala merah. Saya baru sadar saat ada polantas memberhentikan saya dan menyuruh minggir. Disitulah saya berpikir, kenapa saya distop polantas. Tengok ke belakang, pengendara lain berjajar di perempatan menunggu lampu berubah hijau, lah kok saya nyelonong saja. 

Polisi juga menjelaskan, akan kesalahan saya tersebut, setelah memeriksa SIM dan STNK saya. Surat tilang warna biru diserahkan kepada saya, setelah saya tanda tangan. Tertera angka 90 ribu, dan Saya disuruh bayar ke BRI. Dan bukti setor bawa ke polres  untuk pengambilan jaminan yang ditahan. Saya menyetujui SIM saja yang  ditilang. Belakangan saya baru sadar, sebaiknya STNK saja, agar, bila waktu pengambilan SIM cukup lama, kita bisa membawa kendaraan lain. Karena bukti surat tilang tidak bisa menggantikan SIM yang ditahan. 

Yang saya heran, Kok disuruh langsung bayar di BRI, biasanya suruh sidang seminggu kemudian. Baru kali ini mengalami tilang tanpa suruh sidang. Langsung bayar ke BRI. Saya agak gagap, bagaiman membayar denda tilang kendaraan. Apakah bisa bayar di loket BRI Polres? Apakah bisa transfer? Apakah harus ke BANK BRI di manapun? 

Waktu yang pendek, saya hanya nanya apakah bisa transfer. Dia bilang bisa, yang penting ada bukti transfer. Belakangan saya baru sadar, ternyata nomor rekening yang dituju, tidak tercantum di kertas bukti tilang. Polantas tidak sempat menjelaskan, karena pelanggar rambu lampu lalin, susul menyusul setelah saya, lagi, lagi dan ada lagi. Memang, baru saya temui ada razia polantas di tempat tersebut, padahal sudah setahun, hampir tiap hari saya lewat jalan tersebut. 

Bahkan rambu lampu lalin yang saya terobos, jarang dipatuhi oleh pengguna jalan, terutama angkot. Mereka kerap selonong boi, sruntulan. Hal tersebut memprovokasi  pengguna jalan lainnya. Jadi tiap hari, pasti ada pelanggar rambu di tempat tersebut. Hal itu terjadi karena lalu lintas dari jalan yang berpotongan sangat sedikit, kendaraan di dominasi dari jalan yang searah dengan saya. 

Hal lain yang mempengaruhi pelanggaran adalah, tidak ada polisi, tidak mengapa tidak patuh, yang penting tidak ditilang. Termasuk penggunaan helm. Tapi sekali lagi, biasanya saya patuh. Entah mengapa hari tersebut saya autopilot dan menerobos lampu merah. Yang pasti karena melamun. Masih untung tidak tertabrak kendaraan lain.

Kembali soal tilang saya, karena melanggar lampu merah. Denda yang tertera di surat tilang karena menerobos traffic light ini sebesar 90 ribu rupiah dan harus menebusnya di BRI. Saya berniat membayar di loket BRI yang ada di Polres. Biar lebih cepat. 

Berhubung tulisan ini udah seminggu dan tidak juga selesai, maka penyelesaian kasus tilang karena menerobos lamer, akan saya tulis lain kali saja. 

Bohlam Vario tidak Awet dan Reflektor Meleleh


Bagi pengguna Vario 125 lawas, yang masih mengadopsi lampu bohlam atau pijar, nampaknya harus siap stok lampu pengganti. Karena, berdasarkan pengalaman saya, dan beberapa rekan, bohlam lampu utama cepat putus. Meski sudah ganti pakai bohlam original Honda.

Reflektor sekitar fitting bohlam meleleh, membuat bohlam miring
Reflektor seputar fitting bohlam meleleh, akibat terpapar panas yang berlebihan, menyebabkan sudut arah bohlam miring
Lebih parah lagi, jika menggunakan bohlam yang tahan panas, awet memang, tidak lekas putus dibanding bohlam lain, tapi akibatnya semakin buruk, reflektor di sekitar fitting lampu, meleleh.

