Mengejar Lancer lewat 00


Urusan Bos selesai sudah, berkemas dan siap meluncur bersama Jalitheng kesayangan Pulsar 220 Dtsi-F. Rintik hujan seperti malu-malu menghapus debu di dedaunan, ah daripada ribet di jalan, sekalian kenakan jas hujan Rosida yang sudah berumur 3 tahun lebih ini, kebetulan dari pagi belum dilipat, kotor di ujung celana sisa cipratan becek jalanan makin kentara.

Sedikit buru-buru kubejek throtle gas Jalitheng menapaki aspal yang berpasir berkerikil akibat tergerus air hujan, di sebuah ruas jalan Lodan Raya banyak pengendara berbalik arah dan memilih jalur sebelah alias melawan arah. Aku lihat ke arah penyebab, ternyata jalanan tergenang air lumayan parah, mungkin luapan air sungai anak Ciliwung yang membelah jalan ini, karena kiriman hujan tadi pagi, mungkin juga laut pasang dan meluap memenuhi anaka kali yang keruh tersebut dan luber ke jalanan.

Akupun berbalik dan mengambil jalur alternatif masuk perkampungan Lodan Dalem, sempet terpikir untuk ikut melawan arus di jalur sebelahnya, tapi kuurungkan, sedikit jauh tak mengapalah. Jalan sepi, maklum sudah lewat tengah malam. Lanjutkan membaca Mengejar Lancer lewat 00

Kenali Taxi Daerah (Purwokerto)


Sebelum mudik lebaran, mari kenali angkutan umum yang akan kita gunakan, setelah kemaren sedikit tenyang kereta lanjut ke  TAXI.  Angkutan umum satu ini merupakan hal biasa jika hidup di Metropolitan, meski saya jarang sekali menggunakannya, paling ya jika terpaksa karena pulang kemalaman dan ga bawa motor atau balik dari kampung melalui stasiun Gambir.

Nah saat pulang kampung jika bareng keluarga menggunakan kereta Api dan turun di Stasiun Purwokerto, saya juga selalu memanfaatkan jasa Taxi yang mangkal di depan Stasiun ini. Rata-rata Taxi berwarna kuning ini adalah mobil sedan yang sudah berumur lebih dari atau mendekati 10 tahun, jadi jangan berharap menikmati Taxi macam Blue Bird dan sejenisnya di sini. Lanjutkan membaca Kenali Taxi Daerah (Purwokerto)