Segmentasi Pasar, Kunci Kemenangan Sport Kawasaki


Pangsa pasar motor sport, khusunya kelas 250cc Kawasaki Motor Indonesia (KMI) tak tertandingi di Indonesia, lawan yang awalnya dianggap tangguh dari produk Astra Honda Motor (AHM) kewalahan dan makin memudar performa penjualannya. Mengapa demikian ? Selain produk AHM dianggap Over Price  tentu ada hal yang layak dikaji dari produk KMI. Monggo sinau bareng..

Dalam banyak kasus praktik bisnis, perusahaan yang memutuskan beroperasi dalam pasar yang luas (banyak segmen) akhirnya menyadari bahwa mereka tidak mampu melayani seluruh segmen dalam pasar tersebut. Hal ini terjadi karena jumlah pasar yang dilayani maupun karakteristik pasar tersebut terlalu banyak sehingga mereka menuntut produk yang sangat beragam. Akhirnya para pengusaha menyadari bahwa daripada bersaing di semua segmen, maka lebih baik perusahaan memilih segmen pasar yang dapat dilayani secara efektif dan tentunya paling menguntungkan.

Untuk memilih pasar sasaran dan melayani mereka dengan baik, banyak perusahaan menerapkan pemasaran segmentasi. Dalam pemasaran segmentasi, perusahaan memilah-milah segmen pasar yang luas tersebut, kemudian membidik satu atau beberapa segmen saja, dan selanjutnya mengembangkan produk serta program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing segmen yang dipilih. Dengan adanya segmentasi ini, penetapan pasar sasaran (target market) akan lebih terarah. Berdasarkan uraian di atas maka segmentasi pasar didefinisikan sebagai kegiatan memilah-milah pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok pasar yang homogen (Kotler, 2003).

KMI memilih serius di segment sport, produk bebek sepertinya hanya untuk mengakali kepemilikan basis produksi di Indonesia (pabrik), sehingga diakui oleh Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), seperti juga TVS. Sedangkan tipe sport tetap Build Up, dari Thailand untuk KMI (untuk 250cc ke atas) dan India untuk TVS. Meski beredar isu bahwa nantinya Ninja 250 Fi akan berbasis di Indonesia, entahlah. Yang pasti untuk menjadi dan diakui sebagai anggota AISI, ATPM harus memiliki pabrik di negeri ini. cmiiw

Kembali ke produk sport KMI, disini KMI sadar betul bahwa kemungkinan kecil mampu mengalahkan raksasa astra dan yamaha pada tipe produk bebek, maka KMI lebih serius menggarap sportnya, penjualan Ninja 150 stabil meski masih menganut 2 strouke, tidak terpengaruh dengan DOHC, isu injeksi dan lain sebagainya… Sedang di kelas 250 CC KMI makin serius dengan menggelontorkan versi Fuel Injeksi, dan yang unik menjadikan Indonesia sebagai basis penelitian konsumen untuk model baru tersebut . (sepertinya blog abal-abal ini pernah menerawang tentang Ninja 250 Facelift 😀 )

Seperti gambar di atas, bahwa konsumen (khususnya di Indonesia) tidak bisa ditebak, harus ada penelitian efektif yang akan mengarahkan pada suatu produk (baik barang maupun jasa) yang akan diminati oleh konsumen nantinya. Calon konsumen dewasa ini makin cerdas dan tidak mudah puas, produk bagus bagi sebagian orang, belum tentu bagus bagi yang lain. KMI melihat betapa banyak builder/modifikator sepeda motor di Indonesia, dan salah satu produknya Ninja 250 yang sudah bagus itu, masih jadi sasaran modifikasi. KMI cermat dan merealisasikan dalam produknya.

Jadi… jangan serakah, pilih segment yang benar atau akan banyak cecaan serta investasi mubazirr, IMHO. Bagi yang lebih paham tentang segmentasi pasar, silahkan dikoreksi, semoga bisa dilanjutkan pada lain kesempatan. Wassalamu’alaikum

Iklan

11 respons untuk ‘Segmentasi Pasar, Kunci Kemenangan Sport Kawasaki

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s