Hal itu sudah saya temui pada 3 unit Honda Vario 125 lama, termasuk milik saya. Saya menyadarinya saat lampu utama menyala dan menyorot ke dinding, ternyata, hasil sorot dua bohlam tersebut tidak sejajar. Yang kanan lebih tinggi dari yang kiri. Istilahnya, ‘ndangak’. Padahal lampu utama Vario memiliki satu setingan saja untuk kedua bohlam tersebut. Setelah saya cek, ternyata, bohlam sisi kanan memang ndangak. Hasil sorot filamen penxeknya, sejajar bahkan cenderunv lebih tinggi dari hasil sorot filamen jauh bohlam sisi kiri. Nampak sekitar bohlam menggelembung, seperti pelupuk mata bengkak karena banyak nangis.

Melelehnya frlektor lampu utama Honda Vario 125 generasi 2013, si Pasir Putih, karena panas yang berlebihan dari bohlam, merembet ke fitting lampu. Sewajarnya, jika bohlam overheat, filamen akan putus. Hal tersebut tidak berlaku pada semua bohlam, padahal, kaca bohlam Vario saya sudah menghitam, tapi filamen tidak putus. Bohlam yang saya pasang adalah merk indopart, dengan harga 10 ribu per satuan. 

Mengganti bohlam sebelah kiri saja pada odometer 49.139,4km
Apakah ini berlaku bagi semua bohlam dengan merk tersebut? Sepertinya tidak, karena sebelumnya saya juga mengaplikasinya. Bahkan pada Hayate dan SkyDrive juga sama. Mengapa saya memakai bohlam bukan original, karena umur pakai bohlam original juga tidak jauh beda, padahal harganya tiga kali lipat. Kata enci orang bengkel, bohlam Vario mudah putus, karena Vario 125 lawas tidak mengaplikasi kiprok. Apa bener? Saya belum cek kepastiannya.

Apakah kasus melelehnya reflektor karena kwalitas material yang buruk? Entahlah. 

Oh iya, harga 1 set lampu utama Vario 125 gen awal ini berkisar 250 ribu untuk original Honda, dan 115 ribu untuk merk KW. Murah? Tergantung dompet masing-masing pemilik tentunya. Kalo saya belum menggantinya, saya hanya mencopot bohlam kanan dan hanya memasang sebelah kiri saja, mengganti dengan bohlam baru merk dan harga sama seperti sebelumnya. Yaitu indopart seharga 10ribu. Penggantian bohlam Vario ini saya catat sebagai penghitung, berapa lama umur bohlam sampai menghitam atau putus. Penggantian pada 08 Agustus 2017 dengan odometer menunjuk angka 49.139,4km. Semoga awet.

Ganti Oli Vario 125fi setelah 10ribu Kilometer lebih


Pemakaian kendaraan tiap hari (hampir), kadang kita, eh saya, kurang sensitif terhadap perubahan yang dialami si kendaraan, dalam hal ini Honda Vario 125fi tahun kelahiran 2013, si Pasir Putih.

Miringkan motor, refill tanpa perlu corong tambahan

Termasuk perubahan performa dan suara akibat oli mesin yang lama tidak diganti. Perubahannya memang lambat, tapi pasti. Akan sulit terdeteksi jika tidak ada kendaraan sama sebagai pembanding. 
Bahkan performa si Vario tetap prima, dengan aplikasi roler cvt, kombinasi 10 gram dan 8 gram, menghasilkan tarikan awal yang responsif, bahkan merata sampai maksimal speed di 100kpj. Awal pengaplikasian, memang kurang enak dirasakan, tapi seiring pemakaian, ternyata kombinasi roler yang ringan itu cukup nyaman untuk pemakaian harian. 

Roler bawaan pabrik Vario 125 lawas, sebenarnya 18gram, dan direcomendasikan memakai roler 15gram kalo mau ganti yang lebih ringan. Permasalahan roler ringan adalah susah untuk meraih top speed, atau top speed tidak bisa menyamai jika memakai roler originalnya.

Oh iya ini ngomongin oli mesin Vario, kok jadi ke roler. Lanjut. 

Penggantian oli mesin Vario kali ini berdasarkan feeling saja, ‘kayaknya waktunya ganti oli’, mirip bisikan tanpa wujud gitu hehehehe. 

