Bawang Putih dan Negara Mafia


JAKARTA – Tingginya harga bawang putih dalam beberapa waktu terakhir di Indonesia, merupakan puncak masalah akibat dari hancurnya sistem bernegara dan berpindahnya kekuasaan negara ke tangan kartel, mafia, dan sindikat pangan.

Akibatnya, negara tidak lagi dapat mengontrol harga. Pasokan bawang putih sepenuhnya dikuasai sindikat yang bekerjasama dengan oknum pemerintahan. Hal inilah yang mendorong melangitnya harga bawang putih hingga mencapai Rp70.500 per kilogramnya (kg).

==============================================

Berita di atas adalah kutipan dari Okezone.com yang diposting pada hari Minggu, 17 Maret 2013 12:05 wib. Dari kutipan tersebut dapat dibayangkan betapa mafia sangat berpengaruh di negeri ini. Jika dalam film mafia identik dengan perderan narkoba semacam, heroin, sabu-sabu dan semacamnya, maka di dunia nyata Indonesia Raya ini semua sisi kehidupan beserta kebutuhan yang menyangganya, bisa jadi dikuasai mafia.

Bawang merah brebes

Mafia tentu tidak bisa bertindak sendiri tanpa dukungan oknum penguasa pemerintahan, mungkin surat-surat bisa dipalsukan tapi birokrasi tak bisa dipalsukan, harus melalui orang-orang yang berkompeten dibidang aliran barang/kehidupan yang diincar mafia.

Memang bukan suatu rahasia lagi, tapi sungguh miris jika kebutuhan dasar saja sampai dikuasai mafia. Semua bermuara pada uang. Bagi sebagian orang uang mampu membeli segalanya. Kebahagiaan, ketenaran juga jabatan. Hal manusiawi inilah yang dimanfaatkan para mafia untuk memainkan negeri ini. Memainkan orang-orang pemangku pemerintahan, instansi, pejabat apapun juga, semua dianggap sama dan BISA DIBELI.

foto : Okezone.com

Mungkin ada yang mengelak dari kalimat di atas. Lihat contoh lain, kasus perdagangan emas batangan non ANTAM, Emas batangan yang diperjual belikan tanpa surat ijin resmi pihak-pihak berwenang, kecuali label khalal oleh MUI. Mengapa MUI berani memberi label khalal ?

Saham GTI Syariah dimiliki oleh perorangan dan lembaga. MUI memiliki saham sebesar 10 persen, Ketua DPR Marzuki Alie 10 persen, sisanya dikuasai dua warga Malaysia. Salah satunya Ong Han Cun.
Ong diduga melarikan emas dan uang nasabah sebesar Rp 10 triliun. Namun, Joyokusumo membantah Ong kabur ke luar Indonesia. “Ini hanya persoalan internal dan ada pembenahan sistem pendataan nasabah GTI Syariah.”

GTI Syariah memiliki lebih dari 100 nasabah. GTI Syariah menjual emas batangan produk PT Aneka Tambang dengan harga 20 persen lebih mahal ketimbang harga emas di pasaran. Nasabah setiap bulan mendapatkan bonus sebesar 1,5-2 persen dari harga pembelian emas.

(sumber Tempo.co yang terbit pada JUM’AT, 01 MARET 2013 | 10:55 WIB)

Entahlah, saya tidak berani menjudge sepihak, hanya saja ini gambaran nyata pejabat dan masyarakat negeri ini mudah diakali karena iming-iming uang. Mungkin termasuk saya. Semoga kedepannya lebih baik dan negeriku kembali Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Titi Tentrem Rahardjo. Amin

===========================================

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”. (Al Baqarah : 126)

13 respons untuk ‘Bawang Putih dan Negara Mafia

  1. Kalo harga bawang segitu ane mending puasa bawang wae, inget ane jaman krismon ’98 harga marlboro jadi tdk terjangkau dompet mahasiswa yo terpaksa beli tembako kiloan+belajar linting dewe.. kalo kasus invest emas atau fraud lainya dalam model investasi mah didorong oleh naluri ‘greedy’ manusia yg bikin terus mengulang kesalahan yg sama.. buat ane, net return >10% dengan simply taruh modal ke pengelola modal mah, too good to be true.. Bungkus penipuan investasi bisa dengan ‘wajah’ apa saja..

    Suka

Tinggalkan komentar