Lampu merah. Maksudnya adalah lampu lalu lintas sedang menyala merah yang berati berhenti bagi kendaraan dari arah yang berhadapan dengan posisi lampu lalin.

Judul di atas merupakan tulisan yang saya baca di box motor, rear top box atau bok tambahan yang dipasang di bagian belakang atas jok sepeda motor.Sepeda motor yang mengenakan box tersebut adalah Bajaj Pulsar 220 yang saya temui di jalan. Satu arah di sekitar Pedongkelan arah perempatan Cempaka Mas atau akrab disebut prapatan coca-cola.
Saya terhenyak sekejap, begitu sadisnya tulusan tersebut. Tapi sepertinya tulisan tersebut merupakan ungkapan kekecewaan atas pelanggaran yang berulang, tak ada kapoknya. Pengendara memang kerap mengambil kesempatan atau celah saat di persimpangan jalan dengan lampu lalu lintas menyala merah. Celah, baik dari polantas maupun pengendara yang berpotongan, jika ada kesempatan, sikat.
Tulisan ubgkapan kejenuhan bin kejengkelan semisal bisa kita temui di tempat pembuangan sampah yang tidak semestinya. Misal di pinggir kali,”Dilarang Buang Sampah di Sini, Kecuali Anjing!”. Dan tulisan semisal pada kasus berbeda.
Kejengkelan, buntu. Kehabisan cara agar aturan dipatuhi. Maka ungkapan-ungkapan sadis bermunculan untuk menyindir. Ungkapan tersebut sekaligus reminder bagi diri sendiri agar mematuhi peraturan atau adab yang berlaku. Misal si pengguna box sepeda motor di atas menerobos lampu merah, sama saja mengaku sebagai monyet.(tri)
**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe
wah berarti banyak monyet berkeliaran di jalan donk
http://orongorong.com/2015/01/05/honda-sonic-di-jual-siapa-mau/
SukaSuka
😀 monyet emang hahaha
SukaSuka
dasar monyet
http://macantua.com/2015/01/04/2015-perang-sesungguhnya-dimulai/
SukaSuka