Allohuakbar Allohuakbar
Kumandang takbir bergema dari pengeras suara pucuk-pucuk masjid.
Suara cekikikan bocah-bocah remaja menyertai suara horn yang berdecit
Bar-bar-bar
Berulang, echo efex dimainkan
Suara fals sang pemangku masjid yang berumur disertai batuk ikut mengiringi
Bar-bar-uhuk-uhuk
Letupan dari cambuk kain sarung digulung andil meramaikan malam
Deru kendaraan beriring menyemarakan, menabuh debu jalanan menghempas dedaunan
Menegaskan kemarau di wilayah lumbung padi Indonesia
Allohuakbar
Suara pengeras tanpa jelas itu merusak khidmat kepada-Mu
Allohuakbar
Bergema dalam relung jiwa, menghapus nestapa
Berharap dendam ini kan sirna
Allohuakbar
Ampuni hamba ya Robb
Maafkan sahabat, selamat bekerja, selamat berjuang
Allohuakbar
Semoga takbir kami atas-Mu
Selalu. Amin
———-
Pondok Bales, Sabtu malam 04 Oktober 2014
Terkirim dari Samsung Mobile