Masih ngelanjutin kuliah gratis oleh dosen asal Bontang kang Bro JoeTrizilo , baca dulu yang ini Mengenal BBM , Asuhan Kang JoeTrizilo bagi yang belum mudeng :
_____________________________________________________
Api : Udara (ada) + Fuel (kabut bensin) + panas (pressure naik mk termperature naik+temperature ruang bakar yg masih panas)..
Jd walaupun temperature tidak tinggi maka sudah cukup membuat campuran udara + oksigen akan terbakar….
Jd kenapa terjadi knocking pada bensin beroktan rendah?
Bensin Oktan rendah mempunyai komposisi Heptana C7 cukup banyak, yg mana boiling pointnya lebih rendah dibandingkan dg boiling point Oktana C8. Pada saat terjadi kompresi, maka C7 akan terbakar dari efek panas akibat kompresi dan temperature ruang bakar yg msh panas. Karena Heptana terbakar sebelum ada pantikan api dari busi maka permbakaran ini disebut dengan “Ejekulasi Dini”…
Bagaimana dengan Kalori dari senyawa Karbon :
Kalori adalah suatu panas yang menyatakan jumlah panas atau kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran.
Kalori untuk senyawa Karbon berkisar antara 18.300 – 19.000 BTU/Lb ato 10.160-11.000 Kcal/Kg.
Untuk senyawa karbon yang mempunyai berat jenis besar mempunyai jumlah Kalori yg rendah. Dan di dalam rantai karbon, semakin tinggi senyawa C-nya semakin besar berat jenisnya.
Contoh : Kalori bensin lebih besar daripada kalori solar, karena senyawa C pada Solar lebih banyak dari pada Bensin.
Dengan demikian pertanyaan Mas Triyanto sudah terjawab. Kalori pada bensin lebih besar daripada Pertamax.
Tapi untuk lebih tepatnya, silahkan cari spesifikasi pertamax dan bensin dari Pertamina
** untuk masalah kalori ini, saya banyak lupa, dan kebetulan buku-buku thermodinamika sudah kucari tapi gak ketemu-ketemu..
Jadi mau pakai pertamax, bensin, shell, petronas silahkan. Sesuaikan saja dengan kompresi ruang bakar anda…
_______________________________________________
berkaitan pertanyaan Bro
om ane mau tanya..
apakah benar Premium di jakarta dan daerah2 lain sudah bebas timbal???
bagaimana cara membuktikannya??
ohya pertanyaan satu lagi..
ada yg menyarankan untuk mencampur antara premium dan pertamax plus supaya hasilnya mendekati oktan pertamax dan bisa dipake untuk mesin berkompresi diatas 9:1??
apakah bener sesimpel itu itung2annya???
mohon penjelasannya.. heheh
kurang lebih berikut jawabannya :
______________________________________________
Oh ya mencampur Premium dengan Pertamax bisa menaikkan angka oktan….
Bilangan oktaan premium 88 sdgkan pertamax 92. Sekilas mencampurkan dg volume tertentu bisa menambah bilangan oktan menjadi 90. Secara fisik kedua bahan bisa tercampur homogen, tapi secara sifat kimia tidak serta merta kedua bahan akan berubah menjadi bersifat Pertamax 90.
Untuk menaikkan bilangan oktan, Premium dikail ke 88 sedangkan pertamax dikail ke 92. Secara “goblok-goblokan” saja, bahan yang dipakai untuk meng”kail” keduanya pasti berbeda harga, kalo tidak alatnya yg berbeda, kalo tidak quantity bahan “kail” juga berbeda….. Dan sudah pasti Pertamax pasti membutuhkan cost yang lebih besar daripada premium.
Kalo bahan yg dipakai lebih murah pasti mempunyai banyak kekurangan dg bahan yg lebih mahal…
Nah celakanya, jika bahan pengail-nya mempunyai karakteristik yg berseberangan maka bisa jadi campuran kedua bahan itu malah bisa merusak ruang bakar anda.
Tapi untuk lebih jelasnya silahkan ke orang Pertamina saja, jangan ke karyawan SPBU loh…..
Monggo dikoreksi… Soalnya saya sendiri tidak bekerja di perminyakan, jadi tidak bisa secara mendetail….
________________________________________
Sekian dulu nanti di Share lagi. Wassalamu’alaikum
menyimak saja 😀
SukaSuka
jangan dicaci…
http://ridertua.wordpress.com/2012/03/26/kopdar-blogger-jatim-di-cirebon-harga-sebuah-persaudaraan/
SukaSuka
apik
dicatet
SukaSuka
nambah ilmu iki
joozzzz……
SukaSuka
sippp di copas ke notes ya om..
makasih pencerahannya….
ohya pengail itu semacam oktan booster gtu???
SukaSuka