Mengatasi Kemarau, Rizki Sempit dan Tidak Memiliki Keturunan


Kemarau panjang masih mendera negeri ini. Karenanya kebakaran mudah tersulut. Bahkan kebakaran hutan di beberapa wilayah Nusantara menimbulkan efex yang dahsyat. Kabut asap di Riau karena kebakaran hutan mengakibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) menimpa anak-anak di sana.
Kemarau mengakibatkan banyak lahan pertanian kekurangan air dan mengakibatkan gagal panen. Dan masih banyak lagi akibat negatif yang timbul karena kemarau ini.

image

Nuh (Nūĥ):10 – maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,

image

Nuh (Nūĥ):11 – niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,

Apakah anda yang sudah menikah belum memiliki keturunan? Merasa tidak berkecukupan rizki? Maka perbanyaklah istighfar, insyaallah Allah akan mudahkan rizki dan mudahkan mendapatkan keturunan.

image

Nuh (Nūĥ):12 – dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

Dengan Istighfar, Allah akan mengabulkan do’a hamba-Nya. Mengamalkan istighfar. Memohon ampun tanpa bosan. Selesai shalat, disunahkan minimal 3x untuk beristighfar, sebagai pelengkap untuk menutupi kekurangsempurnaan ibadah kita.

image
Sayyidul Istigfar

”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau” (HR. Bukhari no. 6306)

Semakin banyak istighfar, bertaubat, beribadah sesuai tuntunan Rosullulloh SAW dan meninggalkan segala larangan-Nya, maka kita semakin dekat dengan Allah SWT. Semakin dekatnya seorang hamba dengan Sang Khaliq, maka semakin mudah do’a-do’a di kabulkan.

image

Nabi-Nabi (Al-‘Anbyā’):87 – Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.

Berbagai kisah nyata tentang pengamalan istighfar bisa jadi inapirasi, mulai dari kisah Nabi Yunus dalam perut ikan paus, kisah Akhmad bin Hambal yang tertinggal rombongan saat umrah.

Akhmad bin Hambal adalah ulama hadits yang termasyur, banyak manusia yang ingin berjumpa dengan beliau pada masa itu, baik mau menimba ilmu maupun sekedar bertatap muka semata.

Beliau (Imam Ahmad) mengatakan, “Saya ingin bersembunyi di lembah Makkah hingga saya tidak dikenal, saya diuji dengan popularitas”.(kutip dari ulama sunnah)

Suatu waktu Imam Akhmad bin Hambal hendak melaksanakan umrah bersama rombongan. Pada satu tempat beliau tertinggal oleh rombongannya, hingga beliau mampir untuk istirahat di teras masjid. Seorang jamaah yang hiba, yang tidak mengenalinya, memintanya untuk istirahat di rumah. Jamaah tersebut merupakan penjual roti. Imam Akhmad akhirnya pindah istirahat di rumaah penjual roti tersebut, bahkan menginap di sana. Sehingga tahu kesuhudan dari si penjual roti, kehidupannya yang nampak penuh keberkahan, ritual ibadah sunnah dijalani.
Keseokan harinya Imam Ahmad berbincang dengan si penjual roti dan menanyakan amalan apa yang membuatnya begitu bahagia. Penjual roti menjelaskan bahwa dirinya memperbanyak istghfar, tapi masih ada keinginanya yang belum terkabul, yaitu berjumpa dengan Imam hadits yang termasyur, Akhmad bin Hambal. Seketika Imam Akhmad terhenyak, dan terjadilah apa yang menjadi do’a si penjual roti dengan proses yang diluar dugaan.

image

Talak (Aţ-Ţalāq):3 – Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Masih banyak kisah di sekitar kita karena gemar beriatighfar, memohon ampun, mendekatkan diri pada Allah SWT.
Semoga kita senantiasa beristgfar, mendekatkan diri kepada Allah sehingga kebutuhan dan hajat kita tercukupi. Aamiin.
——–

Inspired : Kajian kuliah Duhur, Senin 28 Dzulhijjah 1436H / 12 Oktober 2015, masjid Baiturrahman, Ancol Taman Impian, oleh Ustad Hermansyah, LC, materi : Keutamaan Istighfar.

 

—————————————-
Posted from Wonder Roti Jahe

2 respons untuk ‘Mengatasi Kemarau, Rizki Sempit dan Tidak Memiliki Keturunan

Tinggalkan komentar