Final Result Suzuki Asian Chalenge Race 2, ARRC Serie Buriram Thailand 2017


Hasil (final Result) lengkap Suzuki Asian Chalenge Buriram Thailand di Chang International Circuit, Jari ini, berubah total dibanding race1 kemarin. Pebalap yang semuanya mengendarai Suzuki GSX-R 150 ini, bersaing ketat.

Podium berubah, termasuk Pebalap Indonesia yang meraih podium. Jika pada race 1 kemarin Nur Al Fath Sam Ahmad meraih podium 2, pada race 2 ini, Nur hanya finish pada urutan 7. 

Pebalap Indonesia yang naik podium pada Suzuki Asian Chalenge Race 2 Buriram Thailand adalah Ahmad Saugi Muchtar, itupun hanya podium 3, tapi lebih baik daripada Race 1, karena kemarin Ahmad Saugi hanya finish di urutan 6. 

Pebalap Indonesia lainnya, pada gelaran balap Suzuki GSX-R 150 Asia, Chepy Armansyah mendapatkan hasil jauh lebih dibanding Race pertama, kali ini, Chepy finish di urutan 4, setelah kemarin hanya meraih finish urutan 11 
Podium berubah total, inilah serunya balapan dengan selisih skill yang tipis, menggunakan mesin sama. April King, pebalap asal Filipina yang meraih podium 1 pada race pertama, pada race kedua ini hanya finish di urutan 5, sedang rekan senegaranya, Mario U. Borbon Jr peraih podium 3 pada race pertama, kali ini finish urutan 11. Anjlok jauh.

Hasil Suzuki Asian Chalenge, Race 1 ARRC Buriram, Pebalap Indonesia Podium 2


Podium Suzuki Asia Chalenge arrc 2017, Nur, April dan Mario (ki-ka)

Hasil Suzuki Asian Chalenge di mana semua pebalap mengendarai Suzuki GSX-R 150, dalam ARRC Chang International Circuit, Buriram Thailand, Pebalap Indonesia, Nur Al Fath Sam Ahmad, finish podium 2. 

Nur Al Fath Sam Ahmad, podium 2, suzuki Asian Chalenge, Buriram 2017

Starting grid

Nur yang start dari grid 2 bisa bertahan ditengah para pebalap yang bisa dikatakan seimbang, baik skill maupun mesin. Bisa dilihat dari pebalap yang tidak menjauh maupun ketinggalan. Bergerombol ‘cucuk-cucukan’ ramai-ramai.

Pebalap Indonesia lainnya di ajang Suzuki Asian Chalenge, ada Chepy Armansyah yang start dari grid 4, posisinya melorot jauh saat finish, yaitu pada urutan 11. Sedang Ahmad Saugi Muchtar yang start dari grid 6, bertahan hingga finish, tetap di urutan 6.

Nur Al Fath di starting grid

Podium 1 diraih pebalap asal Filipina, April King H Mascardo, demikian juga podium 3 diraih pebalap Filipina lainnya, Mario U. Borbon Jr. 

Last corner, tikungan terakhir jelang garis finish yang kerap bikin salah perhitungan pebalap

Pada last corner atau tikungan terakhir jelang garis finish, terjadi lagi mirip pada race UB150, seorang pebalap nampak terlalu bernafsu untuk finish dan memaksa cornering dalam kecepatan yang berlebihan, berakibat melebar keluar dari lintasan dan disalip beberap pebalap di belakangnya.

Gambar di atas adalah hasil final (final result) Suzuki Asian Chalenge pada ARRC di Chang International Circuit Buriram Thailand Race 1, Jumat 14 April 2017

Hasil Balap Supersport600 ARRC 2017, Serie 1 Buriram, Thailand, Podium 3 negara


Hasil balap Supersport 600 cc (SS600), serie 1, Jumat 14 April 2017 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, Pebalap Indonesia tidak ada yang naik podium.

