Pulsar Ban Ghambot, Rantai Rewel


Modifikasi Sepeda motor kadang ada hal yang harus dikorbankan.

Pertama kali pulsar 220 saya mengadopsi ban tapak lebar, ban ex Kawasaki Versys, Dunlop Sportmax 160/70-17
Pertama kali pulsar 220 saya mengadopsi ban tapak lebar, ban ex Kawasaki Versys, Dunlop Sportmax 160/70-17

Jalitheng Pulsar 220 saya yang mengadopsi ban besar (160/70-17 belakang) cenderung membuat rantai dan komponen penunjang kaki-kaki jadi cepat aus dan rusak. Salah satunya adalah rantai. Dan semenjak si BlueSky Suzuki SkyDrive saya jual pasca menghajar pintu angkot (klik SkyDrive hajar angkot ), otomatis si Jalitheng jadi andalan mobilitas sehari-hari. 

Kerap menempuh jarak Karawang – Jakarta sekira 85km sekali jalan, mulailah drama ‘kerewelan’ dimulai. Karena tidak teliti mengecek kondisi rantai dan napgear, rantai kendor sudah saya prediksi dari suara yang beradu dengan swing arm cukup kentara, karena dalam perjalanan, saya menunggu sampai tujuan, ternyata rantai sudah tidak tahan, jelang sampai titik finish rantai loncat keluar lintasan alias lepas dari gir belakang.

Rantai lepas dari gir kedua kali
Rantai lepas dari gir kedua kali

Saya pasang dan setel ulang, jalan. Ternyata dari kejadian pertama ini, berdampak pada 2 mata rantai kaku, mungkin akibat melintir saat lepas dari gir. Sehingga ‘bebunyian’ rantai semakin kentara.

Ban tapak lebar kedua, Zeneos Turino ukuran sama
Ban tapak lebar kedua, Zeneos Turino ukuran sama

Efek samping lain dari mengaplikasi ban gambhot adalah karet tromol dan bearing nap gir cepet Oblak. Meski rantai sudah disetel sedemikian rupa, peluang rantai lompat dari gir tetap ada, karena Bering dan karet tromol yang Oblak mengakibatkan gir belakang goyang dombret, dan malam Rabu (24 Ram 1437H) kejadian rantai lompat dari gir kembali terulang, Alhamdulillah hanya lepas tidak sampai putus atau nyangkut, sehingga saya masih aman. Tapi karena dalam kondisi kecepatan yang lumayan, sekira 6000 rpm pada gigi 5, sehingga rantai sempat menghantam ujung-ujung gigi gir, mengakibatkan agak rompal.

Nah, dari kejadian ini, bagi yang demen dengan ban gambhot, sebaiknya cek rutin kondisi rantai dan Gir. Antisipasi rantai kendor, bearing gir Oblak dan karet tromol nap gir aus.

Postingan ini bermaksud saya posting sebelum pulang nguli kemarin malam, tapi batal karena belum ditambah gambar.

Pulang dari kerja di Jakarta, mampir rumah Bekasi sebelum melanjutkan perjalanan menuju Karawang (rumah ortu). Jelang tengah malam, jalanan Bekasi – Karawang, terutama dari Tambun hingga Lemah Abang dipenuhi genangan air sisa hujan barusan yang cukup deras. Pemudik roda dua sudah ramai memadati jalanan antar kota tersebut. Saya berkendara cukup pelan, mencoba bertahan di 5000 rpm pada top gear.

Mendekati tujuan, tepatnya sebelum pom Bensin Telaga Sari, rantai Jalitheng kembali meradang. Lompat keluar gir belakang. Kali ini cukup merepotkan, karena nyangkut melilit as nap gir, antara gir dan swing arm. Roda belakang sempat ngedrift karena tidak bisa berputar tertahan rantai.

Kondisi kanan dan kiri jalan adalah sawah. Saya pinggirkan kendaraan dengan sedikit menarik badan motor bagian belakang. Berat, apapalagi ada top box dengan muatan yang lumayan. Coba congkel tapi kerepotan. Beberapa kendaraan melewati acuh. Hingga sepeda motor yang kesekian kalinya berhenti putar arah mendekati saya. Seorang pengendara Yamaha Scorpio.

Menanyakan keadaan saya dan lanjut memarkir seped motor di belakang Pulsar 220 saya dengan tetap menghidupkan mesin, sehingga lampunya menjadi penerang saya sekaligus penanda bagi kendaraan yang lewat. Dibantu Bro Halaudin (kalo tidak salah ingat namanya) akhirnya rantai Jalitheng berhasil dievakuasi dan dikembalikan ke posisi semestinya.

Terimakasih banyak kepada Bro Halaudin, semoga perjalanan ke Wonosobo lancar. Sempat bertanya bernada joke mengenai nanti di Cirebon, kena tilang tidak oleh polantas wilayah yang terkenal dengan kota sejuta tilang itu. Yap, bro penunggang Scorpio ini dalam perjalanan mudik menuju Wonosobo, sendirian. Berani sekali, perjalanan malam sendirian, meski banyak pemudik lain di jalan.

Selanjutnya kemungkinan besar Jalitheng Pulsarstrada 220 akan nganggur sampai proses perbaikan.(tri)

5 respons untuk ‘Pulsar Ban Ghambot, Rantai Rewel

Tinggalkan komentar