Waspada Rider Preman


Membaca postingan Mbah Bonsai tentang Riding Ngawur Masih Menjadi Trend! mengingatkan kejadian yang kualami. Siang tadi saya berkendara di Jalan Yos Sudarso, dari arah Rawa mangun menuju Priuk. Saat baru turun Fly over Cempaka Putih (sekitar ITC Cempaka Putih sebelum AHM), tiba-tiba dari samping kanan nyelonong rider mio hijau ban cacing (sepertinya tanpa plat nopol belakang) berboncengan. Boncenger tanpa helm, seorang perempuan dengan rambut jagung jadi-jadian, karena jelas bukan bule.

TKP dekat dengan tempat kodar bareng Eyang Ali
TKP dekat dengan tempat kodar bareng Eyang Ali

Yang unik adalah si rider memotong jalanku sambil mengangkat kaki kiri tinggi-tinggi. Kaget dan gregeten, Klakson Jalitheng Pulsar 220 ku menjerit dan mio cacing saya pepet, sampai dia belok ke arah ITC , boncenger yang cewe sepertinya panik karena saya terus membunyikan klakson dengan mepetin sepeda motor, tampak boncenger mukul-mukul punggung rider sambil mengingatkan kelakuan si rider, tapi mungkin si rider Mio Ijo ban cacingan tersebut merasa jagoan, dia malah berhenti sambil ngomel ke arahku… Saya malas ngadepin, rider gila macam ini. Buang energi saja, akhirnya saya tinggal pergi melanjutkan perjalanan. Apalagi liat muka rider yang “na’udzubillahimindalik” . Seputaran Kemayoran bisa jadi tempat nongkrong jagoan kandang macam rider mio Ijo cacingan tersebut.

Mentalitas JAGOAN sepertinya masih kerap menjangkiti pengendara sepeda motor di negeri ini. Merasa paling penting di jalan dan menganggap jalan milik sendiri, yang lain harus ngalah atau diterjang. Kadang terlintas di otaku untuk “nguamplengi” muka si rider katro itu, tapi itu takan menyelesaikan masalah. Mending doakan saja, semoga dia dapat hidayah dan kembali ke fitrah. Amin

Menghadapi sikap pengendara di jalan raya yang beragam, selayaknya kita mengambil pelajaran dari sebab-akibat yang terjadi dan yang mungkin terjadi. Maksudnya:

  1. Saat melihat kecelakaan, apa penyebabnya. Jadikan pelajaran dan hindari serta implementasikan hal yang meminimalisir terjadinya kecelakaan.
  2. Yang mungkin terjadi maksudnya, dari kejadian yang saya alami, andai saya tidak waspada, tidak menutup kemungkinan akan terjadi tabrakan beruntun. Jadi waspada selalu saat berkendara adalah hal penting. Waspada tapi santai bukan tegang.
  3. Jika saya sebagai pengendara Mio Ijo ban cacing, berarti saya membahayakan pengendara lain, maka selayaknya hindari memotong jalur laju kendaraan lain secara mendadak, apalagi bertindak layaknya jagoan nyawa double.
  4. Jaga kestabilan emosi saat berkendara, agar tidak mudah terpancing profokasi pengguna jalan lain.
  5. Kenakan safety gears saat berkendara, minimal helm standar bagi rider dan boncenger sepeda motor, sabuk pengaman bagi pengendara mobil.

Semoga kita senantiasa diselamatkan dan dilindungi Yang Maha Kuasa. Amin. Keep safety first. Wassalamu’alaikum

35 respons untuk ‘Waspada Rider Preman

  1. ane jg pernah jd penghuni kawasan cempaka mas lho mas bro, pernah ikut nyemplungin bencong rese k kali sunter gara2 dia jambret tas abang ane :mrgreen:

    Suka

Tinggalkan komentar