Azlan dan Charlempol, cucuk-cucukan sampai finish

Hasil balap lengkap tidak saya tonton penuh, karena bertepatan waktu Asar. Begitu streaming, tinggal 4 laps terakhir, dan posisi pebalap nampaknya tidak berubah sampai finish. 
Row 1 diisi 2 pebalap yang cukup berdekatan, bahasa gaul blogger otomotif sekarang, ‘cucuk-cucukan. Keduanya adalah Azlan Shah Kamaruzaman, pebalap asal Malaysia yang mengendarai Kawasaki ZX-600 dan Charlempol Polimai, pebalap asal Thailand yang mengendarai Yamaha R6. Keduanya finish berurutan, podium 1 dan 2. Sementara podium 3 diisi oleh pebalap asal Filipina, Anthony West, yang juga mengendarai Yamaha YZF-R6.

Berikut hasil lengkap kelas Supersport 600cc, SS600 ARRC 2017, serie 1 di Chang International Circuit Buriram Thailand

A Yudhistira, finish ke-4

Sementara itu, pebalap asal Indonesia, Ahmad Yudhistira, yang merupakan 1 tim dengan Azlan, finish ke-4, sedang pebalap Indonesia lainnya​, Irfan Ardiansyah dari tim AHRT, finish urutan 8, menurun dibanding serie pertama di Malaysia, 2 Minggu lalu. Saat itu, Irfan podium 3.

Taiga Hada amblesh

Pebalap asal Jepang, Taiga Hada, yang pada serie Malaysia, Race 2 finish podium 1, Race 1 di Buriram, Thailand, kali ini, justeru jadi juru kunci. Apakah sempat crash, maklum, saya hanya nonton di awal dan akhir race.

Hasil Balap AP-250 Race 1 ARRC 2017 Buriram Thailand, Gerry Salim Menguasai


Hasil balap ARRC 2017 kelas 250 CC atau Asian Produce 250 (AP-250), Race 1, Jumat 14 April 2017, di sirkuit Chang Internasional, Buriram, Thailand. Gerry Salim, rider Indonesia yang mengendarai Honda CBR 250 RR, yang start dari urutan ke-2, kembali meraih podium 1.

Gerry Salim podium 1 race 1 serie 2 arrc tahiland

Dari awal Race, Gerry hampir 100% menguasai lintasan di Chang Internasional, Buriram, Thailand, siang ini. Bahkan hampir jenuh menyaksikan balapan, tidak ada hal yang mengejutkan.

Row 1 ap250 jelang finish

Row 2 jelang finish

Hasil Race 1 AP250 serie 2 di Chang Circuit Thailand ini cukup menggembirakan, mengobati kekecewaan hasil race UB150. Bahkan pebalap Indonesia lainnya, rekan 1 tim Gerry di AHRT, Rheza Danica Ahrens juga meraih podium 3, podium 2 diisi pebalap asal Thailand, Anupab Sarmoon, yang menyemplak Yamaha R-25. Sementara rekan Gerry Salim yang lain, sesama penunggang CBR 250RR, Awhin Sanjaya, finish urutan 5. 

Tikungan terakhir jelang garis finiah yang bisa bikin ndhlosor

Berikut hasil lengkap Race 1 ARRC serie 2, 2017 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand.

Hasil UB-150 ARRC 2017 Thailand, Race 1, Podium dikuasai Malaysia


Hasil lengkap balap ARRC 2017 Thailand kelas UB-150 Race 1.

Tikungan terakhir jelang finish, dilarang nafsu

Kelas bebek alias Underbon 150cc atau UB 150 pada ARRC gelaran kedua di Chang Circuit Thailand, Race 1, Jumat 14 April 2017, podium 1 sampai 3 diisi oleh rider Malaysia. 

Terlalu semangat berujung gagal podium

Pada lastlap, dimana garis finish mirip sirkuit Aragon, Argentina, yaitu dekat sekali dengan tikungan. Sehingga, mungkin karena nafsu, malah membuat 3 pebalap terdepan melebar hampir keluar lintasan. Hal ini menguntungkan barisan pebalap di range kedua, dan semuanya adalah rider Malaysia.
Berikut hasil lengkp Race 1 ARRC 2017 Thailand kelas UB150

Podium Race 1 UB150 dikuasai rider Malaysia, dengan urutan:

  1. Azroy Hakeem Anuar dengan Honda Supra GTR-150
  2. Moh Izzat Zaidi dengan Yamaha Jupiter MX-King
  3. Moh Helmi Azman dengan Yamaha Jupiter MX-King

Sementara rider Indonesia, Anggi Setiawan yang juga mengendarai Yamaha MX-KING finish ke-4. 

