Awal ngeblog di wordpress, saya pernah membahas tentang mixer dalamAudio Mixer ( belajar audio 1) dan juga Audio Mixer part 2 (belajar audio 2), nah kebetulan Hari Sabtu, tanggal 3 November 2012, saat para blogger otomotif berduyun-duyun ke JMCS di JHCC guna njepret penampakan motor baru, saya memilih ke JAPEX, apa tuh japex ? JAPEX adalah acara dua tahunan (sama kaya JMCS cmiiw) pameran SOUND SYSTEM dan instrument musik.
JAPEX singkatan dari Jakarta Audio Pro Expo, merupakan pameran berbagai perangkat audio, khususnya Speaker sistem. Bagi Audio Freak mungkin ta asing dengan merk Midas, Behringer, JBL, Allen & Heath, DnB, Karlk Technic, Digico, EAW, Mayer, dan seabrek merk perangkat audio sistem yang hadir di gelaran ini.
Ngapain saya ke Japex ? Bukan karena diundang ATPM, (meski ada yang mengundang juga) tapi karena ada seminar audio asuhan David Klein Karnadi, akrab disapa Mas Avi, ini kali kedua saya ikut seminar Mas Avi, pertama 2 tahun silam, (artikelJakarta Pro Audio Expo (JAPEX) )bertempat di tempat yang sama, yaitu ruang seminar Japex, PRJ, Kemayoran, Jakarta. Dulu membahas tentang Wireless Microphone, sedang pada gelaran Japex 2012 Mas Avi membahas Line Array Speaker Sestem. (Alhamdulillah gratis, dulu bayar soale, mungkin karena saat ini disponsori oleh TOA Indonesia). Apa tuh Line Array Speaker Sistem. Saya juga baru belajar, jadi agak repot untuk menjelaskan secara gamblang (mudah-mudahan bisa disambung di artikel selanjutnya). Baik, mari kita bahas sedikit pengetahuan ini sebagai pengingat melawan lupa. Line Array Speaker, adalah sistem pengeras suara yang terdiri dari sejumlah loudspeaker yang digabungkan bersama-sama dalam sebuah segmen garis untuk menciptakan sumber suara yang lebih baik dan merata. Yah Loudspeaker berbeda dengan speaker begitu keterangan Mas Avi, Loudspeaker lebih bersifat mengeraskan suara standar. Pembicara adalah speaker, dan perlu loudspeaker agar mamapu menjangkau audien yang lebih banyak. Oks balik ke Line Array, Line Array pertama di cetuskan oleh pelopor acoustic dunia Harry F. Olson pada tahun 1957 yang menyusun speaker Column untuk menghasilkan suara lebih sempit dan terarah melalui beberapa driver yang disusun segaris dalam satu BOX, sehingga meminimalisasi gema dalam ruangan.

Pemahaman Harry Olson yang disebut sebagai Dewanya Sound System oleh Mas Avi, semenjak tahun 1990 semakin berkembang dan dipelajari lebih spesifik. Hingga saat ini, konser-konser profesional menggunakan sistem speaker line array, dengan cara digantung menggunakan riging. Bukan berarti Line Array speaker harus di gantung, bisa saja di taruh di bawah, hanya saja dengan digantung, jangkauan suara akan lebih luas dan mudah untuk diarahkan, sesuai perhitungan SPL dan RMS…. Apalagi itu SPL dan RMS ?
SPL singkatan dari Sound Pressure Level, sedang RMS singkatan dari Root Mean Square, nah lho.. kalo sudah membahas SPL, RMS, akan merambat ke PMPO, SQL dan seterusnya… sedikit copast dari modifikasi.com yang menjelaskan
“SQ itu singkatan dari Sound Quality artinya aliran yang mengutamakan kualitas suara di atas segalanya baik dari sisi kejernihan (clarity), kedalaman (depth), bayangan suara (imaging), tata panggung (soundstage) dll. Singkatnya aliran ini berupaya mereproduksi suara melalui perangkat yang ada seakurat mungkin sehingga mirip dengan aslinya. SPL itu singkatan dari Sound Pressure Level yaitu aliran yang mengutamakan kekerasan suara di atas segalanya biasanya diukur dengan jumlah tekanan suara dengan satuan desibel (db). Singkatnya aliran ini berupaya mencapai db terbesar yang mungkin diperoleh dari perangkat yang ada SQL singkatan dari Sound Quality Loud yaitu aliran yang berupaya menggabungkan kedua hal di atas yaitu kualitas suara dengan volume yang besar.

