Sariater, Ke tangkuban Perahu


Paginya kami bersiap cek out, saya sempatkan berendam di Pemandian Air Panas milik hotel sekira 15 menit. Badan terasa segar dan siap melanjutkan jalan-jalan.

Pamitan
Pamitan

Tidak lengkap rasanya, kalo sudah di Subang, apalagi sempat stay di Sariater kalo tidak mampir ke Tangkuban Perahu. Tujuan wisata yang mainstream memang, tapi untuk melengkapi jalan-jalan dan sekedar foto-foto, boleh saja. Ga ada yang melarang 😀

masuk gate
masuk gate

tiketing tangkuban perahu Lanjutkan membaca Sariater, Ke tangkuban Perahu

Iklan

Tahu Diri di Jalan


Kadang sulit untuk tidak ikut ngantri lampu merah di depan sono, kerap diklakson kendaraan di belakang kita

Thiiinnnn…!!!! “Woi.. buruan dong ! ”

Bunyi klakson sepeda motor diiringi teriakan pengendara di depan saya menghardik sepeda motor di depannya yang berjalan lambat, padahal posisi di tengah jalan dan di antar mobi yang tidak memungkinkan sepeda motor lain menyalipnya. Tampaknya pengendara sepeda motor yang dihardik kurang memperhatikan sekitar karena asik ngobrol dengan boncengannya, mungkin teman deket atau bisa jadi pacar. Hampir saja terjadi keributan, karena saat jalan lega, pengendara yang tadi menghardik, menyalip sambil menendang. Entah kena sepeda motor atau pengendaranya, saya enggan memperhatikan lebih lama, saya putuskan menyalip dan berlalu. Lanjutkan membaca Tahu Diri di Jalan

Jalur Pantura


Ini adalah kisah sebelum Alas Roban dan menapaki Eloknya Tanjakan Temanggung dimana Beberapa waktu lalu saya ikut melayat ke daerah Temanggung, Jawa Tengah. Kabar duka diterima mendekati tengah malam, kebetulan lagi ada gawean jadi masih berada di kerjaan, dan diputuskan malam tersebut harus ada yang nyembangi rumah duka mewakili manajemen, karena waktu yang tidak memungkinkan untuk merencanakan dan mencari bala bantuan, maka seadanya saja yang bisa berangkat, akhirnya saya menyertai bersama 2 orang rekan yang lain berangkat pukul 01.30 dini hari.

Jalur tol Jakarta lewat tengah malam begitu lengang, mobil sejuta umat yang dikendarai atasanku digeber bak kesetanan melaju mendekati 150kpj Lanjutkan membaca Jalur Pantura

Meliuk jalur Banyumas Nggunung ke Sumpiuh


Melanjutkan kisah gagal nengok Curug Gemawang di Desa kemawi, kami sekeluarga nekad melaju manjat lebih tinggi untuk mudun (turun) di Sumpiuh, jalur aspal cukup mulus dibanding jalan aspal kota banyumas yang keriwil gak pernah direbounding. meliuk ? tentu dalam batasan pelan dong, karena mengendarai bebek Vega yang abnormal disertai ngangkut keluarga.

nampak masih banyak pohon cengkih di kanan kiri jalan, meski tidak atau kurang terawat seperti era keemasan sebelum diobrak-abrik ordebaru atas nama koperasi. Jalanan terawat, sedikit sekali yang berlobang. Lanjutkan membaca Meliuk jalur Banyumas Nggunung ke Sumpiuh