
Pertengahan tahun 2011 lalau, saya meminang sepeda motor produk India, Bajaj Pulsar 220 DTSi-F (biasa kusebut Jalitheng, karena warnanya hitam), yang kala itu, untuk pasar Indonesia digawangi oleh Bajaj Auto Indonesia (BAI), tanpa pikiran macam-macam. Hal utama yang jadi perhatianku adalah review para owner yang menyatakan kelebihan Pulsar dibanding produk sejenis di kelasnya, baik durability dan hal lain terkait roda dua.
Melihat (masa membeli) dealer yang makin bertambah di seputar Jabodetabek, menambah keyakinanku akan aftersales si Pulsar. Beberapa kali servis sesuai buku panduan juga minim masalah, Sepeda motor tidak ada keluhan. Bahkan saya merasakan kelebihan si Pulsar dibanding motorku sebelumnya, yaitu Honda Tiger Revo lansiran 2007. Suku cadang pertama yang saya ganti dari Jalitheng adalah bokhlam lampu utama yang mati pada jarak tempuh 5000 km. Lanjutkan membaca BAI Tutup, TVS ?
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.