Bagaiman penempatan speaker jenis SUb Low ? bagaimana pula jika penempatan speaker tidak di gantung, tapi diletakkan di tanah atau sejajar panggung/stage depan samping ? Ground Strike …tulisannya yang bener seperti apa ? Makin meluas dan saya sendiri belum paham. Oks sekian dulu semoga bisa dilanjutkan. Dan bagi para suhu audio, monggo di koreksi dan diperjelas tulisanku ini. Wassalamu’alaikum
Pertamax 🙂
SukaSuka
Wekwek ini bukan teralis Cak, ra payu 😀
SukaSuka
josssssssss lek, ra paham 😀
SukaSuka
Mosok ra paham lik, elektronika kan ?
SukaSuka
ra paham 😀
SukaSuka
dadi melok2 kelingan jmn bien…. Eh!!!
SukaSuka
Jaman kapan, wektu esih katokan karung gandum po ? 😀
SukaSuka
speaker go dangdutan kang
SukaSuka
Nggo nyetel uyon uyon baelah 😀
SukaSuka
nice…semangat
SukaSuka
oks.. makasih
SukaSuka
nanggap campursari… mantep…
SukaSuka
hehehehe iyap betul
SukaSuka
“Belajar sound system”
Memang betul, dengan belajar sound, banyak hal dapat dihemat : komplain, waktu, dan biaya. Komplain seperti feedback-noise-suara tidak enak, akan teratasi. Waktu setting cepat dan biaya dapat dihemat karena resiko salah beli dan salah pakai tidak ada lagi.
Walau biayanya sangat terjangkau, belajar di SSS tidak bisa dibilang ringan karena pelajarannya lengkap meliputi teori dan praktek. Alat yang dilatih adalah : compressor, mixer, equalizer, crossover, mixing, mic, speaker, power, dsb. Seluruh perlengkapan live sound dipelajari disini.
Untungnya pelajaran ini semua dimulai dari dasar, jadi siswa awam pun dapat memahaminya. Majalah AudioPro yang meliput training SSS Sukabumi, menyatakan bahwa Training SSS “Santai-Padat-Mudah”. Cuanda, siswa SSS dari Makassar, berkata, “Saya merasa belajar sound jadi mudah karena gurunya dapat mengirim ilmu dengan bahasa yang mudah dipahami. Pesan saya : Kalau mau mengerti sound ya ke SSS saja.”
Pdt. Supratman, siswa dari GKI Makassar menyatakan bahwa “Materi SSS sangat sesuai kebutuhan kami. Penyampaiannya sederhana dan mudah dimengerti. Saya sangat senang karena salah seorang anggota kami yang sama sekali tidak tahu apa-apa tentang sound sekarang telah menjadi soundman di gereja. Terima kasih SSS…”
Kini, jangan biarkan sound acara anda berantakan lagi. Belajar di SSS sekarang, murah, bermutu, dan mendapat sertifikat. Mari sukseskan segala acara kita sekarang juga.
info lebih lengkap klik http://www.soundsystemschool.com sekarang juga
atau hubungi kami di contact :(021)-93930555,08998100555 sekarang juga.
SukaSuka
Silahkan japri masing-masing komentator yg nampak membutuhkan pelajaran sound system. Sepertinya banyak yang tertarik
SukaSuka
mas sy pernah baca di buku philip th 51, line array udah dibuat, sedang kata mas th 57. Jadi mana yang bener ya ?
SukaSuka
mungkin ada perbedaan pendapat, info yg saya dapat Harry F. Olson di tahun 1957. saya tidak punya referensi lebih detile tentang hubungan Line Array dan Olson, http://en.wikipedia.org/wiki/Harry_F._Olson
SukaSuka
ok
SukaSuka