Di jalan raya saat berkendara kadang kita melihat (bahkan mungkin melakukan) orang melambaikan tangan (biasanya oleh boncenger) menghalau atau isyarat bagi kendaraan lain sebagai ganti lampu sein atau tambahan menguatkan isyarat sein bahw kendaraan yang dikendarai akan berbelok atau memotong.
Yang aneh adalah saat sepeda motor memberi isyarat tangan pada kendaraan yang lebih besar, apakah yakin sopir kendaraan tersebut melihat isyarat tangan, sedang tinggi rider motor tak sampai terlihat sopir karena jarak yang terlalu dekat alias terhalang dasboard kendaraan sehingga pandangan sopir jatuh pada obyek dengan jarak tertentu (agak jauh di depan/samping kndaraan).
Hal ini berulang kali aku temui, terakhir saat sebuah motor bebek menyalip dan memotong kontener (sebutan bagi kendaraan besar pengangkut petik kemas) terlihat boncenger memberi isyarat kepada kontainer, sekali lagi isyarat tangan itu ditujukan pada kontainer bukan pada sopirnya karena si sopir tidak akan melihat pada jarak motor yang hampir nempel dengan kepala kontainer, aku menarik nafas kaget membayangkan jika kendaraan besar tersebut melaju lebih cepat bisa jadi motor takan mampu menghindar, beruntung kondisi lalin agak padat sehingga kendaraan besar melaju pelan.
Manakala generasi itu lalu lalang berkendara di jalan raya, tak perlu ada lagi sikap arogan. Tak perlu ada lagi mencuri hak orang lain. Sudi berbagi dan menghargai aturan. Kalau sudah begini rasanya bisa ikut andil menutup celah potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan. Kita disodori fakta, pada 2011, setiap hari ada sekitar 300 kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia. Ironisnya, petaka itu merenggut tak kurang dari 89 jiwa per hari. Kita juga tahu, pemicu utama kecelakaan adalah perilaku berkendara yang tidak tertib alias enggan taat aturan. (Edo Rusyanto)
Yah..perilaku berkendara (atitude) yang buruk merupakan salah satu sebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, apalagi dibarengi pelanggaran peraturan dan tanpa memakai safety gears yang semestinya. Hati-hati tidak cukup, karena bisa saja pengguna jalan lain bertindak serampangan dan safety gears adalah benteng terakhir.
Rule, safety dan atitude dalam berkendara sangat penting. Patuhi peraturan lalu lintas, gunakan perlengkapan aman dalam berkendara dan kuasai kemampuan berkendara yang baik dan waspadalah selalu. Wassalamu’alaikum
aku pengin nulis…tapi rung ulih bar-buk-e
SukaSuka
Nyong sering banget weruh… jan mak tratab kaya kuwe bola bali koh.. pa maning nek malem minggu cah cilik cilik boncengan, bane cilikpisan, ra nganggo helm pa maning.. tujune cilikaku ra usum motor.. kere iya .. mikir anake ngemben. Apa bali ndesa yah.. ana lowongan pa urung ?
SukaSuka
lah nang kono wis dadi juragan beras be ngapa bali, tuku sawah abe nang kene nggo celengan
SukaSuka
Sehektare piraan ?
SukaSuka
aku ya ora ngerti
SukaSuka
mbok nyambi dadi makelar sawah 😀
SukaSuka
hmm… nyong ora ngarti, pdha ngomong apa ya??? qiqiqiqiqi.. kaburrrrr…………………..
SukaSuka
hahahah ngapak neper wnding pokoke
SukaSuka
Begitulah adanya bang…
SukaSuka
Begitulah adanya ? Pasrah ?
SukaSuka
kayane tah nang Purbalingga ora kaya kuwe loh… pada tertib-tertib koh…
(ora beda maksude 🙂 )
SukaSuka
Wis lawas ra liwat purbalingga nyong. Kayane wis kaya jakarta ya kang ?
SukaSuka
tangane murup
SukaSuka
kedip kedip ora ? 😀
SukaSuka
iso, lah kuwi kuncup mekar kuncul mekar hahahaha
SukaSuka
iya ya
SukaSuka
enegnya, sering bgt lait riting baru nyala stlh belok XD.. ato udah riting tp yg blkng g mau ngalah terpaksa pake tangan biar pd liat..
SukaSuka
Kalo masih ngeyel terakir ngriting eh ngesein pakai helm.. dibagel 😀
SukaSuka