Kalau Berkata Merupakan Perak, Bisa Jadi Diam Adalah Emas


Lidah Tak bertulang… itulah ungkapan yang mudah diucapkan tapi sungguh sulit untuk dimengerti dalam pelaksanaan dalam pergaulan keseharian. Semoga saya mampu menjaga lidah ini. Amin. Memang diam belum tentu emas, tapi bicarapun belum tentu perak, tapi jika ingin selamat, maka letakanlah lidah di belakang hati, maka kita akan tahu persis bahwa yang kita ungkapkan adalah suara nurani.

 وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ .مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ . وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: Lanjutkan membaca Kalau Berkata Merupakan Perak, Bisa Jadi Diam Adalah Emas

ReComment “Teliti Sebelum Bertindak”


Anda pembaca berita? Atau anda mendapat sumber berita ? Saya sebagai pembaca dan juga sering nulis di blog merasa dijewer dengan kasih sayang oleh nasehat bagus dari seorang “BEGAWAN” yang baru saja turun gunung dari pertapaannya, yaitu telitilah berita tersebut, telaah dahulu sebelum disebarkan ke teman atau khalayak rame. Cek kebenaran, kefalidan dan efek dari berita dan pemberitaan tersebut.. Cekibrot Nasehatnya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

(Al-Hujurat:6 dan Al-Maidah:2). Semoga saya lebih berhati-hati dalam membuat berita dan teliti menerima pemberitaan serta mampu terus berusaha bertaqwa. Amin. Wassalamu’alikum

Togel Menggiurkan, Menyesatkan


lagi asyik masyuk baca postingan dan komentar di Dahlan Iskan tentang motor, kok ada komentar yang nyleneh, nitip link sih wajar, mosok promosi gak nyambung belaz sama artikel. Gemblung tenan

tawaran togel gemblung

Memang promo menggiurkan bagi yang demen duit instan, kata Pak Guru Warrock, yang teratarik cenderung buruh dan sejenisnya, karena, seorang pengusaha waras akan berpikir panjang untuk menerima tawaran bisnis cepat untung berlipat, sinyalemen dari bisnis ini adalah kalo bukan Narkoba ya sebangsanya, yang cenderung berpenyakit, alias beresiko lahir batin sampai akherat. Lanjutkan membaca Togel Menggiurkan, Menyesatkan

Ngomongin kejelekan Orang Dan Marah itu Dungu…


Saya kadang menggunjing orang lain dan kerap marah, mari intrepeksi bersama:

dari syufinews.com dari Sayidina Ali KWH

  1. Menggunjing adalah ladang orang-orang tercela.
  2. Orang yang mendengarkan gunjingan termasuk salah satu di antara orang-orang yang menggunjing itu.
  3. Menggunjing adalah usaha orang yang lemah.
  4. Gunjingan adalah celaan batiniah.
  5. Barangsiapa yang melihat aib dirinya sendiri, maka dia tidak akan mengurusi orang-orang lain.
  6. Beruntunglah orang yang disibukkan oleh aib dirinya sendiri daripada mengurusi aib-aib orang banyak.
  7. Wahai hamba Allah, janganlah engkau tergesa-gesa mencela seseorang karena dosanya, karena barangkali dosa orang itu diampuni. Dan janganlah engkau merasa aman atas dirimu karena dosa kecil yang telah engkau lakukan karena barangkali Lanjutkan membaca Ngomongin kejelekan Orang Dan Marah itu Dungu…

Sedikit Tertawa Dan Banyak Menangis


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” (HR Tirmidzi & Al-Bukhari)

dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah satu di antara tujuh golongan orang yang akan diberi naungan Allah pada hari kiamat adalah; seorang yang mengingat Allah lantas kedua matanya pun mengalirkan air mata.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6114])

dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6120])

Wassalamu’alaikum

sumber : Mbak Erwin Aziz

Jarang Online, Artikel Terjadwal, maaf Ga Balas Komentar..


Yups Masbro jarang sekali saya membalas komentar di postingan blogku, mohon maaf sangat nggeh lur, karena saya hanya nulis pada waktu tertentu saja, dan dipublish secara terjadwal, kalo tidak terjadwal sulit untuk menulis sengaja pada hari tersebut dan dipublish, ya karena waktu yang kurang memadai untuk online atawa ngenet, juga bandwidth yang dikit, langganan paket internet paling hemat di mana sinyal sering kembang kempis.

Bahkan jarang saya nengok sedulur KOBOYS di facebook, yang hangat dan ga ada matinya, alias jam berapapun ada aja yang nongol, kalongers istilahnya… ya karena waktu yang ga memungkinkan, kalo jadi kalongers, besoknya bisa ngantuk kalo nguli…  Lanjutkan membaca Jarang Online, Artikel Terjadwal, maaf Ga Balas Komentar..

Berkurban, Wujud Keyakinan dan Kepedulian Sesama


Sudahkah anda berkurban ? Yups Masbro Idul Adha, bukan cuma moment buat “NYATE” bareng kawan-kawan, bersenang-senang, ingatlah, banyak dari tetangga, warga sekitar kita yang mungkin cuma setahun sekali bisa makan daging, ya di moment idul Adha ini, atau idul Kurban. Menyisihkan sebagian rizki untuk kepedulian terhadap sesama. Baik seekor domba/kambing untuk mewakili satu keluarga, atau patungan satu ekor sapi untuk mewakili 7 keluarga, atau jika mampu puluhan ekor buat anda sendiri, dipotong dan bagikan ke masyarakat kurang mampu.

