Wadéh dan Sengit


Wadéh berarti benci yang berlebihan. Berarti ada benci yang biasa saja? Ada. Di Banyumas benci yang biasa-biasa saja memakai kata sengit.
Ungkapan wadéh berarti melewati ambang batas normal. Bisa karena pelaku yang sensitif, atau orang/sesuatu yang dibenci memang sudah keterlaluan.
Berbeda dengan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, di sana, wadéh berarti jajanan atau kue-kue pasar. Beli wadéh bukan beli sengit lho.
Adakah yang pembaca benci?(tri)

———-

image

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (‘Āli `Imrān:118)

**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe

Iklan

9 respons untuk ‘Wadéh dan Sengit

Tinggalkan Balasan ke Triyanto Banyumasan Batalkan balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s