Spyshot : Kekejaman Marketing


In My Humble Opinion (IMHO)

komentar di blog bonsaibiker.com
komentar di blog bonsaibiker.com

Pada artikel sebelumnya saya sedikit mengulas Spyshot Yamaha YZF-R25 yang saya kaitkan dengan jurus marketing. Ya begitulah adanya. Spyshot produk baru (khususnya produk otomotif) memang menjadi trend semenjak era web 2.0. Eh Web 2.0 apa si? Berikut petikan dari Wikipedia :

Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama pada tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.

Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. 

Nah jadi semenjak kemudahan akses internet, spyshot menjadi salah satu teknik dalam marketing produk otomotif. Mengapa saya beranggapan demikian? (blogger dan wartawan selanjutnya disebut pewarta)

  1. Dalam artikel sebelumnya ada petikan komentar rekan saya dari media online : Bro, kalo guwe bikin berita tentang spyshot, produk guwe photo sendiri, tentu dengan posisi dan suasana seolah itu benar-benar foto dengan cara yang tidak resmi, hasil foto juga terlihat tidak profesional”. Hal itu benar adanya. Jadi si penulis berita dipersilahkan oleh tim pabrikan untuk melakukan pemotretan langsung produk baru yang akan disounding. Sekali lagi pemotrtan sengaja yang dikondisikan seolah memotret ‘colongan’
  2. Pabrikan sengaja melakukan pengetesan (kadang pemotrtan/pembuatan iklan) produk baru di tempat (jalan) umum. Hal ini agar para pencari berita  atau orang yang penasaran dengan produk baru (baru pernah liat) akan mengambil gambar atau sekedar cerita ke teman. Selanjutnya terjadilah cerita/gambar berantai sampai ke ‘pewarta’.
  3. Pabrikan memberikan berita/gambar (spyshot) langsung ke pewarta dengan mengaku sebagai pembaca blog.

Belakangan poin ketiga ini cukup manjur dan booming di kalangan pewarta. Menjadi berita menarik dan mampu meraih pembaca yang signifikan. Poin ketiga ini juga menjadi bencana bagi beberapa karyawan pabrik produk terkait karena dianggap membocorkan rahasia perusahaan dan menerima konsekwensi administrasi sampai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Lantas benarkah ada karyawan pabrik yang berani memotret produk yang masih tahap uji coba (trial) dan dikirimkan ke banyak pewarta ? Sekali lagi banyak pewarta yang menerima gambar serupa. Mungkinkah dari karyawan yang iseng ? Menurut saya bisa iya (30%) dan tidak (70%). Sungguh menarik untuk diteliti berdasarkan otak sehat.

Sekali lagi In My Head Only, kesimpulan pribadi dari info yang saya dapat, bahwa teknik marketing kadang memang kejam. Demi membangun opini publik (calon konsumen), karyawan dikorbankan. Mengapa ? Hal tersebut untuk menguatkan opini bahwa spyshot produk, murni spyshot bukan akal-akalan marketing pabrik terkait. Apa masih perlu diulas lagi tentang spyshot? Pembaca masih percaya spyshot?(tri)

Iklan

37 respons untuk ‘Spyshot : Kekejaman Marketing

    1. Masbro apa masih perlu diulas dengan gambalang yang 30%? 70%nya, Karyawan yang mempunyai akses ke produk baru dikorbankan sebagai tersangka pelaku, dikambinghitamkan. Saya sungkan untuk mengungkap semua. Sebagai ‘clue’ , inget spyshot printilan motor sport beberapa waktu silam? Yang juga merenggut keperawanan eh kekaryawanan (PHK) Itu masuk yg 70% alias akal-akalan marketing masbro

      Suka

      1. sudah di setting gitu a mas broo.. kalo aku sehh penalaranya normal normal aja.. tapi bener juga sehh ya untuk menaikan pamor biasa pabrikan lakukan itu. Tapi lain halnya buat new product kawasaki ninja 250 mono.. itu nggak ada pemecatan mas tri?? yaapaa yaaa 😀

        Suka

  1. aku gak begitu tertarik dengan spyshoot, seperti yang mas tri bilang, ini hanya akal-akalan marketing yang dimanfaatkan pewarta (dlm hal ini blogger) untuk menaikkan hit.
    lokasi kost saya kebetulan dekat dengan pabrik yamaha dan byk kenal ‘orang dlm’ jadi sedikit tau aturan2 pabrik ini.
    biasanya spyshoot sblm masprod didpt dari vendor, nah kalo dalam keadaan utuh bs jadi ulah div.marketing (legal)

    Suka

    1. sip masbro. (platR apa ngapakers yah?)
      saya beropini juga pakai dasar (bukti dan saksi offtherecord takut menimbulkan fitnah yg bisa merenggut keperawanan hallah 😀 kekaryawanan kamsude) ga sekedar opini asal nggambleh :mrgreen:

      Suka

      1. Plat-R iku motorku kang hehehe

        sama brati, lha aku sering dipamerin foto didlm pabrik jeh, mau blutut pun rasanya aneh, takut keperawannya ilang #ehh

        Suka

  2. jd inget tulisan awal spysot r25 di pertamax7 yg diralat mesti diblur krn permintaan sumber..tp telat sbelumnya gak diblur jd udah tersebar disave oleh yg lain :mrgreen: .

    Suka

  3. kayaknya siy emang disengaja…trus, saia pribadi malah masih ragu, pemecatan tuh beneran apa nggak?? apa masih termasuk trik marketing juga yak? hiiiyyy…

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Triyanto Banyumasan Batalkan balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s