Cara Ganti Mika Headlamp Vario 125 Yang Pecah


Cara Ganti Mika Lampu depan Vario 125.

Honda Vario 125 lansiran 2013 Second, si Pasir Putih yang saya dapat, memang dengan kondisi yang kurang terawat. Salah satunya, kaca atau mika lampu utama pecah sebelah kiri, di bawah mika lampu sign.

Mika lawas pecah – hancurkan dan bersihkan – mika baru

Sementara, waktu itu ditutup isolasi. Karena melihat tiap hari makin kurang nyaman, akhirnya saya meminang muka headlamp Vario 125. Dan saya eksekusi pada 20 Februari 2017.

Sebenarnya, untuk mengganti mika lampu depan Vario 125, lebih mudah dengan mengganti keseluruhan. Satu set headlamp Honda Vario 125 fi, dihargai 195 ribu untuk original dan 170 ribu untuk yang KW. Sedang saya hanya meminang mika saja, dengan harga 95 ribu, merk VRj. 

2, bulan masih kinclong

Cara ganti mika atau kaca lampu depan Vario 125, Pemasangannya gampang-gampang susah. Awalnya saya berniat mencopot utuh mika lawas, ternyata sulit, meski lem mika dan body headlamp, sudah saya panaskan dengan hair dryer. Akhirnya, mika aseli saya pecahkan dan bersihkan dari bodi reflektor. Selanjutnya tinggal tempel mika baru, tidak perlu menambah lem, cukup memanfaatkan lem lama yang masih menempel. 

Awalnya saya takut mika kw ini pudar dan kusam, dan sorot lampu pecah. Alhamdulillah setelah pemakaian hampir 2 bulan, masih kinclong.

Gerry Salim Turun Tahta Demi Pasar CBR250RR ?


Gerry Salim kembali menjuarai race hari ke-2 di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production 250 (AP250) pada gelaran di sirkuit Johor Malaysia, Minggu 02 April 2017.

Gerry Salim, AHRT

Gerry Salim merupakan pebalap dari tim Astra Honda Racing  Team (AHRT), yang meniti karir bukan pertama kali ini. Membaca berita sepak terjang Gerry Salim di dunia balap roda dua, bukanlah hal asing. Pebalap muda ini merupakan anak keturunan mantan pebalap nasional, Gunawan Salim. Dan Gerry juga sudah langganan menjuarai kelas regional di Supersport 600cc bersama AHRT. Gerry merupakan juara umum IRS 2016 di kelas Supersport 600cc.
AHRT seolah menurunkan kelas balap Gerry Salim untu menaikan pamor Honda CBR250RR yang belum lama dilaunching oleh Astra Honda Motor Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, AHRT menurunkan 3 pebalap sekaligus, degradasi dari Supersport ke AP250.

2 pebalap lain rekan Gerry adalah Rheza Danica Ahrens dan Awfin Sanjaya. Rheza yang juga pebalap binaan Astra Honda Racing Team, merupakan  peraih podium tertinggi kejuaraan balap ketahanan Suzuk 4 Hours Endurance Race, tahun lalu dengan menunggangi Honda CBR600. Jadi, AHRT hanya menyisakan 1 pebalap di kelas Supersport 600cc, yaitu Irfan Ardiansyah.

Mengapa AHRT nampak begitu getol untuk mendapatkan juara di Ap250? Dengan 3 pebalap, mirip keroyokan Honda Repsol dalam MotoGP sebelum Stoner pensiun, di mana saat itu, tim pabrikan Honda menurunkan 3 pebalap di kelas MotoGP, Stoner, Dovisiozo dan Dani Pedrosa. Keroyokan demi poin penuh dan harga diri tentunya.

