Angkot pagi cukup rapi dan sepi. Beberapa penumpang masih setia menjejali si orange yang agak gemlondhang.
Lajunya agak tertatih, sengaja, berharap ada tamu istimewa, penumpang. Biar tak terlewat.
“Depan kiri Bang!”,
kata salah satu penumpang. Seorang ibu dengan tentengan kantong plastik merah, berisi sayur bayem. Dari pasar dia naik tadi. Lanjutkan membaca Front Right, Brother