DOHC, Super Led dan Regal Raptor

DOHC singkatan dari Double Over Head Chamshaft atau ‘kem’ yang punya over head ganda. mudahnya, dalam satu piston ada dua pasang over head sehingga mesin mempunyai empat klep, dimana dua klep mengatur masukan bahan bakar dan dua klep lainnya mengatur keluaran gas buang. Mesin jenis ini juga menggunakan dua noken as yang nangkring pada kepala silinder. (merdeka.com).
Super Led (Light Emiting Dioda) sepngetahuan saya adalah Led dengan intesitas cahaya lebih baik dari led pada umumnya. Hal ini semenjak ditemukannya OLED (organik led), led yang menghasilkan lumen 70 tiap 1 watt. Saat ini macam super led dikenal dengan Super Flux, semi Luxeon dan Real Luxeon. Bagaiman dengan Cree, Cob ? Silahkan tanya ahlinya.
Lantas apa itu Regal Raptor?

Sebaiknya googling dulu.

Berkaitan bahasan di atas, beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan rekan-rekan blogger lintas wilayah. Berawal kabar angin bahwa Lik Azizi juragan warung DOHC sedang ‘mblakrak’ aka mbolang, kerennya melanglang buana ke metropolitan dan sekitarnya pasca acara di Bandung (launcing yamaha R25 kalo ga salah). Dan rencana mau mampir ke Tangerang, rumah Juragan Rossok yang juga Juragan modifikasi Super LED buat sepeda motor yaitu Paklik Heroe Pedrosa aka Masped.
Paklik Faizin yang sedang di Tangerang mengabarkan akan kopdar di seputaran Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Dan beliau ternyata sudah hadir lebih dulu. Okslah sayapun berniat menyusul janjian sama Masped di Daan Mogot. Kebetulan saat itu kami sama-sama sedang jadi ‘anak malam’ di tempat kerja yang berbeda.
Sekira jam 00.00 saya meluncur dari tempat nguli di Jakarta Utara, sedang Masped dari Jakarta Timur.
Karena malam, jalanan Jakarta-Tangerang longgar, tidak sampai 1 jam saya sudah sampai di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Setelah kontak lik Faizin, ternyata tempat ngumpul berpindah ke Indomaret 24 jam, dekat Polres.
Tanya sana sini, akhirnya ketemu. Juragan DOHC dan Juragan Welding sedang selonjoran di emperan Indomaret tersebut.
Begitu turun dari jok Jalitheng saya tidak boleh lepas helm sama Lik Faizin. Ternyata saya disuruh nyicipi sepeda motor kesayangannya. Regal Raptor Daytona.

Sepeda motor bergaya clasik Cruizer itu cukup mencolok di parkiran yang sepi tersebut. Nampak di sampingnya motor enduro jadi-jadian, yaitu bebek Honda Karisma yang disulap oleh Lik Azizi menjadi ala motor pelahap lumpur. Sepeda motor inilah yang menemani Lik Azizi ‘mblakrak’ dari Wates Jogja-Bandung-Jakarta-Tangerang.
Selanjutnya saya berpindah ke jok si Daytona. Kontak on di samping kanan bagian depan bawah tangki bbm. Saat stater on, suaranya sungguh mempesona. Layaknya Harley Davidson, kata Lik Azizi lebih mirip angkot cary dengan knalpot racing konvigurasi 3-1 (cmiiw). Selanjutnya saya nyicip berkendara sampai samping terminal lama Cimone dan kembali memutar, balik ke Indomaret. Mungkin review nya lain waktu. Atau tunggu artikel Juragan DOHC yang lebih paham soal momotoran.

Setelah ngobrol sensasi Raptor, beberapa saat muncul Lik Heroe, penghuni warung mazped.com. Mengendarai matik Honda Vario 125 dengan headlight mengaplikasi luxeon projektor. Sayapun sharing mengenai lampu, saya juga membawa sebuah super led yang disinyalir COB.
Bagaiman bikin Super Led Cree H7 buat Jalitheng ? Tunggu jawaban dari Mazped nantinya.
Malam mulai berlalu menghantar pagi, sekira jam 02.00 kami berpisah, kembali ke kediaman masing-masing. Silaturahim selalu menyenangkan, menambah dan mempererat persaudaraan. Kapan terakhir pembaca berkumpul dengan rekan dan saudara pembaca yang jauh tempat tinggalnya?(tri)