Nah, di ARRC seri AP250, AHRT punya misi besar, mengharumkan nama CBR250RR agar makin jaya dan mudah dalam penetrasi pasar. Maklum, seperti nasib gen CBR 250 single silinder, Honda hanya menang penjualan di awal perkenalan produk, selanjutnya kembali kalah oleh Ninja250. Demikian juga dengan si ganteng CBR250RR ini, menang  telak di Januari 2017, tapi kalah oleh Ninja 250fi di bulan berikutnya.

Tentu kita berharap, para pebalap berprestasi seperti Gerry Salim dan kawan-kawan tidak hanya dijadikan senjata marketing belaka, mereka harus kembali ke kelas lebih tinggi, agar harapan Indonesia memiliki pebalap yang dikenal dunia internasional tercapai. Smoga penjenjangan pebalap tidak mandek, tapi berlanjut hingga layak ikut World Superbike, karena motoGP terlalu mentereng.

Supersport 600cc, ARRC, Pembalap Indonesia Jadi Sorotan


Asia Road Racing Championship (ARRC) 2017, masuk hari atau Race-2 di Sirkuit Johor, Malaysia. Minggu 02 April 2017.

Azlan Shah K, Taiga Hada dan Irgan Ardiansyah (ki-ka)

Menonton aksi para pebalap Supersport di ajang SS600 cukup mengangkan dan bagi saya lebih menarik dibanding menonton MotoGP ataupun World Superbike sekalipun. Mengapa? Karena ada pembalap Indonesia di ajang Balap Asia ini. Dan pada hari ke-2 ini, pebalap Supersport Indonesia, Irfan Ardiansyah dan Ahmad Ydhistira sering jadi sorotan. Balapan diawali accident Zaqwan Zaidi yang merupakan juara pada hari pertama.

Mulai Lap 8 balapan makin menarik, perebutan posisi pertama antara Taiga Hada dan Azlan Shah Kamaruzaman juga perebutan posisi ke-3 antara Yudhistira (Manual Tech Kawasaki Team) dan Yuki Ito makin seru. 

Menjadi agak lucu, saat Yuki Ito overtake Yudhistira di lap 7 (kalo tidak salah) saat tikungan dari sisi luar, ternyata Ito terlalu minggir dan kehilangan Control sepeda motor hingga masuk gravel, meski Yuki selamat, tidak nyungsep.

Yudhistira sempat menengok ke belakang dan komentator berkelakar, “Yudhistira said, where Yuki Ito going” 😂. Selanjutnya, Yudhistira melenggang aman tanpa ancaman. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena rekan senegaranya beda tim, yaitu Irfan Ardiansyah dari Astra Honda Racing Team membuntuti sangat ketat. Hingga di lap 5, Yudhistira diovertake Irfan. Hingga finish, posisi tidak berubah.

Nampaknya gaya balap Yudhistira membuat cepat aus grup ban sepeda motornya, nampak semakin lama semakin ketinggalan oleh Irfan. But not badah, daripada turun tahta.

Indonesia Bertabur Pebalap Roda Dua


Untuk kelas Asean, Indonesia miliki banyak stok pebalap roda dua. 

Kemenangan Gerry Salim di atas Honda CBR250RR dalam ajang Asia RoadRacing Championship (ARRC) kelas Asia Production 250 (AP250), pada series pertama, Sabtu 01 April 2017, cukup menggembirakan. Lagu Indonesia Raya berkumandang di sirkuit Malaysia.
Pebalap Indonesia dalam ajang ARRC kelas AP250 series perdana, tidak hanya Gerry Salim, ada 4 pebalap lain di 10 besar, dan 4 pebalap di 20 besar, yaitu: 

  1. Rheza Denica Ahrens dengan Honda CBR250RR finish ke-4
  2. Awhin Sanjaya juga dengan Honda CBR250RR finish ke-5
  3. Andy Muhammad Fadli, satu-satunya pebalap yang finish dengan Kawasaki Ninja 250Fi di AP250, finish ke 8
  4. Galank Hendra Pratama dengan Yamaha R25, finish ke-9
  5. Reynaldo C Ratukore dengan Yamaha R25, finish ke-12
  6. Om Putra Pratna dengan Yamaha R25, finish ke-13
  7. Herman Baharuddin dengan Honda CBR250RR finish ke-14
  8. Rusman Fadhil dengan Yamaha R25, finish ke-16

Jadi total pebalap Indonesia yang finish di AP250 ada 9 pebalap termasuk Gerry Salim sang number one.

