Ngaca Jiwa


Alhamdulillah tidak diganggu nyamuk, apakah karena tidak ngantuk, sehingga Allah Ta’ala tidak  mengirim nyamuk untuk menggigit membangunkan hamba-Nya, bisa jadi karena saya telat (malu) alias masbuk sehingga tidak pantas sekali kalo sampai ngantuk (udah telat molor pula) Akhirnya mampu menyimak Kultum Duhur Senin, oleh Ustad Sutono. Riyadhus Shalihin, BAB III Sabar, hadits 30, (postingan hadits ini dikutip dari SlideShare karena saya tidak hafal) :

Dari Shuhaib r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dahulu ada seorang raja dari golongan ummat yang sebelum engkau semua, ia mempunyai seorang ahli sihir. Setelah penyihir itu tua, ia berkata kepada raja: “Sesungguhnya saya ini telah tua, maka itu kirimkanlah padaku seorang anak yang akan saya beri pelajaran ilmu sihir.” Kemudian raja itu mengirimkan padanya seorang anak untuk diajarinya. Anak ini ditengah perjalanannya apabila seseorang rahib (pendeta Nasrani) berjalan di situ, iapun duduklah padanya dan mendengarkan ucapan-ucapannya. Apabila ia telah datang ditempat penyihir – Lanjutkan membaca Ngaca Jiwa

Digigit Nyamuk


Paska Shalat Jamaah di masjid ada kultum, saat itu penceramah (Usatad Mihat) membahas Kitab Riyadhusshalihin, bab 3 tentang sabar masuk hadits 29 kalo tidak salah, mungkin masih banyak darah mengalir di tubuh ini yang berasal dari barang syubhat jadi kurang perhatian pada penyampaian hal baik. Mata juga sulit dikompromi, maunya merem mengabaikan nasehat baik yang semestinya di dengar.

Antara sadar dan tidak, kuping ini masih samar mendengar nasehat yang mengalun bak angin sepoy yang menina bobokan. Tiba-tiba pergelangan kakiku gatal sekali, reflek mata mencari sumber masalah. Seekor nyamuk berperut merah tergopoh menghindari sambaran telapak tanganku. Karena kekenyangan, membuat si nyamuk mudah ditangkap dan dieksekusi mati. Selanjutnya mata ini mulai melanjutkan merem melek dan kembali beberapa ekor nyamuk menyerang, akhirnya tanganku sibuk menyambar si biang gatal itu. Lanjutkan membaca Digigit Nyamuk