Anda pembaca berita? Atau anda mendapat sumber berita ? Saya sebagai pembaca dan juga sering nulis di blog merasa dijewer dengan kasih sayang oleh nasehat bagus dari seorang “BEGAWAN” yang baru saja turun gunung dari pertapaannya, yaitu telitilah berita tersebut, telaah dahulu sebelum disebarkan ke teman atau khalayak rame. Cek kebenaran, kefalidan dan efek dari berita dan pemberitaan tersebut.. Cekibrot Nasehatnya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
(Al-Hujurat:6 dan Al-Maidah:2). Semoga saya lebih berhati-hati dalam membuat berita dan teliti menerima pemberitaan serta mampu terus berusaha bertaqwa. Amin. Wassalamu’alikum