Catatan jarak tempuh Vario dari pengisian oli terakhir ke pengisian selanjutnya.
Betapa kagetnya saya, setelah saya cek histori penggantian oli Vario, ternyata sudah 4 bulan yang lalu, dengan total jarak tempuh lebih dari 10ribu kilometer. Penggantian oli mesin Vario, tercatat pada artikel ganti oli mesin Vario setelah jarak tempuh 7 ribu kilimeter. Terakhir mengisi pada 25 April 2017, dengan odometer jarak tempuh tertera 39.141,2km, sedang kemarin saat saat mengganti, yaitu pada 08 Agustus 2017, odometer jarak tempuh tertera 49.321,4km. Berarti dihitung, 49.321,4 dikurang 39.141,2 = 10.180,1km. Wow, luar biasa. الْحَمْدُ للّهِ رَبّالْعَالَمِي Vario masih aman, tidak ada kendala over heat, meski kerap digeber pada rpm tinggi.

Setelah saya buka tutup pembuangan oli mesin, yang berada di sisi kiri bawah blok mesin, kelihatan, oli mulai jenuh. Menghitam dan kekentalan naik. Oh iya, kadang bengkel membuka baut di bawah mesin untuk mengetap atau membuang oli, hal tersebut tidak direkomendasikan, karena cenderung mengakibatkan baut aus, selek atau ‘loncer’. 

Berdiri Miring dengan perpaduan dua standard, agar oli cepat turun, keluar

Oh iya, untuk memudahkan mengalirkan oli dari dalam mesin Vario 125 ini, miringkan motor dengan memadukan standard tengah dan samping. Setelah menetes kecil, kembalikan posisi berdiri dengan standar tengah saja, tunggu sejenak, lalu kembali miringkan dengan kombinasi dua standard lagi, lakukan berulang sampai oli habis.

Outlet oli cvt
Inlet dan outlet oli cvt

Saya juga menganti oli cvt, daripada nunggu akhirnya lupa. Baut inlet dan outlet atau pembuangan oli cvt Vario bisa dilihat di gambar.

Ganti Oli Mesin Hayate Cukup 0,8Liter


Kapan biasanya Anda mengganti oli mesin sepeda motor? Berdasarkan jarak tempuh atau waktu pemakaian? 

Ada dua acuan dalam mengganti oli mesin kendaraan, yaitu berdasarkan pada jarak temouh, jika pemakaian rutin dan berdasar waktu, umur oli, jika pemakaian tidak rutin. Artinya, jika anda memakai rutin, oli akan sirkulasi melumasi mesin kendaraan, hal ini berakibat oli lebih cepat mengalami perubahan karena gesekan pada mesin dan terpapar panas. Berdasar umur oli, karena meski kendaraan tidak dipakai, oli tetap memiliki umur kadaluwarsa, semakin lama oli mengalami perubahan partikel. Cmiiw
Pada Suzuki Hayate, yang lebih sering dipakai jarak pendek, ke pasar, antar jemput anak sekolah dan aktifitas sekitar rumah, saya menerapkan penggantian i mesin berdasar umur pakai. Tapi, karenanya, saya sampai lupa, kapan saya terakhir ganti oli. 

Menghitam pekat, jenuh, ganti pada odometer 5.632,9
Cara-ganti-oli-mesin-hayate-cepat-dan-mudah
Sampai 2 hari kemarin, saya niatnya ganti oli Honda Vario 125 fi lawas, ternyata saya salah ingat oli yang biasa diadopsi si Vario Pasir Putih 2013 itu. Biasanya memakai oli MPx nya Honda matik, saya ingatnya Pertamina Enduro matik. Padahal oli plat merah tersebut biasa saya aplikasi ke Hayate dan SkyDrive. Akhirnya, Hayate lah yang minum lebih dulu.
Mungkin saking lamanya, oli nampak hitam pekat dan kental, bahkan takaran juga tidak maksimal, mungkin karena penguapan oleh panas mesin. Saya coba cari history kapan terakhir ganti oli Hayate, tapi tidak ketemu. Penggantian i Hayate yang tercatat di blog adalah pada November 2015 silam (klik Ganti Oli Hayate kedua kalinya). Tidak mungkin selama itu, tapi biasanya memang saya catat di blog sebagai pengingat, jika dari November 2015 sampai Agustus 2017, hampir 2 tahun, tidak masuk akal, pasti ada yang tidak tercatat. Entahlah.

