Kesabaran masih barang langka di jalan ibukota, beberapa pengguna sepeda motor mengalihkan kendaraannya ke trotoar, termasuk angkutan kota atau angkot. Trotoar yang lebih rendah dari jalan raya memudahkan pengguna jalan mengalihkan lajur kendaraan. Ya trotoar yang masih orijinal alias berupa tanah. Trotoar tanah, yaitu trotoar atau pedestrian yang belum mengalami pengerasan. Pada umumnya trotoar di jalan Ibukota mengaplikasi konblok untuk pengerasan dan lebih tinggi dari jalan raya. Berbeda dengan trotoar tanah, biasanya lebih rendah dari jalan raya. Demikian juga sebagian trotoar di jalan Pantai Indah Kapuk yang kulalui. Di saat musim penghujan trotoar tanah yang lebih rendah dari jalan raya akan menjadi tandon air. Tanah menjadi lembek dan saat angkot yang sering memaksa sebagian badan kendaraan melaju melalui trotoar menyebabkan tanah bergelombang, saat musim panas seperti saat ini, trotoar tanah bergelombang dan tentu tak akan nyaman untuk dilalui kendaraan apalagi roda dua.
Seperti suatu pagi, sepeda motor yang melaju rapi berurutan di badan jalan paling pinggir terganggu oleh mobil yang tidak berurut dengan mobil lainnya, yaitu sebagian badan mobil menutup jalur pinggir yang seyogyanya buat sepeda motor. Beberapa sepeda motor di depanku memaksa menyalip mobil tersebut melalui trotoar tanah, sampai motor terakhir di depanku pesrsis, sebuah vartek gen dua terprovokasi dan ikut turun dari jalan masuk ke trotoar tanah, karena kurang sigap dengan perubahan kontur jalan yang berupa tanah gembur bergelombang membuat manufer ban depan kehilangan grip dan meleset ke arah got, reflek biker melompat melepaskan sepeda motornya. Vartek roboh mendekati got, tapi beruntung si biker tetap berdiri. Ku hentikan Jalitheng dan matikan mesin, waspada melangkah membantu mengangkat vartek, saat kutengok belakang, sebuah angkot sedang melaju di trotoar tanah tersebut. Berhenti dan supir senyum memperhatikan kami, entah apa arti senyumnya.
Sepertinya tidak ada kerusakan pada sepeda motor, saya melanjutkan perjalanan. Bersabar mengikuti kemacetan jalan ibukota yang tak berujung, Kecuali kita berhenti saat sampai tujuan. (Tri)
ngeriii..
SukaSuka
hati2
http://sarikurnia980.wordpress.com/2013/11/15/kewajiban-seorang-suami/
SukaSuka
akeh ranjau darat cak, kudu hati2 lan waspada…
SukaSuka
Hooh .. Ranjau
SukaSuka
kyk medan perang.
SukaSuka