Kemlakaren


Kemlakaren adalah perut sebah, berasa penuh sampai susah nafas karena makan yang berlebihan. Dikala kecil ungkapan ini sering saya dengar “madang aja akeh-akeh mbok kemlakaren!” (makan jangan banyak-banyak ntar kemlakren). Nafsu makan yang tidak seimbang, tidak terkontrol, tidak sadar diri bahwa kapasitas perut tidak cukup untuk memenuhi nafsu makannya.

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

foto dari wikipedia
foto dari wikipedia

Dari sononya memang manusia dilarang berlebihan dalam hal apapun. Jika berlebihan pasti akan berdampak buruk alias efek samping. Obat menyembuhkan sakit, tapi jika dikonsumsi melebih dosis, bukan sembuh dari sakit tapi bisa jadi anda masuk ICU. Kekayaan yang berlebihan bisa menyeret seseorang ke balik jeruji penjara. Menimbulkan kecemburuan dan kecurigan orang lain. Seperti yang dialami Ratu Atut Chosiah, gubernur Banten ini kini masuk bui karena kekayaan dan nepotisme yang kebablasan. Andai dia berhenti mempraktekan ilmu “mumpung” pada tahun kedua dia terpilih, mungkin dia tidak akan diseret KPK ke meja hijau. Kekayaan yang melimpah, keluarga dijadikan pejabat. Berlebihan, mencolok publik dan akhirnya kemlakaren.

Kalo sudah kemlakaren dan pertolongan telat, bisa jadi nafas berhenti dan alampun berpindah. Semoga kita semua terhindar dari hal berlebihan yang berakibat kemlakaren. Amin. (Tri)

 

7 respons untuk ‘Kemlakaren

Tinggalkan komentar