Makanya, untuk pengingat, kali ini saya catat, biar bisa ketahuan kapan ganti lagi.

Jangan asal campur oli

Dan saya salah lagi, kapasitas oli mesin Hayate adalah 1 liter, sedang oli pengisian saat ini, niatnya buat Vario, cuma 0,8liter, dan terlanjur diisikan. Yasudah besok beli lagi buat nambah. Sayang, saya masih salah fokus. Salah beli. Seperti gambar di atas, seharusnya Pertama Enduro matic SAE 10-30, ternyata yang saya beli buat nambah adalah oli produk baru, nampaknya begitu, Pertamina syintetic oil, matic-G, dengan SAE 20W-40. 

Karena beda spek, saya batal nambah oli mesin Hayate, jadi, oli mesin Hayate cuma diisi 800mili liter atau 0,8 liter, kurang 200ml atau 0,2 liter. Semoga aman deh.

Cara Perbaikan Comb Steer (setang) Vario Oblak


Memperbaiki Comb steer Honda Vario yang oblak.

Telanjangi baju depan biar keliahatan

Memakai kendaraan setiap hari, kadang saya tidak merasakan perubahan pada kondisi kendaraan tersebut. Maklum, perubahan tersebut berlangsung pelan secara berkesinambungan, sedikit demi sedikit sehingga kurang terasa efeknya. Termasuk yang saya alami dengan setang sepeda motor matik (skutik) Honda Vario 125 lansiran 2013.

Lanjutkan membaca Cara Perbaikan Comb Steer (setang) Vario Oblak

Takaaki Nakagami, (berharap) Penerus Norifumi Abe


Pecinta balap roda dua tentu mengenal nama Norifumi Abe (akrab disapa Norick Abe). Pebalap motoGP era GP500 ini cukup fenomenal, bahkan Valentino Rossi VR|46 membuat julukan buat dirinya dengan Rossifumi. Norick terus konsisten di dunia balap hingga meninggal karena kecelakaan lalu lintas di kota Kawasaki pada tahun 2007 silam.

norick abe dan yamaha (google)

Lanjutkan membaca Takaaki Nakagami, (berharap) Penerus Norifumi Abe

Petrucci, MotoGP menjadi Menarik


Petrucci, bukan John Petrucci sang gitaris, tapi Danielo Petrucci #9, pebalap motoGP yang sedang naik daun. Bernama lengkap Danilo Carlo Petrucci (lahir 24 Oktober 1990 di Terni, Italia) seorang pembalap MotoGP. Dia menjalani debut di kelas MotoGP musim 2012 hingga 2014 bersama tim Ioda Racing. Lalu di tahun 2014 dia berganti tim menjadi  Octo iodaracing Team ART. Mulai musim 2015 hingga sekarang berada di tim Pramac Racing (sumber wikipedia)

souce: Octo Pramac Racing

Lanjutkan membaca Petrucci, MotoGP menjadi Menarik

Selebrasi Dimas Ekky Cukup Air Putih, Moto2 Eropa Catalunya 2017


Podium balap Moto2 Eropa CEV Repsol 2017 seri 2, yang digelar di Circuit deBarcelona Catalunya, Spanyol kembali menarik perhatian pemirsa tanah air, termasuk saya. 

Sama halnya saat pebalap Malaysia, Hafizh Syahrin HS|55 memenangi serie pertama balap Moto2 Eropa di sirkuit Albacete, yaitu selebrasi yang berbeda. Syahrin tidak pakai sampanye.

Begitu juga dengan Dimas Ekky #20, jika pebalap lain menyanding botol sampanye besar, Dimas Ekky cukup air putih (nampak seperti air mineral). Atau mungkin minuman bersoda. Tapi yang jelas botolnya bening tanpa emblem apapun. Sedang pebalap lain menyanding botol sampanye dengan emblem Freixenet. Yang merupakan minuman sampanye, original partner balap otomotif, termasuk MotoGP. 

Bahkan saat pebalap lain mulai selebrasi, Dimas Ekky (sama halnya dengan Syahrin) memilih menjauh, agar tidak terciprat sampanye yang menyembur dari botol yang dikocok. 