Mungkin ada yang bilang, “berat Kang” soale, rumahku aja belum lunas. Wajar, tapi Allah memberi waktu setahun penuh bagi hambanya untuk menabung dan membeli seekor kambing, jika niat tulus dari dalam hati Insyaallah jalan itu pasti ada. Yakin dan memang peduli.

Semenjak menyadari arti penting hewan kurban, juga keyakinan sebagai kewajiban bagi yang mampu dan yaqin, Alhamdulillah dari tahun ke tahun saya bisa menyisihkan rizki untuk iuran berkurban, bukan maksud sombong atau pamer, tapi siapa tahu bisa menginspirasi pembaca yang belum yakin meski mampu, rumah sempit umpel-umpelan, bisa dianggap belum lunas, dan belum beres, tapi keyakinan akan rizki Ilahi, maka pada waktunya berkurban Alhamdulillah, rizki untuk dibagi itu ada.

Maka tanya diri anda, apa yang anda makan tiap hari ? Lanjutkan membaca Berkurban, Wujud Keyakinan dan Kepedulian Sesama

Al Fattah, Maha Pembuka


Assalamu’alaikum

 وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ

رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا

وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.

==========================================================================================

Semua pintu memiliki kunci. Semua yang terkunci bisa terbuka, atas izin-Nya, tidak ada yang tidak bisa. Dan sebaik-baiknya keterbukaan ada pada dua tempat :

hati serta pikiran yang terbuka untuk hikmah dan kebenaran. Bukalah hatimu untuk hikmah-Nya, dan bukalah pikiranmu untuk kebenaran-Nya.

Dia lah yang mampu membuka semua yang tertutup, Dengan izin-Nya semua simpul akan terbuka dan semua masalah akan selesai. Duhai Yang Maha Mampu Membuka, ajari kami yang lemah untuk melihat jalan keluar dari semua masalah. Bukalah mata kami yang tak mampu melihat kebaikan di banyak peristiwa. Lanjutkan membaca Al Fattah, Maha Pembuka

Lupa itu Nikmat, tapi Pelupa ?


“Pelupa banget seh Lo..!!” itulah kata-kata yang kerap kita lontarkan atau kita dengar, juga ada “waduh saya lupa” saat kita melupakan hal yang semestinya kita bawa atau kita kerjakan, nah kenapa mesti ada lupa diantara kita ?

Lupa bukanlah suatu hal yang harus dihindari atau ditinggalkan, lupa merupakan bagian dari nikmat Alloh kepada hambanya, ada saat lupa harus dilawan tapi saat lain lupa memang diperlukan, bayangkan jika semua ingatan dari kita dalam kandungan sampai sekarang masih terngiang di otak kita, betapa njlimetnya kita ingat saat kita lahir, betapa ngerinya saat kita dipotong tali pusarnya, kita lupa sudah, betap penuhnya memory otak ini jika semua kejadian terus teringat oleh otak kita, perlu ada recicle bin, agar otak ini ga mampet karena kelebihan memory.

Tapi lupa juga perlu dilawan agar kita tidak menjadi pelupa, lawan paling tangguh adalah dengan mencatat setiap kejadian dan hal penting baik di kertas maupun di komputer, nah menulis menjadi penting untuk melawan lupa, apapun tulisan itu kaitkan satu atau lebih kejadian yang perlu diingat agar tidak hilang begitu saja, bisa dijadikan atau dianalogikan ke cerpen, atau diare…

Dan kita tak perlu kecil hati karena mempunyai sifat lupa, karena lupa adalah bagian dari kesempurnaan manusia, dan melawannya adalah tugas manusia itu sendiri.

Pena hukum diangkat dari orang yang lupa hingga dia sadar. Orangpun bermain-main dengan lupa. Lupa juga dipakai sebagai alat politik. Perjuangan manusia melawan kekuasaan, kata Kundera, adalah perjuangan ingatan melawan lupa.

LUPA memang benar sebuah NIKMAT, tetapi LUPA akan NIKMAT yang telah Allah berikan, atau lupa bersyukur maka kita disebut KUFUR.

Wassalamu’alaikum

Ingatkah Siapa Kita ?


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (133)

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (134)

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوافَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (135)

3 ayat dari Surat Ali-Imran di atas adalah inti sari dari Kuliah Dzuhur siang tadi di Masjid Baiturrahman Ancol Taman Impian, yang disampaikan oleh Ustad Sulaiman, dan ternyata ada sambungan alias nyambung atau disambung-sambungkan dengan status Kang Elsa Barto  di FB

tiap dhuhur liat tukang baso pikul siap2 sholat jamaah mengganti pakaian lusuhnya dg yg bersih, mungkin didunia beliau kekurangan harta tp mungkin pula diakhirat lbh mulia drpd diri kita karena kesabarannya dalam beribadah..
kita mungkin lbh beruntung tdk perlu berganti pakaian bersih dan bs lsg melaksanakan sholat tp sering pula lalai dg menunda-nundanya..
hidup ini hanya sebentar seperti menunggu antara adzan dan sholat
karena sejam pun tidak bisa kita mengulang berjuta-juta detik yg telah berlalu dlm kehidupan ini. “ketika kita datang ke dunia ini di adzankan dan saat kita meninggalkan bumi ini, kita akan di shalatkan.” kematian itu sangat dekat, tak ada yang tahu, kpn kita akan meninggalkan dunia..
semoga kita msh di beri umur panjang dan memanfaatkannya dgn ibadah, sblm hari yg pasti itu datang menjemput.. amin…

Sentilan yang mengena buat saya, Semoga sedikit renungan di atas mampu membangkitkan Iman dan menjadi bahan untuk semakin mendekat dan tidak bosan-bosannya taqorub kepada Alloh SWT. Amin ya Robbal’alamin

Wassalamu’alaikum