Di kelas Super sport 600cc, Indonesia memiliki 2 pebalap. Ahmad Yudhistira dengan tim Manual Tech Kawasaki Racing dan Irfan Ardiansyah dengan tim Astra Honda Racing Team. Dalam seri pertama kemarin, Sabtu 01 April 2017 di Johor Malaysia, keduanya finish berurutan 7 dan 8.

Indonesia juga mengirimkan perwakilan di Suzuki Asean Chalenge (SAC). Ada Ahmad Saugi Muchtar dan Nur Al Fatih Sam Ahmad. Pada ajang SAC ini semua pebalap mengendarai Suzuki GSX-R 150. Di ajang ini Wakil Indonesia, Muchtar dan Nur, finish berurutan 2 dan 3. Serta ada Chepy Armansyah yang gagal finish.
Sementara di ajang underbone alias bebek 150cc, 2 wakil Indonesia, Anggi Setiawan dan Wahyu Aji Trilaksana, yang mengendarai Yamaha MX-King, keduanya DNF, crash tidak berhasil finish.

Besar harapan kita bahwa balap ini bisa berjenjang sampai kelas internasional. Maklum, Gerry Salim yang sebelumnya bertarung di SuperSports 600cc turun tahta, memilih atau ditugaskan AHRT untuk menyempatkan CBR250RR. Karena kemenangannya ini adalah promosi produk dari masing-masing pabrikan. Sedang kelas 600cc mungkin hanya penggembira bagi AHM. Imho

Swing Arm Xabre Dan R15, Serupa Beda Kwalitas


Swing Arm Xabre tidak sama dengan swing arm R15.

Swing arm atau lengan ayun, di Banyumas disebut capit urang atau sapit udang. Eh, itu untuk menyebut shock depan atau  d swing arm ya. Saya lupa. Okelah, anggap saja begitulah, kembali ke Swing arm semplak milik Xabre, saya pikir sama dengan yang diadopsi Yamaha R15, sekilas lihat di jalan mirip. Apalagi masih satu almamater, alias sesama produk Yamaha Indonesia Motorcycle Manufakturing (YIMM).

Ternyata, berdasar informasi yang saya dapat dari blog jusaspal, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Beda kwalitas pastinya. Karena R15 yang lahir duluan tidak kedengaran kabar semplak swing arm, tapi Xabre atau M-SLAZ yang lahir belakangan, ternyata sudah banyak kasus arm patah.

Seperti pada penampakan di atas, Swing arm Xabre lebih tipis dibanding R15, jika diteliti, arm Xabre tidak padat, ada garis atau cekungan kotak di bagian dalam arm, berbeda dengan milik R15 yang padat berisi.

Kabarnya, harga keduanya juga terpaut jauh, Arm R15 dihargai 2,5juta, sedang arm Xabre hanya 1,3juta sampai 1,7juta saja. Selisih hampir 1juta, tentu kwalitas beda jauh. Yang jadi pikiran saya, apakah keduanya bisa ditukar plug n play layaknya arm R15 ke new V-IXION? Kalo bisa, maka masalah arm Xabre yang gampang coklek mudah diatasi tanpa mengurangi kegantengan.

Swing arm Xabre / r15

Maklum kasus terakhir, si Xabre yang semplak, arm nya diganti milik V-Ixion, tentu ini suatu kemunduran model, dari banana arm beralih ke arm konvensional. Jika Arm R15 bisa PNP ke Xabre, si Xabre tetap ganteng dan tahan banting. Tidak takut diajak ajrut-ajrutan pula, karena disinyalir lebih kuat. 

Dari foto OLX di atas, kedua swing arm sebenarnya Plug n play, karena nama jualannya pakai “/” (Xabre/R15) berati keduanya sama. Kwalitaslah yang berbeda. Jadi, gantilah arm Xabre anda dengan arm R15. Untuk perjalanan yang lebih tenang, apalagi sekarang banyak muncul wisata Jeglongan Sewu yang siap menguji kelenturan dan ketangguhan swing arm sepeda motor anda.