Ekky juga tidak mengambil minumannya yang nampak seperti air mineral. Mungkinkah dia puasa? Bisa jadi. Bagi yang penasaran, silahkan tonton videonya di canal YouTube CEV Repsol.


يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿المائدة:٩۰

Jamuan (Al-Mā’idah):90 – Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.


إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطٰنُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدٰوَةَ وَالْبَغْضَآءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّـهِ وَعَنِ الصَّلَوٰةِ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ ﴿المائدة:٩١

Jamuan (Al-Mā’idah):91 – Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Semoga berkah. #MoslemPower

Hasil Balap Moto2 Eropa (CEV Repsol) Catalunya 2017, Dimas Ekky Podium 3


Hasil lengkap, final Result balap roda dua Eropa, CEV Repsol, sebagai jenjang ke balap paling bergengsi, MotoGP (Road to motoGP) masuk gelaran kedua untuk Moto2, hari ini memberikan kabar gembira bagi penggemar balap kuda besi di tanah air.

Hasil balap Moto2 Eropa, Dimas Ekky #20, pebalap gemblengan Astra Honda Racing Team berhasil meraih hasil terbaik, finis podium 3. Podium 1 diraih pebalap tuan rumah, Ricky Cardus #88 dan podium 2 diraih Eric Granado #51, pebalap Brazil.

Dimas Ekky beberapa lap berada di posisi 4 pada grup 3, dengan jarak yang cukup jauh dari posisi 1 dan 2. Berada di belakang Stevan Odendaal #44. 
Akhirnya, 2 lap jelang finis, Dimas Ekky berhasil​ menyalip Stevan Odendaal dan berada pada posisi 3 hingga akhir balapan. Sebagai catatan, juara CEV Repsol Albacete, Hafizh Syahrin HS|55 tidak ikut dalam ajang Catalunya ini.

Berikut hasil lengkap (Final Results) balap Moto2 Eropa CEV Repsol Catalunya Spanyol 2017

Aerox vs Vario125, Siapa Unggul? (Review Oleh Juragan LED)


Yamaha (YIMM) memang cukup berani, masif menggelontorkan produk big scooter matic. 

Setelah Sukses dengan N-Max, yang bergenre tourer (imho), tidak lama diteruskan dengan Aerox 155 yang bergenre sport. Dan lagi-lagi memikat penggemar roda dua tanah air.
Kalo Honda Vario125, saya hampir tiap hari mengendarai buat riwa-riwi, mobilitas kerja, tapi Aerox, saya baru memandang saja.

Nah kebetulan, bro Fahri Gunawan si juragan LED belum lama meminang si Aerox ini. Kebetulan, bro Igun, biasa disapa, juga terbiasa mobilitas dengan Honda Vario 125 di (old version). Maka si bro bisa mereview (membandingkan) pemakaian keduanya. Berikut perbandingan pemakaian antara Yamaha Aerox 155 vs Honda Vario, saya copast dari Time Line FB bro Igun tanpa editan

Kebiasaan bawa vario bgitu bawa Aerox :

1. Ngisi Bensin Buka Jok nyariin Dimana tangkinya aerox

2. Ada poldur main hantem aja,  naik Aerox jujur ajah kaga enak,  lbh enak make vario Hantem2an ama poldur. Aerox Bunyinya Bletak Kaya Ada Apaan atuh,  Kl vario bunyi gubrak2 box doank

3. Aerox Mentok Jarak main shock pendek kaga enak bgt,  Kl vario bawa bebannya Berat Suka gasruk ama poldur Saking pendeknya GC vario

4. Aerox bawa bebannya Berat,  bunyi cvtnya dimangkoknya,  namun make vario Aman Jaya.

5. Joknya empuk Aerox, vario Agak keras

Udah bgitu aja

6. Starter sama2 kaga bunyi cekekek cekekek alias alus

7. Kl bawa bebannya Banyak Jauh lbh enak vario karena Dek tengah datar, Dan cvt kaga bunyi2

Ternyata, menurut bro Igun, Vario unggul banyak hal dibanding Aerox. Menurut saya, Aerox tetap lebih keren. Bagaimana menurut anda?