Trotoar sebagai bagian dari jalan umum adalah fasilitas bagi pejalan kaki, tapi dengan semakin membludaknya pengguna kendaraan bermotor juga berdirinya berbagai gedung, perkantoran dan area usaha di pinggir jalan, fungsi dan kepemilikan trotoar banyak diakuisisi oleh pemilik bisnis atau gedung pinggir jalan umum tersebut.
Tak perlu sulit untuk menemui hal-hal tersebut, tiap kali kita melintas di jalan raya, khususnya jalanan Ibukota maka akan kita jumpai alih fungsi trotoar. Dari tempat parkir kendaraan oleh parkir liar, showroom mobil/motor, parkir resto, jalur busway, dan banyak lagi alih fungsi trotoar lainnya.
Pemda DKI bukan tidak tahu tapi pembenahan di sektor ini memang sedikit yang peduli, dari pengguna trotoar itu sendiri juga pengguna kendaraan yang suka menyerobot naik ke trotoar. Penyuara hak akan trotoar di timeline seperti @trotoarian @trotoarguard @jalankaki atau yang lain tidak henti bersuara berharap ada perbaikan.
Obrolan bareng Mas Glen admin @jalankaki saat acara kombi di Kuningan juga menyoroti trotoar, agar suatu saat ditetapkan bagi pemilik/pengelola gedung untuk bertanggung jawab dengan trotoar di sekitar gedung tersebut. Sehingga trotoar lebih indah dan nyaman bagi pengguna jalan serta semakin mempercantik gedung yang ada di sekitarnya.
Memang saya jarang menggunakan trotoar, tapi miris juga ketika melihat pejalan kaki mesti berebut dengan kendaraan bermotor, padahal jalur keduanya seharusnya beda dan tidak perlu saling berbagi bahkan berebut.
Wassalamu’alaikum
yah begitulah kang.. 😀
http://aaikhwan.wordpress.com/2011/03/02/dan-ketika-trotoar-beralih-fungsi/
SukaSuka
Iya A.. begitulah
SukaSuka
realita di ibukota…
SukaSuka
Real dan susah dibendung
SukaSuka
masih jauh dari harapan
http://extraordinaryperson.wordpress.com/
SukaSuka
Jangan bosan untuk berharap koko
SukaSuka
wah… salah satu fotonya di jalan raya Kapuk dekat Kompleks Grisenda yah. kalau iya, berarti tetanggaan kita bro…
SukaSuka
Betul Gan, saya tinggal di kel. Kapuk
SukaSuka
Macet dan kesemrawutan lalu lintas adalah masalah utama dari transportasi dimana volume kendaraan tidak sebanding dengan jalan sebagai prasarana transportasi darat. Dan macet mempunyai banyak dampak ke sektor yang lain. Macet tidak hanya disebabkan oleh perbandingan jumlah kendaraan dan jalan yang tidak sebanding, tetapi juga aktivitas yang mengganggu penggunaan jalan bisa menjadi pemicu kemacetan. Seperti pedagang kaki lima yang menggunakan trotoar, parkir kendaraan yang menggunakan bahu jalan, pasar yang meluber sampai ke jalan dan sebagainya dan juga masalah-masalah lain yang bisa memicu kemacetan.
SukaSuka