Apakah ada setang (setir) sepeda motor yang benar-benar lurus? Tentu tidak. Semua setang sepeda motor pasti bengkok, meski model setang baplang terbaru sekalipun. Beberapa kali saya melihat setang model baru yang diaplikasi Byson dan V-Ixion. Nampak lurus dengan spion menjutai di ujung setang.Mengapa ada istilah setang bengkok? Padahal sudah dari sononya setang itu bengkok. Kalo lurus bisa bongkok badan. Yang pasti menyiksa dan tidak nyaman.
Setang di sebut bengkok karena ada bagian tertentu yang bengkok tidak wajar, tidak semestinya, entah karena jatuh kecelakaan atau hal lain yang menyebabkan bengkok. Nah setang inilah yang dimaksud bengkok dalam tulisan ini.
Beberapa kali saya mengendarai sepeda motor dengan kondisi setang yang ‘bengkok’. Dulu saat mengendarai Honda Tiger revo pernah mengalami kecelakaan tunggal. Jatuh tersandung kanstin sparator busway yang samar tertutup mobil di depan saya. Setang bagian kanan bengkok, cukup signifikan. Karena waktu dan konsern yang terbatas belum sempat ke bengkel terpaksa saya tetap mengendarainya, sampai beberapa hari.
Kelamaan saya terbiasa berkendara dengan sepeda motor bengkok, dan merasa seolah setang lurus, normal, meski dari bentuk fisik tidak dapat dibohongi, nampak jelas bahwa setang bengkok, abnormal.
Bahkan saat perbaikan setang sudah dilakukan, justeru sepeda motor terasa aneh dikendarai. Seolah ada yang janggal. Setang terasa abnormal, padahal antara bagian kanan dan kiri setang sudah disamakan sesuai aselinya. Bentuk normal terasa abnormal.
Kebiasaan. Ya kebiasaan kita kadang menjadi tolak ukur suatu kebenaran. Meski itu salah, tidak sesuai norma atau aturan yang berlaku. Hal melenceng yang dibiasakan, tanpa terasa dianggap wajar dan normal. Bahkan benar. Hal yang banyak orang lakukan juga menjadi tolak ukur kebenaran. Yang banyak belum tentu benar, yang sedikit dianggap salah karena kalah jumlah.
Kebiasaan salah akan terasa janggal jika hendak diluruskan, dikembalikan kepada norma dan aturan yang berlaku. Contoh sederhana, minuman keras di bar, indonesia. Sejak kapan ada bar di Indonesia. Tidak jelas mulai kapan, karena sedikit demi sedikit budaya itu masuk. Tidak frontal sehingga kitapun tanpa terasa memaklumi.
Andai bar dan miras tersebut dihilangkan, pasti kisruh, karena sebagian manusianya sudah terbiasa dengan mengkonsumsi miras dan nongkrong di bar. Aparat hukum? Pejabat pemerintahan? Ah sudahlah.
Lurusnya setang bengkok juga dapat dirasakan di sistem demokrasi kita. Birokrasi yang berbelit adalah bagian dari setang bengkok yang terasa lurus. Tender proyek skala besar di pemerintahan dan swasta juga kerap diwarnai setang-setang bengkok ini. Korupsi dengan mark up dan manipulasi proyek adalah setang bengkok yang terasa lurus.
KPK diadakan untuk meluruskan setang yang bengkok di pemerintahan demokrasi ini. Ahok yang kerap marah-marah juga karena menemukan banyak setang bengkok di pemerinyahannya.
Bagi pribadi yang baru masuk akan terasa dan ingin memperbaiki. Tapi bagi mereka yang terbiasa berkecimpung di ‘kebengkokan setang’ akan merasa aneh, tidak betah dab marah. Keburukan yang terbiasa dianggap seolah kebaikan, kebenaran yang harus dipertahankan. Maka saat ada perubahan merekapun blingsatan tidak karuan, bagaikan keluarga tikus yang sarangnya diasapin. Merasa pengap dan loncat keluar mencari perlindungan. Menyebarkan berbagai isyu berita demi keselamatan pribadi. Entahlah, sampai kapan bumi ini terbebas dari tikus-tikus pengerat setang bengkok itu. Apakah setang pembaca lurus?(tri)
**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe
bengkok 🙂
SukaSuka
Bongkok
SukaSuka
nggonku bengkong nganan sithik
etapi bojoku seneng-seneng ae ki..
SukaSuka