Ehmmm…malem-malem laper, langsung saja ke pinggiran jalan deket rumah, saat lewat depan tukang martabak, tampak si tukang martabak sedang memotret temannya menggunakan kamera ponsel, si teman duduk berjaket tebal berhelm open face di atas motor klasik…hiii udah tua juga masih demen narsis.
Kulihat sosok teman tersebut, badannya sedikit kedodoran dibanding dengan motornya yang terlihat bonsor tapi klasik, kebetulan bahasa daerah kami agak mirip akhirnya ngobrol dengan logat yang kata orang “pating kluthak”
kuamati motornya yang terlihat klasik tapi palsu alias motor masa kini yang dimodifikasi menjadi retro, motor batangan. Kalo gak salah GL series, dan benar saja saat kutanya sama owner, Honda Mega Pro yang dirombak menyerupai Honda CB, Saat kutanya katanya mau ke Jogja malam ini, alias nih orang dalam perjalanan dan mampir ke kawannya, mungkin sesama tukang martabak, atau satu kampung halaman.
Ada apa di Jogja ? Ada acara besar seluruh keluarga besar motor klasik HCI kalo gak salah, mungkin kumpulan Honda CB Indonesia kali… Oh.. Jauh amat, kok pakai helm open face tanpa kaca/visor? Katanya kalo pakai helm full face ga cocok sama motornya, bahkan sebenarnya helm open face klasik itu juga ada kacanya, sengaja dilepas…biar makin klop klasik style nya.
Hadehhh.. Kuat bener tuh muka ditampar angin malam. Katanya dah biasa jalan jauh begitu, Semarang, Jogja dan kota lainnya, paling pakai kacamata dan masker slayer kain, begitu keterangannya.
Yah demi penampilan, kadang keamanan diabaikan, helm retro/klasik open face hitam itu terlihat tipis, meski kuat benturan tapi untuk jarak jauh kok bagiku kurang safety. Yah minimal pakai visorlah, kulit muka lebih aman.
Oks semoga selamat sampai tujuan, waspadalah dalam berkendara, kenakan selalu safety gears meski itu dianggap lawakan. Wassalamu’alaikum
Dikirim menggunakan Wordmobi